5 Algojo Penalti Timnas Indonesia U-22 yang Disiapkan untuk Melawan Thailand di Final SEA Games 2023: Mode 1991 Nih?

oleh Iwan Setiawan diperbarui 16 Mei 2023, 07:45 WIB
SEA Games 2023 - Kolase Foto Timnas U-22 dari Laga vs Filipina, Myanmar, Timor Leste (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Bola.com, Jakarta - Kans Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023 masih terbuka. Mereka bakal menjalani partai final melawan Thailand di Olympic Stadium, Phnom Penh, Selasa (16/5/2023).

Laga ini memang tidak mudah. Thailand merupakan tim yang punya tradisi bagus. Sudah 16 kali Negeri Gajah Putih itu menggondol medali emas SEA Games.

Advertisement

Sedangkan Indonesia baru 2 kali dapat medali emas. Tapi, di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri, diprediksi Indonesia U-22 sudah melakukan sejumlah antisipasi di laga final. Termasuk jika pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.

Sebab, dari 7 partai final yang pernah dijalani Indonesia di SEA Games, tiga pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti, yakni di tahun 1991, 1997 dan 2011. Sayangnya, hanya di tahun 1991 Indonesia memenangi adu penalti. Sedangkan 1997 dan 2011 mereka menelan kekalahan.

Untuk kali ini, tentu Indra Sjafri sudah menyiapkan para algojo penalti. Lantaran dari pengalaman SEA Games 2011, terungkap jika banyak pemain yang merasa tidak siap mental menendang penalti.

Jika melihat dari komposisi pemain tahun ini, sebenarnya ada beberapa nama yang punya mental bagus karena menjadi algojo penalti dan cukup bermodal akurasi tendangan bagus. Tapi mental lebih menentukan. Berikut lima pemain Timnas Indonesia U-22 yang layak jadi algojo penalti di final SEA Games 2023.

2 dari 7 halaman

Alfeandra Dewangga

Dua pemain Timnas Indonesia U-22, Marselino Ferdinan (kanan) dan Alfeandra Dewangga bersiap melakukan tendangan bebas saat menghadapi Myanmar pada laga kedua Grup A SEA Games 2023 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Gelandang jangkar ini dikenal punya tendangan kaki kiri yang keras dan akurat. Secara teknis, pemain asal PSIS Semarang ini layak jadi algojo penalti.

Pemain yang akrab disapa Dewa ini sempat memperlihatkan akurasi tendangannya di SEA Games kali ini, Yakni saat mengambil tendangan bebas melawan Timor Leste di penyisihan grup. Sayang, tendangan melengkungnya masih menerpa mistar gawang.

Jika mahir sebagai eksekutor tendangan bebas, tentu dia juga punya kemampuan menendang penalti. Meskipun di PSIS maupun Timnas Indonesia, Dewa jarang dapat kesempatan jadi eksekutor penalti. Di klubnya, ada banyak pemain yang lebih senior. Sedangkan bersama Timnas Indonesia dia belum dapat kesempatan.

Secara mental, pemain yang satu ini termasuk pemberani. Dia punya mental bagus karena posisinya sering berduel dengan lawan. Ketika semifinal melawan Vietnam, Dewa tempat emosional dan bersitegang. Setidaknya, mental petarung ini bisa membuatnya memiliki keberanian sebagai eksekutor penalti.

3 dari 7 halaman

Witan Sulaeman

Pemain Timnas Indonesia, Witan Sulaeman pada laga semifinal sepak bola SEA Games 2023melawan Timnas Vietnam U-22 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/05/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Dari segi permainan, bisa dibilang Witan tidak sebagus SEA Games sebelumnya, 2021. Sampai saat ini, Witan belum mencetak gol. Padahal dia masih dipercaya sebagai pemain inti di sayap kiri. Meski demikian, jika memilih eksekutor penalti, namanya masih patut diperhitungkan.

Karena Witan punya ketenangan. Pengalamannya 5 tahun bermain di Eropa tentu membuatnya punya kepercayaan diri tinggi jadi eksekutor penalti. Apalagi di level SEA Games. Sebenarnya, Witan juga punya akurasi tendangan yang bagus. Hanya saja di kejuaraan kali ini belum banyak terlihat.

Di klub, Witan sebenarnya jarang dapat kesempatan jadi eksekutor penalti. Maklum, di Persija banyak pemain senior. Begitu juga saat dia merantau ke Polandia atau Slovakia. Tapi dalam sesi latihan bersama Timnas Indonesia U-22 Witan termasuk yang disiapkan jadi algojo.

Ada sebuah rekaman latihan di tahun 2021, Witan melakukan penalti dalam latihan dengan tendangan panenka. Tinggal bagaimana Witan memperlihatkan ketenangannya dalam pertandingan yang sesungguhnya.

 

4 dari 7 halaman

Marselino Ferdinan

Selebrasi gelandang Timnas Indonesia U-22, Muhammad Taufany (kiri) bersama Marselino Ferdinan setelah berakhirnya laga semifinal cabor sepak bola SEA Games 2023 menghadapi Vietnam di Olympic National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Timnas Indonesia menang 3-2 dan memastikan lolos ke partai final. (Bola.com/Abdul Aziz)

Gelandang serang terbaik yang saat ini dimiliki Indonesia. Tentu Marselino masuk dalam kandidat algojo penalti. Karena pemain 18 tahun yang kini membela klub Belgia, KMSK Deinze itu punya kelebihan tendangan keras yang akurat.

Marselino sering mencetak gol lewat tendangan keras dari jarak jauh. Tentu kelebihannya itu berguna sebagai algojo penalti. Secara mental, dia juga cukup matang.

Di usia muda dia sudah bermain untuk klub besar Persebaya Surabaya. Kini, dia merantau ke Belgia. Jadi, tidak ada alasan untuk tak memasukkan nama Marselino dalam eksekutor penalti.

5 dari 7 halaman

Ramadhan Sananta

Selebrasi striker Timnas Indonesia U-22, Ramadhan Sananta setelah berakhirnya laga semifinal cabor sepak bola SEA Games 2023 menghadapi Vietnam di Olympic National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Timnas Indonesia menang 3-2 dan memastikan lolos ke partai final. (Bola.com/Abdul Aziz)

Penyerang asal PSM Makassar ini sudah mencetak gol lewat penalti di penyisihan Grup A. Waktu itu Sananta mencetak gol penalti ke gawang Myanmar. Sebagai striker, dia punya akurasi tendangan bagus.

Ketika bermain di klub, striker 20 tahun ini punya shoot on target lumayan tinggi. Itu jadi tanda jika Sananta punya akurasi tendangan yang bagus. Dari segi mental, penyerang yang membawa PSM juara Liga 1 2022/2023 ini juga sudah matang.

Dia lebih percaya diri bermain di SEA Games yang jadi kejuaraan U-22. Karena Sananta sebelumnya sudah jadi bagian Timnas Indonesia senior. dalam ajang ini, Sananta sudah menyumbangkan 3 gol.

6 dari 7 halaman

Rizky Ridho

Kapten Timnas Indonesia U-22, Rizky Ridho Ramadhani memasuki lapangan sebelum dimulainya laga Grup A SEA Games 2023 menghadapi Filipina di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (29/4/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Palang pintu sekaligus kapten Indonesia U-22 ini sempat jadi eksekutor utama penalti. Namun di pertandingan pertama Grup A melawan Filipina, tendangan penaltinya gagal bebuah gol. Karena itu tugas sebagai algojo utama penalti berpindah ke Ramadhan Sananta.

Tapi jika dalam drama adu penalti, nama Rizky Ridho masih layak untuk masuk dalam 5 eksekutor. Pemain yang baru pindah dari Persebaya Surabaya ke Persija Jakarta ini punya ketenangan. Dia tak mudah terpancing emosi. Sehingga bek 21 tahun ini bisa menjaga fokusnya saat adu penalti.

Hanya saja, sebagai pemain belakang, akurasi tendangan Rizky Ridho tidak sebagus Sananta atau Marselino. Namun, mentalnya yang bisa menolong untuk bisa menaklukkan penjaga gawang lawan.

7 dari 7 halaman

Laporan dari Kamboja

Sahabat Bola.com bisa menikmati sajian eksklusif liputan SEA Games 2023 Kamboja dengan mengklik tautan ini.

SEA Games 2023 - Laporan Langsung dari Kamboja Bersama Abdul Aziz dan Gregah Nurikhsani (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Berita Terkait