Bola.com, Jakarta - Nama anak didik Valentino Rossi, Pecco Bagnaia jadi sorotan. Dia dikritik lantaran berkomentar soal tidak ada lagi bedanya antara motor tim pabrikan dan satelit.
Menurut pembalap Ducati itu, seharusnya ada gap antara dua tipe motor itu sekitar 0,7-0,8 detik. Dia mencontohkan era Fantastic Four di mana kuartet: Dani Pedrosa, Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi sangat dominan.
Sontak dunia MotoGP jadi gaduh. Banyak yang mengkritiknya salah satunya, pemilik tim GasGas Factory Racing Tech3 sekaligus Presiden IRTA, Herve Poncharal menyebut komentar Pecco Bagnaia adalah bullshit.
Kini kepada Autosport, juara dunia MotoGP 2022, Pecco Bagnaia memberikan klarifikasi. Dia mengungkapkan komentarnya telah salah ditafsirkan.
Soal Keselamatan
Pecco Bagnaia mengaku awalnya ia ditanya soal aspek keselamatan di ajang MotoGP saat ini. Kemudian ia memberikan opini.
"Apa yang dipublikasikan di luar konteks karena interpretasi yang dibuat oleh beberapa orang," ungkap Pecco.
"Saya ditanya tentang keselamatan dan alasan meningkatnya angka kecelakaan. Saya hanya mencoba membuat analogi dan mengatakan bahwa ini tidak terjadi sebelumnya."
"Saya pikir bertahun-tahun yang lalu sangat sedikit kontak antara pembalap di trek karena besarnya gap antara pembalap satelit dan pabrikan," lanjutnya.
Kacang Lupa Akan Kulitnya
Poncharal mengkritik Bagnaia bak kacang akan lupa kulitnya. Karena pembalap berusia 26 tahun itu sejatinya juga jebolan tim satelit yaitu Pramac Ducati pada MotoGP 2019-2020.
"Saya naik ke MotoGP dengan tim satelit. Bagaimana bisa saya menyarankan agar adanya gap antara motor tim pabrikan dan satelit?," ujar juara dunia Moto2 2018 itu.
Pecco Bagnaia mengaku dirinya sempat terputus dengan dunia luar selama tiga hari usai balapan MotoGP Prancis. Alhasil ia kaget ternyata komentarnya telah jadi kontroversial.
Sumber: MotoGP