Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023, tak lepas dari performa apik para pemainnya.
Mereka membuktikan lebih matang secara mental. Karena di semifinal dan final berhasil menumbangkan langganan juara, Vietnam dan Thailand.
Jika melihat performa secara keseluruhan, ada beberapa pemain yang jadi tulang punggung tim. Mereka layak menyusul Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan untuk berkarier di mancanegara. Mereka punya modal skill dan mental, tinggal kemauan untuk merantau.
Bola.com melihat ada 3 pemain yang punya potensi go international. Ketiganya punya keistimewaan masing-masing. Mereka juga tampil apik di klub maupun bersama Timnas Indonesia U-22 di SEA Games.
Fajar Fathur Rahman
Di SEA Games, dia dikembalikan ke posisi aslinya, sayap kanan. Posisi yang pernah ditempatinya ketika membela Timnas Indonesia U-19. Pemain asal Manokwari, Papua tersebut tak hanya jadi pelayan striker dengan 2 assistnya. Tapi juga pemain tersubur dengan 5 gol.
Selain beroperasi di lebar lapangan, pemain 20 tahun itu sering melakukan akselerasi didalam kotak penalti. Tak jarang dia melepaskan tembakan jarak jauh yang akurat. Ditambah lagi dia punya skill individu yang bagussehingga permainan Fajar sangat menghibur. Kelebihan lainnya, stamina prima khas pemain asal tanah Papua.
Kelebihan lain Fajar, dia bisa bermain sebagai bek kanan. Peran ini dijalankannya saat bermain untuk Borneo FC. Klubnya sudah punya banyak winger yang lebih berpengalaman. Fajar ditarik ke belakang dan jadi pemain inti.
Dengan kelebihannya tersebut ditambah usianya baru 20 tahun, tak menutup kemungkinan Fajar dilirik klub luar negeri. Borneo FC selama ini juga mendukung pemainnya go internasional. Seperti pemain asal Papua lainnya, Terens Puhiri yang sempat dipinjamkan ke Port, Thailand musim 2018.
Ramadhan Sananta
Penyerang yang berhasil jadi solusi atas persoalan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yakni kehadiran striker tajam. Pemain asal PSM Makassar itu jadi pencetak gol terbanyak bersama Fajar Fathurrahman dengan 5 gol.
Permainannya terbilang efektif. Dia jarang membuang peluang karena dia punya akurasi tendangan bagus. Posturnya juga ideal sebagai pemain depan. Itu jadi modal untuk memenangi duel udara. Jadi, kepala dan kakinya sama-sama hidup untuk mencetak gol. Ditambah lagi Sananta punya karkater pekerja keras.
Syarat yang cukup untuk bermain di luar negeri. Posturnya 182 cm sudah mumpuhi untuk bermain sebagai striker murni. Karena selama ini, penyerang sayap dari Indonesia yang berkarir di luar negeri. Lantaran skill dan kecepatannya yang bisa diandalkan.
Di Liga 1 musim lalu, Sananta jadi penyerang pribumi dengan koleksi gol paling banyak. Yakni 11 gol dari 24 pertandingan. Padahal waktu itu beberapa kali dia absen karena memenuhi panggilan Timnas Indonesia.
Alfeandra Dewangga
Namanya sempat menghilang beberapa tahun lalu karena cedera. Tapi saat ini, dia kembali jadi andalan Timnas Indonesia U-22. Dewa sapaan akrabnya bermain sebagai gelandang bertahan di SEA Games.
Dia tangguh saat berduel dengan lawan untuk mematahkan serangan. Selain itu, dia juga kuat saat menguasai bola. Kelebihan lainnya, akurasi umpan jauh yang bagus. Dia sering mengawali serangan bali Indonesia dengan kemampuannya itu. Satu assist dibuat Dewa dalam SEA Games 2023.
Kelebihan lainnya, pemain 21 tahun ini bisa jadi stoper. Di klub, PSIS Semarang, Dewa lebih sering turun sebagai stoper. Karena posturnya ideal dan kuat saat duel dengan lawan. Tak jarang dia menang duel dengan penyerang asing. Bisa bermain di dua posisi dan postur kuat membuatnya sangat bisa berkarir di luar negeri.
Mengingat PSIS juga mendukung pemainnya yang ingin memperbaiki karir. Seperti Pratama Arhan. Sebelumnya dia bermain untuk PSIS bersama Dewa. Tapi kini dia bermain di klub kasta kedua Jepang, Tokyo Verdy.
Baca Juga
Terungkap! Mees Hilgers Rupanya Pernah Menolak Tawaran dari PSV Eindhoven
Otak-Atik Pertahanan Australia tanpa Harry Souttar di R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Wajib Dicermati Timnas Indonesia
Media Korsel Membandingkan Program Naturalisasi Pemain Keturunan Indonesia dan Malaysia: Ada yang Berhasil, Ada yang Gagal