Nasib 6 Penggawa The Invicibles Arsenal yang Terlupakan: Ada yang Menjelma Jadi Bintang Besar

oleh Suharno diperbarui 06 Okt 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi - Logo Arsenal (Bola.com/Bayu Kurniawan Santoso)

Bola.com, Jakarta - Arsenal membuyarkan harapan meraih gelar Liga Inggris 2022/2023 yang sudah di depan mata.  Menjelang delapan laga tersisa, Manchester City menyalip di tikungan terakhir hingga tidak terbendung meraih trofi juara.

Terakhir kali, The Gunners juara Liga Inggris pada musim 2003/2004. Saat itu, Arsenal juara dengan gagah karena tidak pernah terkalahkan selama satu musim alias invincibles dengan mengumpulkan 90 poin dari 38 laga.

Advertisement

Sejumlah pemain dari skuad invincibles Arsenal dianggap pahlawan oleh suporter, seperti Thierry Henry, Robert Pires hingga Ashley Cole. Tetapi, ada juga pemain yang masuk skuad invincibles Arsenal ini terlupakan begitu saja.

Dari sejumlah nama pemain di skuad Arsenal yang tidak terkalahkan ini tetapi terlupakan, masih ada yang aktif bermain. Meskipun ada banyak juga yang sudah memutuskan gantung sepatu.

Berikut nasib enam pemain Arsenal yang meraih gelar invincibles yang terlupakan oleh suporter.

https://www.newshub.id/interactive2/4425
2 dari 7 halaman

1.  John Spicer

Satu-satunya pertandingan Spicer untuk Arsenal adalah di Piala Liga melawan Rotherham. Sang gelandang menggantikan Hoyte menjelang akhir perpanjangan waktu, dan sukses menjadi algojo saat adu penalti epik yang akhirnya dimenangi The Gunners 9-8.

Dia bermain lebih dari 200 laga di Football League setelah meninggalkan Arsenal. Pertandingan terakhirnya sebelum gantung sepatu dia persembahkan untuk Southend pada 2013.

 

3 dari 7 halaman

2. Jerome Thomas

Thomas tidak pernah bermain di Premier League mengenakan seragam Arsenal. Dia lebih sering dipinjamankan ke klub lain, hingga pindah secara permanen ke Charlton Athletic pada akhir musim 2003/2004.

Lulusan akademi Arsenal ini juga bermain di Premier League untuk West Brom dan Crystal Palace. Dia sekarang di Brighton, baru-baru ini ditunjuk sebagai koordinator tim pemandu bakat, setelah memegang peran serupa di Chelsea, Everton, dan Watford.

 

4 dari 7 halaman

3. Quincy Owusu-Abeyie

Pada musim 2003/2004, Quincy hanya sekali bermain bersama Arsenal di Piala Liga tetapi menjalani debut di Premier League melawan Portsmouth pada musim berikutnya. Dia kemudian pindah ke Fratton Park selama beberapa bulan sebelum menjalani karier yang nomaden.

Akan tetapi, pemain Timnas Ghana kelahiran Belanda ini pernah merasakan atmosfir Liga Champions saat bermain di Rusia dan Yunani. Dia sekarang memasuki usia tiga puluhan dan telah memulai karier baru sebagai rapper dengan julukan 'Blow'.

 

5 dari 7 halaman

4. Olafur Ingi Skulason

Gelandang Islandia, Skulason, melakukan debut bersama Timnas senior pada  2003. Pada tahun yang sama dia membuat satu-satunya penampilan seniornya di Arsenal.

Dia tetap berkiprah di Inggris setelah meninggalkan Highbury, menghabiskan dua tahun bersama Brentford, dan telah berkarier di beberapa negara.

Sekarang Skulason sudah pensiun, dan menjadi manajer tim U-19 Islandia sejak 2021.

 

6 dari 7 halaman

5. Ryan Smith

Smith masuk sebagai pemain pengganti dalam tiga pertandingan Arsenal di Piala Liga. Dia menambahkan tiga pertandingan lagi di kompetisi yang sama pada musim berikutnya, tetapi tidak pernah berhasil memperkuat Arsenal di Premier League.

Pemain sayap itu menghabiskan beberapa tahun berikutnya di Inggris sebelum mengakhiri kariernya setelah bermain di Amerika Serikat dan Yunani. Dia sekarang menjadi agen pemain berlisensi, kliennya termasuk pemain muda Chelsea, Mason Burstow.

 

7 dari 7 halaman

6. Cesc Fabregas

Gelandang Arsenal, Cesc Fabregas, membuka gol kemenangan timnya atas Slavia Praha. Pada akhir laga, Arsenal menang 7-0 atas Slavia di Emirates, London, 23 Oktober 2007. (AFP/Carl de Souza)

Fabregas adalah nama besar yang pernah mengenakan seragam Arsenal, tetapi masih remaja ketika Gunners mendapat gelar Invincibles. Setelah masa Arsenal yang tidak terkalahkan, Fabregas tidak hanya mempersembahkan gelar Piala FA atau Piala Liga tetapi juga menjadi kapten klub.

Dia bermain lebih dari 300 pertandingan bagi The Gunners sebelum pindah ke Barcelona, Chelsea dan Monaco. Dia bergabung dengan Como pada 2022, tidak hanya sebagai seorang pemain tetapi juga menjadi pemilik sebagian saham klub Serie B tersebut. 

Sumber: Mirror

Berita Terkait