8 Rekrutan Real Madrid yang Buang-buang Uang Saja, Malah Jadi Beban Klub

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Agu 2024, 22:15 WIB
6. Antonio Cassano – Kegemilangan mantan bintang AS Roma ini pudar saat memperkuat El Real pada tahun 2006. Pria asal Italia itu pun pernah menyatakan bahwa kesalahan terbesar dalam karirnya adalah pindah ke Real Madrid. (AFP/Pierre Marcou)

Bola.com, Jakarta - Real Madrid berani menggelontorkan banyak uang demi memburu pemain bintang, terutama pada era Galacticos. Bintang-bintang tersebut tidak hanya meningkatkan popularitas klub tetapi juga memberikan berkontribusi bersar di lapangan.

Real Madrid pun mendulang beragam gelar, mulai trofi La Liga hingga Liga Champions. Superstar di Santiago Bernabeu di antaranya David Beckham, Zinedine Zidane, Cristiano Ronalda hingga Karim Benzema.

Advertisement

Meski banyak mendapatkan bintang hebat, tetapi tidak jarang perekrutan Real Madrid beerujung kegagalan. Real Madrid mengeluarkan uang fantastis tetapi sang pemain gagal bersinar di Santiago Bernabeu.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pemain bintang tersebut melempem di Real Madrid. Faktornya antara lain gagal beradaptasi, tak mampu bersaing hingga cedera. 

Berikut delapan rekrutan buruk Real Madrid yang justru menjadi beban bagi klub. 

 

2 dari 9 halaman

1. Nicolas Anelka (Arsenal, 1999)

Nicolas Anelka merupakan striker andalan Arsenal. Pada 1999, Real Madrid tertarik untuk memboyongnya menuju Bernabeu. Sayangnya penampilannya di Los Blancos tak begitu cemerlang dan hanya bertahan satu musim saja. (Foto: AFP/Christophe Simon)

Real Madrid mengambil pertaruhan besar-besaran ketika merekrut striker Prancis yang berbakat namun temperamental yang telah mendapatkan julukan Le Sulk, Nicolas Anelk. Saat itu Los Blancos merogoh 34.5 juta euro. 

Perjudian itu tidak membuahkan hasil. Anelka hanya bertahan satu musim di Spanyol.

Gol pertamanya datang pada laga El Clasico. Dia juga mencetak dua gol di semifinal Liga Champions melawan Bayern Munchen. Namun, hanya, dia total hanya menyumbang tujuh gol, serta pernah dijatuhi skorsing 45 hari karena menolak berlatih.

 

3 dari 9 halaman

2. Elvir Baljic (Fenerbahce, 1999)

Pelatih Real Madrid, John Toshack, terkesan dengan pemain Bosnia itu selama bekerja di Turki. Dia membujuk Madrid untuk membayar biaya yang sangat besar untuk penyerang tersebut, yaitu 26 juta euro. 

Harapan Baljic itu ternyata berujung penyesalan. Baljic gagal membantunya meningkatkan kinerja timnya.

Cedera lutut tak lama setelah kedatangannya membuat karier Baljic di Madrid tidak terdengar. Dia dipinjamkan kembali ke Fenerbahce setelah hanya satu musim, dan satu gol di La Liga.

 

4 dari 9 halaman

3. Antonio Cassano (AS Roma, 2006)

Antonio Cassano. Striker berusia 39 tahun yang pensiun bersama Hellas Verona pada Oktober 2018 ini pernah berseragam Real Madrid selama dua musim pada 2005/2006 dan 2006/2007. Ia meraih 1 gelar Liga Spanyol bareng Real Madrid pada musim debutnya 2006/2007. (AFP/Philippe Desmazes)

Biaya transfer Cassano mungkin kecil hanya 5 juta euro, masih merupakan pemborosan sangat besar. Kontribusnya suram karena hanya mengemas satu gol dalam tujuh penampilan. Belum lagi sikapnya yang mengerikan hingga pola makan lebih buruk.

"Di Madrid, saya punya teman yang menjadi pelayan hotel," ungkap pria Italia itu.

"Tugasnya adalah membawakan saya tiga atau empat kue kering setelah saya berhubungan intim," sambung Cassano.

 

5 dari 9 halaman

4. Danilo (Porto, 2015)

Bek Real Madrid, Danilo, merayakan gelar Liga Champions usai mengalahkan Juventus pada laga final di Stadion National, Cardiff, Sabtu (3/6/2017). (AFP/Curto De La Torre)

Danilo telah secara terbuka mengakui sulit menangani sorotan besar-besaran media saat bermain di Real Madrid. "Sebuah kesalahan, sekecil apa pun, menjadi viral," keluhnya, setelah direkrut Madrid dari Porto seharga 31,5 juta euro.

"Sebuah kesalahan menjadi sangat besar meskipun kecil. Tapi, tentu saja, ketika Anda melakukan sesuatu yang baik, itu juga sangat bagus," imbuhnya.

Anehnya, Danilo masih bermain di level paling atas bersama Manchester City sebelum bergabung dengan Juventus dua tahun kemudian.

 

6 dari 9 halaman

5. Royston Drenthe (Feyenoord, 2007)

5. Royston Drenthe - Diboyong dari Feyenoord, Drenthe dinilai jauh dari harapan dan tidak memuaskan. Penampilannya mendapat cercaan dari para penggemar sendiri serta disebut sebagai pemain terburuk yang pernah dibeli Real Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Harapan Drenthe berhasil di Real Madrid  berakhir saat dicemooh tanpa ampun oleh penonton Bernabeu pada laga kontra Deportivo La Coruna. Sang pemain menderita gangguan kecemasan yang membuat manajer Juande Ramos berusaha membantu sang pemain bangkit.

Namun hal itu tidak pernah terwujud, hingga sang pemain pindah ke Hercules. Dia menjadi berita utama di sana karena mogok kerja. Pemain sayap Belanda itu pensiun pada usia 29 tahun untuk fokus pada karier bermusik rap.

 

 

7 dari 9 halaman

6. Julien Faubert (West Ham, 2009)

2. Julien Faubert - Faubert lebih banyak berada di bangku cadangan karena tingkahnya. Bahkan pernah juga terlihat tertidur di bangku cadangan selama pertandingan La Liga. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Kedatangan Julien Fauber mungkin bukan transfer terburuk dalam sejarah Madrid, tapi yang paling aneh. Seluruh dunia sepak bola tercengang ketika Los Blancos menggaet Faubert dengan status pinjaman dari West Ham saat bursa transfer Januari 2009.

Ada opsi bagi Real Madrid membelinya permanen, tetapi  tidak pernah diambil. Paling tidak penyebabnya sang pemain Prancis itu melewatkan satu sesi latihan karena merasa mendapat jatah libur. Faubert juga tampak tertidur selama pertandingan melawan Villarreal.

 

8 dari 9 halaman

7. Eden Hazard (Chelsea, 2019)

Pemain Real Madrid, Eden Hazard, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Celtic pada Laga Liga Champions, di Stadion Celtic Park, (6/9/2022). Mantan bintang Chelsea itu mendapat bayaran fantastis yang mencapai 2,25 juta euro per bulan. (AFP/Andy Buchanan)

Kepindahan Eden Hazard ke Real Madrid tampak hancur sejak pemain sayap itu mengalami kelebihan berat badan untuk latihan pramusim. Masalah cedera juga menghambat karier Hazard di Bernabeu, yang transfernya mencapai 120 juta euro. 

Ketika dia pulih, permainannya juga tidak mencerminkan harga serta kualitasnya sebagai bintang Premier League selama tujuh tahun. Hazard mendapatkan beberapa trofi penting, termasuk Liga Champions, tetapi tidak memainkan peran penting di tim.

 

9 dari 9 halaman

8. Luka Jovic (Eintracht Frankfurt, 2019)

Striker Real Madrid, Luka Jovic, melepasakan tendangan ke gawang Osasuna pada laga La Liga di Stadion El Sadar, Minggu (9/2/2020). Real Madrid menang 4-1 atas Osasuna. (AP/Alvaro Barrientos)

Pada musim 2018/2019, Jovic tampak seperti calon bintang besar Eropa. Dia mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan di Liga Europa untuk Frankfurt, serta tampil mengesankan di Bundesliga.

Madrid tergoda membayar jumlah yang terlalu tinggi untuk seorang pemain yang dipinjamkan ke Frankfurt dari Benfica, senilai 66 juta euro.

Pemain Serbia itu sekarang bergabung dengan Fiorentina setelah hanya menyumbang tiga gol dalam 51 pertandingan untuk Los Blancos.

Sumber: Goal

Berita Terkait