Kurnia Meiga Hermansyah merupakan salah satu kiper terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Meiga menghabiskan seluruh karier profesionalnya di Malang bersama Arema. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Ia bergabung dengan Arema pada 2008 setelah didatangkan dari Persijap U-21. Ia sempat menjadi pilihan kedua di bawah mistar gawang Singo Edan setelah kakak kandungnya, Achmad Kurniawan. (Bola.com/Iwan Setiawan)
Meiga merupakan kiper dengan refleks yang cepat dan pintar dalam membaca situasi. Penampilannya yang semakin cemerlang membuatnya dipercaya sebagai kiper utama di Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)
Kurnia Meiga pun kemudian juga mendapatkan kepercayaan sebagai kiper Timnas Indonesia. Ia dipanggil untuk membela Timnas Indonesia U-19 pada 2007. Lalu, Meiga kembali dipercaya masuk ke dalam Skuad Rahmad Darmawan untuk membela Timnas Indonesia U-21 dan Timnas Indonesia U-23 setahun berselang. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Prestasti Kurnia Meiga di Timnas Indonesia meliputi dua kali medali perak SEA Games (2011 dan 2013), medali perak Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2013, dan dua kali runner up Piala AFF (2010 dan 2016). Sementara di klub, pemain yang acap disapa Si Entong tersebut berhasil menorehkan beberapa prestasi seperti juara Liga Super Indonesia 2009/2010, Piala Menpora 2013, dan Piala Presiden 2017. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
Namun, sejak Arema FC bersua dengan Barito Putera pada laga lanjutan Liga 1 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin,23 Agustus 2017, Kurnia Meiga hilang bak ditelan bumi. Ia diketahui mengalami gangguan fungsi penglihatan sehingga ia tak bisa lagi bermain bola. Meiga pun kemudian memutuskan pensiun dini. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Kini, kehadiran kabar Kurnia Meiga yang berniat untuk menjual sejumlah medali kebanggannya tersebut menuai spekulasi publik. Hal itu diduga untuk biaya pengobatan sakitnya sejak 2017 silam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)