Ngeri! Jenderal Bintang 3 Polisi Pimpin Investigasi Tawuran Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di SEA Games 2023

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 19 Mei 2023, 12:15 WIB
Manajer Timnas Indonesia U-22, Sumardji (tengah kiri) dikeroyok oleh official Timnas Thailand U-22 pada laga final SEA Games 2023 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/05/2023). (AFP/Mohd Rasfan)

Bola.com, Bangkok - Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) menunjukkan komitmen dalam penyelesaian insiden tawuran antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023.

Menurut laporan Matichon, FAT menunjuk Letnan Jenderal Amnuay Nimmano sebagai Ketua Panitia Investigasi Pencari Fakta dalam insiden tersebut.

Advertisement

Keseriusan FAT untuk memecahkan dan menyelesaikan insiden tersebut karena dianggap sudah mencoreng citra Thailand sebagai negara dan sepak bola.

Letnan Jenderal Amnuay Nimmano disebut sudah mulai mencari bukti-bukti tawuran antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023.

Mereka melakukan investigas dengan mengundang orang-orang yang relevan untuk bersaksi dan memberikan informasi rinci.

Selain itu, penyidik juga akan mempertimbangkan kesaksian orang-orang tersebut untuk diambil kesimpulan dan putusan.

Penyidik di bawah pimpinan Letnan Jenderal Amnuay Nimmano meminta waktu 15 hari pada FAT untuk menyelesaikan kasus ini.

Menarik untuk menunggu siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka dari tawuran antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023.

2 dari 4 halaman

Tak Asing

FAT sudah sering menggunakan jasa Letnan Jenderal Amnuay Nimmano untuk menyelidiki kasus internal.

Sebelumnya, Jenderal Bintang 3 Polisi itu juga memimpin penyelidikan dalam kasus pelecehan yang melibatkan asisten manajer Timnas Thailand, Nualphan Lamsam alias Madam Pang.

Letnan Jenderal Amnuay Nimmano diharapkan bisa segera mencari penyebab dan tersangka dalam kasus tawuran di final SEA Games 2023. FAT kabarnya sudah menyiapkan sanksi berat untuk pelaku-pelaku yang terlibat.

Sebelumnya, Aksi baku hantam yang terjadi di final SEA Games 2023 melibatkan pemain hingga ofisial Timnas Indonesia U-22 dan Thailand. Wasit Kassem Matar Al-Hatmi sampai harus mengeluarkan empat kartu merah buntut dari insiden tersebut.

3 dari 4 halaman

AFC Kecewa

Kiper Timnas Thailand U-22, Soponwit Rakyart (tengah kanan) bersitegang dengan pemain Timnas Indonesia U-22 pada laga final sepak bola SEA Games 2023 yang berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/05/2023). (AFP/Mohd Rasfan)

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengecam aksi baku hantam yang terjadi antara Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand di final SEA Games 2023. AFC mengaku kecewa dengan aksi kekerasan tersebut.

"AFC kecewa dengan insiden yang tidak tertib di final sepak bola SEA Games 2023," bunyi pernyataan AFC seperti dikutip Reuters.

"AFC menggarisbawahi pentingnya fair play, saling menghormati, dan sportivitas, dan mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap semua tindakan kekerasan semacam itu," jelas pernyataan tersebut.

4 dari 4 halaman

FAT Minta Maaf

Tawuran massal Timnas Indonesia U-22 versus Thailand U-22 di final SEA Games 2023 menjadi perhatian media internasional. (AP/Tatan Syuflana)

Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung mengucapkan permintaan maaf atas insiden baku hantam yang melibatkan pemain hingga ofisial pada final SEA Games 2023 melawan Timnas Indonesia U-22, Selasa (17/5/2023) malam WIB. Menurut Somyot, insiden itu mencoreng wajah sepak bola Thailand.

"Asosiasi menyampaikan kekecewaan dan permintaan maaf atas tawuran di luar lapangan yang terjadi selama pertandingan. Gambaran yang muncul dihadapan penonton, baik di lapangan maupun penonton sepak bola di seluruh dunia, telah menimbulkan kerugian besar buat Timnas Thailand," kata Somyot Poompanmoung seperti dikutip Matichon.

"Terutama tim pelatih dan staf yang dianggap personel yang harus menjaga citranya sebagai wakil rakyat Thailand. Setiap menit tugas harus menyadari kedewasaan toleransi mereka terhadap godaan yang baik di bawah persaingan dengan tekanan tinggi," tegas Somyot Poompanmoung.

Sumber: Matichon