Bola.com, Jakarta - Para asisten pelatih yang membantu Indra Sjafri menangani Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023 merupakan juru taktik yang potensial menangani skuad Garuda. Beberapa di antaranya bisa saja menjadi pengganti Shin Tae-yong saat kontrak pelatih asal Korea itu berakhir.
Sebagai informasi, nama-nama pelatih yang membantu Indra Sjafri ialah Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Eko Purdjianto. Selain itu, masih ada sosok seperti Alex Aldha Yudi sebagai pelatih fisik dan Sahari Gultom yang menjabat pelatih kiper.
Ketiga nama yang disebutkan itu sebetulnya punya sederet pengalaman yang penting untuk terjun di dunia racik strategi. Saat masih aktif bermain, semua sama-sama berstatus sebagai andalan Timnas Indonesia.
Baru-baru ini, nasib Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia memang sudah mulai terang. Tampaknya, dia hanya akan melanjutkan tugasnya hingga memimpin skuad Garuda di Piala Asia 2023.
Dengan kata lain, PSSI harus segera bergerak untuk mencari sosok pengganti Shin Tae-yong. Tiga nama asisten pelatih Indra Sjafri sebetulnya cukup layak untuk mengisi jabatan tersebut. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Kurniawan Dwi Yulianto
Jika dibandingkan dua nama lainnya, Kurniawan Dwi Yulianto memang memiliki pengalaman paling banyak di dunia racik strategi. Sebab, pelatih asal Magelang, Jawa Tengah, ini sudah sempat berkarier menjadi pelatih kepala di klub profesional.
Pekerjaan itu dilakoni Kurniawan saat menangani klub Liga Super Malaysia, Sabah FC, pada rentang waktu 2020 hingga 2021. Setelah itu, dia sempat diangkat menjadi asisten pelatih Como FC.
Selain itu, lelaki yang pernah meniti karier bersama klub Italia, Sampdoria, saat masih berusia muda ini juga menjadi satu-satunya asisten Indra Sjafri yang telah mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro.
Adapun kiprahnya sebagai pelatih tim nasional sudah dimulai sejak 2018. Saat itu, dia menjadi salah satu asisten pelatih. Tugas serupa juga pernah diemban Kurniawan saat membantu Indra Sjafri di SEA Games 2019.
Bima Sakti
Pengalaman yang dimiliki Bima Sakti sebagai pelatih tim nasional di kelompok usia muda juga menjadi modal berharga baginya untuk menjadi juru taktik Timnas Indonesia di masa mendatang.
Selama bertugas sebagai nakhoda Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti sudah mempersembahkan dua prestasi. Pertama ialah peringkat ketiga Piala AFF U-16 2019, dan gelar juara di ajang serupa pada edisi 2022.
Bima memang sudah bolak-balik ditugasi PSSI untuk menjadi staf pelatih Timnas Indonesia di berbagai level. Dia pernah membantu Luis Milla di Timnas Indonesia dan Timnas U-23 pada 2017-2018.
Saat ini, Bima tengah menempuh kursus lisensi AFC Pro. Rencananya, seluruh kursus ini akan berakhir pada Oktober 2023. Itu berarti bahwa Bima sudah akan memiliki lisensi tertinggi saat Shin Tae-yong mengakhiri tugasnya.
Eko Purdjianto
Selanjutnya, ada nama Eko Purdjianto, asisten pelatih Indra Sjafri yang secara khusus memiliki tugas untuk membimbing sektor pertahanan Timnas Indonesia U-23 saat meraih emas SEA Games 2023.
Sama seperti Bima Sakti, saat ini lisensi terakhir yang dimiliki pelatih berusia 47 tahun itu ialah A AFC. Dia juga tengah menempuh kursus lisensi AFC Pro yang sudah berlangsung sejak November 2022.
Dengan kata lain, lelaki yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Persis Solo itu sudah mengantongi lisensi AFC Pro ketika Shin Tae-yong merampungkan tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Jika melihat rekam jejaknya, pelatih asal Semarang ini memegang peran penting saat membantu Indra Sjafri membangun skuad Timnas Indonesia U-19 yang menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
Tangan Kanan Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Evaluasi, Minta Pemain Rasakan Kekurangan di Piala AFF 2024: Harus Bisa Memperbaiki
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri