Langka tapi Nyata Nih, 5 Nama yang Sanggup Berjaya di Dua Turnamen Bergengsi dalam Waktu Berdekatan : Ternyata Ada Bek MU!

oleh Choki Sihotang diperbarui 22 Mei 2023, 09:50 WIB
Roberto Carlos. Bek dengan tendangan kaki kiri yang dahsyat ini mampu mencetak 16 gol di Liga Champions bersama Inter Milan, Real Madrid dan Fenerbahce. Total 11 musim dihabiskannya di Real Madrid mulai 1996/1997 hingga 2006/2007. Ia pensiun di Delhi Dynamos pada 2015. (Foto: AFP/Christophe Simon)

Bola.com, Jakarta - Payah! Satu kata itu sangat pas menjadi milik para bek Real Madrid, menyusul tersingkirnya mereka dari Liga Champions 2022/2023. Langkah sang juara bertahan terhenti di semifinal setelah kalah aggregat 1-5 dari wakil Inggris, Manchester City.

Bayangkan, raksasa Spanyol dihajar lima gol dalam dua laga yang menjadi neraka bagi Carlo Ancelotti dan pasukannya. Di Santiago Bernabeu, di depan pemuja setianya, mereka hanya mampu bermain imbang 1-1.

Advertisement

Lalu, saat bertandang ke Etihad Stadium dengan dendam membara, Karim Benzema dkk malah digebuk empat gol tanpa balas. Siapa yang harus disalahkan?

Tak pelak lagi empat bek yang bertugas yakni Eduardo Camavinga, David Alaba, Eder Militao, dan Dani Carvajal layak dihadapkan ke meja pengadilan. Kuartet ini gagal menjalankan tugas.

Efeknya celaka, gawang Thibaut Courtois menjadi lumbung gol bagi penyerang-penyerang Man City yang dimotori monster mereka, Erling Haaland. Ah! Seandainya saja Real Madrid punya bek-bek tangguh macam Roberto Carlos. Masih ingat Carlos? Kekar bertenaga, Carlos membela panji-panji Madrid dari 1996 hingga 2007.

 

https://www.newshub.id/interactive2/4425
2 dari 6 halaman

Penampilan Yahud

Roberto Carlos (48 gol) - Bek tangguh asal Brasil ini menjadi bagian bek Real Madrid yang juga produktif dalam mencetak gol. Selama berkarier di La Liga, Carlos menyumbangkan 48 gol untuk Real Madrid. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Selama memperkuat Si Putih, Carlos bergelimang trofi, baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa. Hingga kini, legenda 50 tahun itu merupakan satu di antara bek terbaik Real Madrid.

Bahkan, Carlos masuk daftar pemain langka yang pernah memenangkan Piala Dunia dan Liga Champions dalam satu musim yang sama. Ngeri!

Carlos menggapai prestasi itu pada 2002. Bersama Timnas Brasil, bek kiri yang terkenal dengan tendangan bebasnya itu, memenangkan Piala Dunia yang berlangsung di Jepang - Korea Selatan.

Ia berjaya di final Liga Champions setelah ikut serta mengalahkan Bayern Leverkusen 2-1 berkat gol Raúl González dan Zinédine Zidane. Perfect! Seperti yang telah disinggung di atas, tak banyak pemain yang bisa memahat pencapaian spektakuler ini.

Dari segelintir yang ada, selain Carlos, inilah mereka :

 

3 dari 6 halaman

Gerd Muller – 1974

Gerd Mueller (kiri). Eks striker Timnas Jerman Barat dan Bayern Munchen yang telah wafat pada 15 Agustus 2021 dalam usia 75 tahun ini menjadi pesepak bola Eropa kedua yang mampu mengoleksi ketiga gelar prestisius tersebut. Trofi Piala Dunia diraihnya bersama Tim Panzer pada edisi 1974, Ballon d'Or diraihnya pada edisi 1970 serta trofi Liga Champions yang dahulu bernama Piala Eropa diraihnya tiga musim berturut-turut bersama Bayern Munchen pada musim 1973/1974, 1974/1975 dan 1975/1976. (AFP/John MacDougall)

Seperti halnya legenda lawas Jerman lainnya, Muller juga abadi terukir di hati fans Tim Panser. Sukses Jerman Barat memenangkan Piala Dunia 1974 usai menumbangkan Belanda di final, tak lepas dari aksi memukau Muller.

Menang 2-1, Muller menjadi penentu kemenangan pada menit ke-43. Pada tahun yang sama, bersama Bayern Munchen, Muller dkk mengalahkan Atletico Madrid di partai puncak Piala Champions Eropa 1973–1974.

 

4 dari 6 halaman

Uli Hoeness – 1974

Masih dari Jerman dan masih dari bagian skuad Tim Panser yang memenangkan Piala Dunia 1974, Hoeness layak dikenang sepanjang masa.

Fans Bayern Munchen menaruh hormat setinggi langit kepada sang legenda. Ia ikut berjuang di final Piala Champions Eropa 1973–1974 dan sukses mengalahkan Atletico Madrid.

 

5 dari 6 halaman

Christian Karembeu – 1998

Lahir di pulau Kaledonia Baru dengan populasi hanya sekitar 238.000 orang, Karembou pindah ke daratan Prancis. Saat itu, usianya baru menginjak 17 tahun, untuk belajar dan bermain sepak bola.

Sejak saat itulah hidupnya berubah. Awal yang sederhana, namun berkembang pesat bersama Nantes. Lalu, ia hijrah ke Sampdoria pada tahun 1995.

Dia menghabiskan dua tahun di Italia sebelum diambil alih oleh Real Madrid. Bersama tim raksasa Spanyol itu, dia mengangkat trofi Liga Champions pada tahun 1998.

Setelah itu, ia membawa Prancis berjaya di Piala Dunia 1998. Dua tahun kemudian, dia menghabiskan satu musim di Timur Laut Inggris bersama Middlesbrough.

 

6 dari 6 halaman

Raphael Varane – 2018

Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min (kiri) menggiring bola dari pemain Manchester United Raphael Varane pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, 19 Oktober 2022. Manchester United mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0. (AP Photo/Dave Thompson)

Ia masuk nomine penghargaan Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 2014 di Brasil. Varane kembali dengan sepenuh hati empat tahun kemudian, dengan tiga gelar Liga Champions.

Bek tengah ini bermain untuk Prancis pada Piala Dunia 2018. Mereka sukses merengkuh singgasana. Sebelumnya, Varane lebuh dulu memenangkan Liga Champions keempatnya bersama Real Madrid.

Sumber : Planetfootball

Berita Terkait