Bola.com, Jakarta - SEA Games 2023 tengah berlangsung di Kamboja dan mempertandingkan 37 cabang olahraga dan permainan. Namun, apakah Anda familiar dengan semua olahraga tersebut?
Setidaknya ada enam olahraga dan permainan yang cukup asing terdengar, meski beberapa di antaranya sudah dimainkan dalam beberapa edisi SEA Games sebelumnya, seperti Vovinam, Pentaque, dan Teqball.
Namun, apakah ada yang pernah mendengar Kun Bokator, Kun Khmer, dan Chinlone? Pasti ada yang pernah mendengar, tetapi tidak sedikit juga yang baru mengetahui ada olahraga dan permainan itu.
Kali ini, Bola.com akan mengulas olahraga dan permainan unik yang tengah dipertandingkan di SEA Games 2023 itu, di mana Indonesia pun berhasil meraih medali emas di cabang olahraga tersebut.
Kun Bokator
Kun Bokator, atau yang lebih sering disebut sebagai Bokator, diklaim sebagai seni bela diri tradisional yang dulu digunakan oleh militer kuno Khmer, yang merupakan asal usul dari Kamboja. Bahkan olahraga ini masuk dalam Daftar Warisan Budaya dari UNESCO.
Olahraga bela diri ini memang erasal dari Kamboja. Cirinya adalah pertarungan jarak dekat dengan tangan kosong, dengan titik serangan menggunakan siku, lutut, dan tendangan ke arah tulang kering. Namun, ada pula pertarungan jarak dekat dengan menggunakan senjata berat.
Untuk SEA Games 2023 di Kamboja, Kun Bokator mempertandingkan sekitar 21 nomor berbeda, baik putra dan putri. Indonesia bahkan berhasil meraih medali emas di cabang olahraga tradisional Kamboja ini.
Kun Khmer
Satu lagi olahraga asli Kamboja yang dipertandingkan di SEA Games 2023. Berbeda dengan Kun Bokator, Kun Khmer atau yang juga disebut Pradal Serey adalah olahraga seperti tinju bebas.
Pradal memiliki arti bertarung atau tinju, sementara Serey memiliki arti bebas, yang artinya bearti tarung bebas atau tinju bebas.
Penilaian dalam olahraga ini seperti tinju pada umumnya, tergantung kepada serangan dan pertarungan berdiri untuk menjatuhkan lawan, dengan Knockout atau poin menjadi hasil akhirnya.
Olahrga ini terkenal dengan teknik tendangannya, yang menghasilkan tenaga dari putaran pinggul. Ada empat serangan dalam olahraga ini, yaitu pukulan, tendangan, serangan siku, dan serangan lutut.
Mengingat kemiripannya dengan olahraga tinju, Kun Khmer dipertandingkan di SEA Games 2023 berdasarkan batasan berat badan atlet, di mana ada 19 nomor yang dipertandingkan.
Vovinam
Vovinam merupakan bela diri yang berasal dari Vietnam. Jelas cabang olahraga bela diri ini bukan yang pertama digelar di Kamboja, tetapi sudah beberapa kali digelar di SEA Games maupun Asian Games.
Bela diri ini menekankan penggunaan serangan lewat siku, tendangan, dan gerakan gulat. Ada pula beberapa senjata yang bisa digunakan, seperti pedang, pisau, pahat, cakar, dan kipas. Tujuannya untuk pelatihan kontrol yang optimal untuk tubuh dan pikiran.
Sebelum dipertandingkan di SEA Games 2023, Vovinam juga dipertandingkan di SEA Games 2011 di Indonesia, 2013 di Myanmar, dan 2021 di Vietnam.
Melihat pertama kali digelar di SEA Games pada 2011 di Jakarta dan Palembang, bukan hal yang aneh jika atlet Indonesia berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga ini di SEA Games 2023.
Pentaque
Cabang olahraga ini sebenarnya sudah masuk ke SEA Games sejak 2001. Namun, namanya tetap unik karena bukan permainan yang biasa dimainkan di Indonesia.
Bahkan di SEA Games 2023, tak ada perwakilan Indonesia ambil bagian di cabang olahraga permainan ini.
Pentaque berasal dari Prancis, dimainkan dengan melempar bola ke arah sebuah bola target yang disebut jack. Pemenang dari olahraga ini dinilai dari siapa pelempar bola yang hasilnya terdekat dari jack.
Teqball
Cabang olahraga yang satu ini seperti menggabungkan beberapa olahraga menjadi satu. Menggunakan bola besar dan meja berbentuk kurva, seakan menggabungkan teknik kontrol sepak bola atau sepak takraw dengan teknis permainan tenis meja.
Bola yang digunakan berukuran lima seperti sepak bola, dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau empat pemain (ganda).
Sementara arena pertandingannya adalah lapangan dengan ukuran lebar 12-16 meter dan panjang 7 meter, di mana meja yang digunakan sebagai media pantul bola berukuran 3 x 1,7 meter.
Chinlone
Olahraga yang satu ini biasa digelar di Myanmar. Bahkan ada festivalnya di sana dan sempat diikuti ribuan tim.
Menggunakan bola, olahraga ini memang masih akrab dengan teknik sepak bola dan sepak takraw. Hal itu yang membuat chinlone masuk dalam cabor sepak takraw di SEA Games 2023.
Asal chinlone diduga ada kaitan dengan permainan kuno asal China bernama cuju atau tsu chu. Permainan ini pertama kali ditampilkan di SEA Games pada 2013 di Myanmar.