Bola.com, Denpasar - Atlet asal Provinsi Bali cukup bersinar di ajang SEA Games 2023 Kamboja. Banyak atlet Bali yang mendapatkan medali.
Terbanyak ada di cabor baru Vovinam. Atlet Bali sejauh ini berhasil mengumpulkan 3 emas, 1 perak, dan 14 perunggu dari 22 kategori yang dipertandingkan.
Para peraih emas SEA Games 2023 di antaranya Gusti Agung Ayu Manik Trisna Dewi di kategori Ying-yang sword form female dan dragon tiger form female.Sedangkan satu emas lagi disumbangkan oleh atlet Vovinam, Ni Made Purnami dan Putu Wahana Maya Yoni dari nomor Women’s Pair Knife Form.
Selain vovinam, beberapa atlet dari cabor lain juga menyumbangkan medali untuk Indonesia. Sayu Bella Sukma Dewi berhasil meraih emas di cabor balap sepeda nomor cross country. Di atletik, Maria Natalia Londa masih menjadi ratunya.
Londa yang turun di nomor lompat jauh dan lompat jangkit. Di nomor lompat jangkit, Londa berhasil meraih perak. Sedangkan di nomor lompat jauh sebagai spesialisasinya, Londa mampu meraih emas. Jika ditotal, Londa berhasil mengumpulkan 6 emas di ajang SEA Games.
Berjaya di Cabor Lain
Masih ada beberapa atlet Bali lain yang sedang bertanding di SEA Games. Misalnya di cabor kriket, basket putra dan putri seperti Dewa Ayu Made Siratha Kusuma Dewi, hingga Komang Teguh Trisnanda di cabor sepak bola.
Total ada 50 atlet Pulau Dewata yang turun di 14 cabor SEA Games 2023. Ketum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan saat dihubungi pada Sabtu (13/5/2023) menjelaskan jika pihaknya akan berjuang agar atlet Bali peraih medali bisa mendapatkan bonus dari Pemprov Bali.
“Kami akan berikan nama-nama siapa yang mendapat medali. Pemprov Bali akan memberikan penghormatan dan penghargaan untuk para atlet Bali yang bisa mengharumkan nama Indonesia,” terangnya.
Proses Panjang
Menurut Oka Darmawan, apa yang sudah diraih oleh atlet Bali merupakan proses perjuangan dalam pembinaan atlet sejak pelajar.
“Kami sangat mengapresiasi atlet asal Bali yang berhasil mengukir sejarah setelah berhasil meraih medali di SEA Games,” ucapnya.
Lanjutnya, apapun hasil yang diraih oleh atlet Bali dan juga atlet daerah lainnya di SEA Games, bukanlah prestasi yang tiba-tiba datang.
“Intinya atlet berprestasi, tidak ada yang tiba-tiba. Tidak ada yang instan. Semua harus melalui proses dan perjuangan dari diri atlet itu sendiri,” terang Oka.
Perlu Peningkatan Fasilitas
Di Bali saat ini, masih cukup sedikit fasilitas representatif untuk menggelar pertandingan olahraga dari berbagai cabor. Yang cukup representatif hanya beberapa saja seperti Stadion Kompyang Sujana, Stadion Ngurah Rai, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Termasuk juga beberapa GOR seperti GOR Purna Krida, Lila Bhuana, Debes, dan Merpati. Fasilitas-fasilitas ini hanya terpusat di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Meskipun kabupaten lain juga memiliki fasilitas olahraga yang masih bisa dikatakan layak.
Oka Darmawan pun memiliki keinginan untuk bisa meningkatkan fasilitas-fasilitas olahraga agar bisa representatif. “Kami upayakan selalu ada peningkatan. Bukan hanya pelatih yang menunjang prestasi, tetapi juga venue berstandar nasional dan internasional juga berpengaruh,” jelasnya.
“Bali ini sudah bagus, namun beberapa fasilitas masih perlu ditingkatkan. Yang kami inginkan, prestasi atlet dan venue yang representatif bisa berjalan beriringan,” ucapnya memungkasi.