Bola.com, Jakarta - BRI memberikan bantuan dana pendidikan kepada 50 talenta muda Indonesia dan peralatan olahraga untuk Sekolah Sepak Bola (SSB) dalam "Brimo: Future Legend" yang berkolaborasi dengan PSSI.
"Brimo: Future Legend" itu digelar di Jakarta pada 29 Mei-1 Juni 2023 dengan mendatangkan empat legenda dunia yang terdiri atas Roberto Carlos, Marco Materazzi, Juan Sebastian Veron, dan Eric Abidal.
Kegiatan itu juga menghadirkan 50 bibit-bibit unggul Indonesia di bawah usia 16 tahun, termasuk sejumlah pemain Timnas Indonesia U-16, untuk mengikuti coaching clinic hingga talkshow motivasi bersama Carlos, Materazzi, Veron, dan Abidal.
Selain itu, sebanyak 20 anak dari SSB Arsento, SSB Biffa, dan Sekolah Yaspina juga didatangkan untuk menjalani aktivitas tersebut. Masing-masing SSB mendapatkan distribusi perlengkapan olahraga.
Penyerahan Bantuan
Penyerahan dana pendidikan dan peralatan olahraga dari BRI dilakukan di Stadion BRI BRILiaN, Jakarta Selatan, pada Selasa (29/5/2023) sore WIB.
"Visi BRI itu untuk melayani masyarakat sebanyak-banyaknya sesuai dengan karakter sepak bola yang juga merupakan olahraga massal dengan banyak peminat," ujar Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto.
"Untuk menciptakan kesinambungan dan meningkatkan prestasi sepak bola nasional, selain kompetisi yang sehat, kita juga harus mendukung anak mudanya," imbuh Catur.
Tujuan Membawa 4 Legenda
Sementara itu, Ketua PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan tujuan membawa Roberto Carlos, Materazzi, Veron, dan Abidal ke Indonesia. Pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu ingin keempatnya menjadi contoh bagi para pemain muda.
"Saya mau cerita. Legenda di depan ini awalnya nobody semuanya. Tapi, mereka menjadi somebody ketika mempunyai mimpi besar dan fight untuk mencapai mimpi itu," ujar Erick Thohir.
"Materazzi bilang baru bermain profesional dalam usia 22 tahun. Telat itu. Tapi, ia bisa juara Piala Dunia pada umur 34 tahun. Abidal terkena kanker, tapi berhasil kembali dan menjadi juara," jelasnya.
Ungkapan Erick Thohir
"Veron dan Carlos juga datang dari desa kecil. Tapi, mereka bisa bermain untuk Real Madrid dan Barcelona. Sama seperti Yunani ketika mengalahkan Portugal di Piala Eropa 2004," tutur Erick Thohir.
"Indonesia selalu dibilang sebagai underdog. Ini mental yang harus dibongkar. Termasuk kalian para pemain Timnas Indonesia U-16."
"Ini alasan kami membuat aktivitas ini. Disangkanya untuk main-main saja. Tapi kami ingin memberikan contoh untuk belajar dari mereka," ucapnya.
Baca Juga
Ujian Korea-Korea Selecao sebelum Tiba di Portugal: 18 Jam di Udara, Berdamai dengan Makanan Asing, hingga Dihantam Turbulen
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh