Rencana Timnas Indonesia Vs Argentina untuk FIFA Matchday Juni 2023, Pengamat: Bergengsi Pasti, Bermanfaat?

oleh Nandang Permana diperbarui 09 Mei 2023, 17:00 WIB
Lisandro Martinez menjadi salah satu pemain yang berkontribusi lebih untuk gelar juara Piala Dunia 2022 Timnas Argentina. Bek andalan Manchester United ini sering dipercaya tampil oleh pelatih Lionel Scaloni untuk mengisi skuadnya. Dari lima laga, Martinez tercatat mampu mengumpulkan total 301 menit bermain. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola Indonesia tengah ramai membicarakan rencana PSSI mengajak Argentina melakukan laga persahabatan internasional dengan Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday Juni 2023.

Jurnalis Argentina, Gaston Edul, adalah yang mengungkapkan adanya rencana Timnas Argentina menjalani tur Asia pada Juni 2023 dengan China dan Indonesia menjadi destinasi.

Advertisement

Kemudian ada pula Rory Smith dari The New York Times yang mencoba mengkalkulasi biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengundang Argentina. Ia menyebut biayanya mencapai USD 5 juta atau sekitar Rp73 miliar.

Pro dan kontra mengenai rencana mengundang Argentina pun muncul. Ada yang setuju karena biaya mahal itu wajar harus dikeluarkan oleh PSSI karena Argentina merupakan juara Piala Dunia 2022.

Namun, tentu ada pula yang tidak setuju dan menganggap biaya tersebut sangat mahal, sementara dampak untuk Timnas Indonesia belum tentu signifikan.

 

 

2 dari 4 halaman

Perlu Menghadapi Argentina?

Para pemain starter Timnas Indonesia berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum dimulainya laga kedua persahabatan FIFA Matchday menghadapi Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023) malam WIB. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Menyikapi hal itu pengamat sepak bola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, mengatakan siapa pun lawan Timnas Indonesia beruji coba tak jadi masalah. Namun, dengan beban biaya yang luar biasa, Kesit menilai aspek 'perlu' harus menjadi pertimbangan.

"Intinya boleh-boleh saja kalau Timnas Indonesia bisa uji tanding melawan juara dunia, Argentina," ujar Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Selasa (9/5/2023).

"Hanya saja, menurut saya, kalau untuk saat ini belum perlu kita melakukan sebuah pertandingan persahabatan dengan Argentina," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Banyak Alternatif Lain

Timnas Indonesia mengalahkan Burundi 3-1 pada FIFA Matchday di Stadion Patriot, Sabtu (26/3/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Menurut Kesit, PSSI harus segera mempertimbangkan segala hal, termasuk jika harus membatalkannya. Menurut pria yang sering menjadi komentator pertandingan di beberapa stasiun televisi nasional ini, Timnas Indonesia lebih baik menggelar uji coba melawan tim-tim Asia, Timur Tengah, atau Afrika.

"Masih banyak negara lain di kawasan Asia, seperti Jepang atau Korea, yang masih lebih worth it menjadi lawan tanding. Mereka juga tim yang main di level dunia dan menjadi langganan Piala Dunia. Melawan kedua negara ini saja belum tentu Indonesia menang, apalagi kalau melawan Argentina," ujarnya.

"Dari sisi bisnis, biaya mendatangkan Argentina tidak akan sebanding dengan pemasukan yang bakal didapatkan oleh penyelenggara. Siapa pun promotornya, menurut saya, pasti akan merugi," lanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

Bergengsi Pasti, tetapi Bermanfaat?

Terbaru, Lionel Messi berhasil menyabet gelar Piala Dunia 2022 bersama Argentina. Mereka mengalahkan Prancis lewat babak adu penalti 4-2 setelah bermain imbang 3-3 sepanjang 120 menit pada laga yang berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). La Pulga mencetak dua gol pada laga ini. Selain gelar juara dunia, Messi juga membawa pulang penghargaan pemain terbaik setelah membubuhkan 7 gol dari 7 pertandingan. (AFP/Franck Fife)

Kesit juga menegaskan, jika ada rasa gengsi atau enggan mendatangkan tim dari Asia, PSSI bisa mencari alternatif dengan mendatangkan negara Eropa dengan anggaran yang lebih murah ketimbang mendatangkan Argentina.

Namun, hal itu tergantung dari PSSI. Kesit melihat uji coba Timnas Indonesia melawan Argentina saat ini bukanlah sebuah keharusan, kecuali ada maksud dan tujuan lain dengan mendatangkan Argentina ke Indonesia.

"Kalau enggan mendatangkan tim dari Asia misalnya, dari Eropa atau Afrika juga kelasnya tidak kalah. Sebut saja Kroasia atau Serbia, atau Maroko dan Mesir. Banyak juga pemain hebat dari negara-negara tersebut. Peringkat mereka di Ranking FIFA juga di atas Indonesia," ujar Kesit.

"Saya curiga ini hanya proyek mercusuar saja. Buat Timnas Indonesia juga belum tentu membeikan banyak manfaat. Oke secara gengsi bisa didapatkan karena mendatangkan tim juara dunia, tetapi apakah dengan melawan Argentina nanti tim nasional kita kemudian jadi hebat? Enggak kan?" tanya Kesit sembari mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait