Bola.com, Phnom Penh - Sudah hampir dua pekan kami meliput SEA Games 2023, dan daerah yang sering kami lewati adalah Sungai Tonle Sap. Saat sore hari, lokasi itu berubah menjadi area publik favorit warga Kamboja maupun ekspatriat.
Banyak yang salah mengira kalau Tonle Sap adalah Sungai Mekong. Secara posisi, kawasan Riverside di Tonle Sap memang merupakan pertemuan dua sungai berbeda, yakni Mekong dan Tonle Sap.
"Kalau Mekong itu di seberangnya, jadi ini kayak pecahannya. Tetapi memang orang-orang tahunya ini Mekong," kata Kun Poly, warga Phnom Penh.
Tepi sungai Tonle Sap dimanfaatkan oleh warga Kamboja, khususnya masyarakat Phnom Penh, untuk melakukan banyak aktivitas atau interaksi sosial lainnya.
Area Publik
Mayoritas masyarakat sekitar tepi sungai Tonle Sap memanfaatkan cuaca sore hari dengan duduk-duduk bersantai, jajan, atau menghabiskan waktu dengan keluarga.
Selain itu, mereka juga suka berolahraga di beberapa spot. Jenisnya beragam, ada yang stretching dan bermain Sey serta sepak takraw.
Sey mirip dengan olahraga sepak takraw, namun bola yang digunakan malah seperti shuttlecock untuk badminton.
Bali Vibes
Menghabiskan senja di Tonle Sap atau orang-orang Kamboja menyebutnya riverside mengingatkan kami pada suasana di pinggiran pantai Bali.
Di seberang sungai, banyak terdapat kafe dan pub yang siap melayani para pengunjung Tonle Sap yang butuh minuman segar.
Bedanya, di Bali adalah pantai, di Phnom Penh adanya sungai.