Melihat Lagi 8 Tim Raksasa yang Menjadi Ayam Penyet bagi Lawan

oleh Choki Sihotang diperbarui 12 Mei 2023, 20:47 WIB
Pemain Liverpool, Cody Gakpo melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama timnya ke gawang Manchester United pada laga pekan ke-26 Liga Inggris 2022/2023 melawan Manchester United di Anfield, Liverpool, Senin (06/03/2023) WIB. The Reds berhasil menang dengan skor 7-0 yang dicetak oleh Cody Gakpo 43', 50'), Darwin Nunez (47', 75'), Mohamed Salah (66', 83'), dan Roberto Firmino (88'). (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Panggung sepak bola memiliki pakem, yakni apa yang tak mungkin bisa saja terjadi. Real Madrid, contohnya. Beberapa waktu lalu, mereka secara mengejutkan kalah 0-2 dari Real Sociedad kala keduanya bentrok dalam lanjutan La Liga 2022/2023 di Reale Seguros Stadium.

Tak hanya Real Madrid, tim beken Eropa lainnya seperti Manchester United, AC Milan, dan Borussia Dortmund juga gagal merealisasikan target. Setan Merah yang dijejali pemain bintang kalah 0-1 saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion dan West Ham United.

Advertisement

Sedangkan AC Milan dan Dortmund hanya mampu bermain imbang kontra lawannya masing-masing di ajang Serie A dan Bundesliga, beberapa waktu lalu. Kekalahan serta hasil sama kuat membuktikan tak ada jaminan bagi tim-tim unggulan selalu menang atau tersenyum di akhir duel.

Takluk dengan skor mencolok bahkan pernah menodai tim-tim besar di dalam beberapa tahun terakhir. Bukan cuma di kompetisi domestik dan zona Eropa, pembantaian juga kerap terjadi di perhelatan terakbar sekelas Piala Dunia.

Penasaran? Yuk simak informasinya di bawah ini :

 

https://www.newshub.id/interactive2/4425
2 dari 9 halaman

MU 8-2 Arsenal (28 Agustus 2011)

Alih-alih ingin menang, Arsenal malah dihajar sampai ke akar-akarnya. Sama sekali tak ada perlawanan, tim asuhan Arsene Wenger dipermak di antara gemuruh kegirangan fans Manchester United yang tumpah ruah di Old Trafford.

Legenda MU, Wayne Rooney, menjadi bintang kejora permainan. Striker gempal itu mengukir hat-trick dan didapuk sebagai pemain terbaik.

 

3 dari 9 halaman

Southampton 0-9 Leicester (25 Oktober 2019)

Kekalahan terbesar dalam sejarah Premier League terjadi saat Leicester menguliti Southampton sembilan gol tanpa balas. Dua nama yang menjadi sembilu bagi Southampton sepanjang masa, siapa lagi kalau bukan Ayoze Perez dan Jamie Vardy.

Dua pendekar lini depan Leicester City itu menari-menari setelah sukses mencetak trigol.

 

4 dari 9 halaman

MU 1-6 Man City (23 Oktober 2011)

Derby yang ditunggu-tunggu itu datang jua. Bertempat di Old Trafford, Manchester United ingin 100 persen menjungkalkan tetangganya yang berisik, Manchester City.

Sial, nasib baik justru berpihak kepada tim tamu. Tampil kesurupan, Man City menghunjam gawang MU enam gol berbalas satu. Keruan saja, kondisi itu memalukan dan menyakitkan.

Perihnya sampai ke ubun-ubun. Situasi itu menjadi pertama kalinya MU kebobolan enam kali di Old Trafford sejak 1930.

 

5 dari 9 halaman

Aston Villa 7-2 Liverpool (4 Oktober 2020)

Liverpool menyatroni markas Aston Villa dengan penuh percaya diri. Nama besar dan sederet pemain top membuat anak-anak asuh Jurgen Klopp hakulyakin bisa membawa pulang kemenangan.

Apa yang terjadi? Liverpool malah kocar-kacir. Strategi Jurgen Klopp mandek. Akibatnya, gawang Liverpool jadi lumbung gol. Mo Salah dkk. dengan skor yang menyayat hati ; 2-7.

 

6 dari 9 halaman

Barcelona 2-8 Bayern Munchen (14 Agustus 2020)

Estádio da Luz di Lisboa, Portugal, menjadi saksi bisu kehebatan Bayern Munchen pada 14 Agustus 2020.

Bertanding melawan wakil Spanyol, Barcelona, dalam laga perempat final Liga Champions tahun itu, Die Roten menang telak 8-2. Laga yang sangat emosional bagi Philippe Coutinho.

Maklum, berstatus dipinjamkan Barcelona ke Bayern Munchen, penyerang Brasil itu menjelma menjadi dewa dengan dua gol ke gawang raksasa Spanyol.

 

7 dari 9 halaman

Australia 31–0 American Samoa (11 April 2001)

Nah, ini benar-benar edan sekaligus tak masuk akal. Bayangkan, 31 gol tercipta dalam laga Australia versus American Samoa.

Uniknya, semua gol hanya bersarang ke gawang American Samoa. Pertandingan bak langit dan bumi ini merupakan bagian dari kualifikasi Piala Dunia 2002.

 

8 dari 9 halaman

Liverpool 7-0 MU (5 Maret 2023)

Liverpool dan Manchester United adalah musuh abadi di Inggris. Kebencian di antaranya sudah mengalir sejak puluhan tahun silam.

Oleh karena itulah, setiap kali keduanya bersua di atas lapangan rumput, laga tak ubahnya final. Bukan hanya bagi pemain, aura panas membara juga menjalar ke tribun penonton yang dijejali fans kedua kubu.

Pada 5 Maret 2023, bertempat di Anfield, Liverpool mengamuk yang berujung pembantaian tujuh gol tanpa balas. MU nelangsa, begitu juga fans dan seluruh keluarga besar di dunia ini.

 

9 dari 9 halaman

Brasil 1-7 Jerman (8 Juli 2014)

Thomas Muller mencetak gol saat Jerman membantai Brasil 7-1 di Piala Dunia 2014 (Odd Andersen / AFP)

Di kenduri terseksi, Piala Dunia 2014, Brasil pernah diobok-obok sampai sama sekali tak berdaya. Jerman yang menjadi noda bagi nama besar Brasil.

Keduanya bentrok di semifinal Piala Dunia 2014, di mana Brasil bertindak sebagai tuan rumah. Sebelum duel, ribuan pendukung mereka sudah sejak pagi memadati Stadion Mineirao.

Tak ada firasat sama sekali, Brasil yang dijejali pemain-pemain topnya justru mendapat tamparan luar biasa. Mereka kalah 1-7. Brasil berkabung!

Sumber : Dailystar

Berita Terkait