Liga Inggris: 3 Biang Kerok Keterpurukan Chelsea, Bukannya Berjaya Malah Merana

oleh Suharno diperbarui 11 Mei 2023, 15:15 WIB
Ekspresi pemain Chelsea, Reece James (kiri) dan Kalidou Koulibaly setelah timnya dipermalukan Tottenham Hotspur 0-2 di pekan ke-25 Premier League yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (26/2/2023) malam WIB. (AP Photo/Ian Walton)

Bola.com, London - Setelah lama tidak merasakan kemenangan, Chelsea akhirnya mengukir tiga poin di Liga Inggris. Kemenangan tersebut mereka dapatkan kala menang 3-1 atas tuan rumah Bournemouth, Sabtu (3/5/2023). 

Namun kemenangan itu, tidak mebuat Chelsea melonjak di klasemen Premier League karena masih berada di posisi ke-11. The Blues kini baru mengumpulkan 42 poin dari 34 laga, tertinggal enam angka dari peringkat ke-10, Fulham.

Advertisement

Posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris membuat banyak orang mengangkat alis. Padahal, The Blues memiliki tim termahal di dunia.

Sejak klub beralih kepemilikan dari Roman Abramovich ke konsorsium yang dipimpin Todd Boehly adalah masa-masa sulit bagi Chelsea. Padahal, Boehly sudah mengikuti jejak Abramovich dengan mendatangkan pesepak bola papan atas ke Stamford Bridge.

Lalu apa kesalahan atau masalah utama Chelsea sehingga gagal berprestasi di Liga Inggris musim ini? Berikut penjabaran tentang tiga masalah utama yang dihadapi Chelsea musim ini.

 

2 dari 5 halaman

1. Ketidakstabilan Manajerial

Hasil ini membuat Chelsea kini berada di posisi keempat klasemen Premier League 2022/2023 dengan 16 poin. The Blues mulai terlihat nyaman dengan ide sepak bola baru yang dibawa manajer Graham Potter. (AP/David Cliff)

Banyak yang mempertanyakan blue print dari Todd Boehly saat mengambil alih Chelsea hingga keputusannya memecat manajer musim ini. Bayangkan saja, The Blues sudah berganti empat manajer sejak awal musim 2022/2023, dua opsi jangka panjang dan dua sementara.

Thomas Tuchel yang mempersembahkan gelar kedua Liga Champions pada 2021 diganti Graham Potter karena serangkaian hasil minor di awal musim. Potter juga gagal mengangkat Chelsea yang terpuruk dan digantikan manajer sementara, Bruno Saltor hingga Frank Lampard.

Namun hasilnya tetap sama saja, dan banyak pihak menyebut bahwa Boehly tidak sabar. Suporter berharap manajemen klub belajar dari kesabaran Arsenal saat memilih Mikel Arteta untuk membawa klub berjalan maju selangkah demi selangkah.

 

3 dari 5 halaman

2. Salah memahami karakter sepak bola Inggris

Berkat kemenangan ini Chelsea berada di peringkat 11 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023 dengan perolehan 42 poin. (AFP/Ian Kington)

Liverpool sempat mengalami masa sulit seperti Chelsea, tetapi The Reds bangkit dan kini berada di posisi kelima. Saat Liverpool terpuruk, presiden klub Tom Werner secara tegas menyatakan dukungannya untuk Jurgen Klopp tetap bertahan.

Sementara itu, Chelsea terus gonta-ganti manajer dan menghamburkan uang untuk membeli pemain baru. Perbedaan ini terlihat jelas karena Klopp sudah tahu pasti apa yang harus dia lakukan dan membeli sejumlah pemain yang dia butuhkan.

Banyak pihak menyebut Chelsea salah memilih pemain yang selaras dengan sistemnya maupun karakter sepak bola Inggris. Alhasil, The Blues tidak kunjung bangkit meski sudah banyak menghamburkan uangnya.

 

4 dari 5 halaman

3. Strategi transfer yang tidak menentu

Todd Boehly juga menempatkan dirinya masuk dalam jajaran bos klub sepak bola kaya raya di dunia. Pemilik baru Chelsea ini memiliki kekayaan sebesar 10,86 miliar pounds atau setara Rp195,6 triliun. (AFP/Glyn Kirk)

Beberapa pemain Chelsea juga menyuarakan pendapatnya terkait kegalauan dan keragu-raguan Boehly sebagai pemilik klub di musim pertamanya. Menurut Thiago Silva, kebijakan transfer klub perlu ditinjau kembali.

Bek asal Brasil itu menjelaskan dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa seringnya pemain masuk hanya akan mempersulit pelatih. Dari sudut pandangnya, para eksekutif klub harus mengevaluasi kembali strategi mereka, dengan fokus pada apa yang dibutuhkan tim.

"Saya pikir langkah pertama telah dibuat, langkah yang salah, tetapi telah dibuat. Kita tidak bisa menyalahkan manajer begitu saja," ujar Silva. 

"Ini adalah periode yang sulit bagi klub dengan banyak keragu-raguan saat pergantian kepemilikan, kedatangan pemain baru, kami harus menambah ukuran ruang ganti karena tidak sesuai dengan ukuran skuad," ungkapnya.

Sumber: Sportkeeda 

 

5 dari 5 halaman

Yuk Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait