Format Baru Liga 1 Menurut Pengamat: Idealnya 2 Wilayah dan Championship Series Tak Hanya 4 Klub

oleh Hery Kurniawan diperbarui 31 Mei 2023, 17:30 WIB
Para pembicara pada acara diskusi sepal bola dengan tema Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru Kompetisi di My Ten Caffee, Senayan Park, Jakarta, Rabu (31/5/2023) siang. (Bola.com/Hery Kurniawan)

Bola.com, Jakarta - Format baru Liga 1 rencananya akan digunakan mulai musim 2023/2024. Nantinya 18 kontestan akan berlaga satu sama lain dengan sistem kandang dan tandang.

Kemudian di akhir musim, empat penghuni teratas klasemen akan melaju ke Championship Series. Tim peringkat pertama akan bertanding melawan tim peringkat keempat.

Advertisement

Lalu tim peringkat kedua akan berlaga melawan tim penghuni posisi ketiga. Mereka semua akan berlaga dalam dua leg. Pemenang dari masing-masing laga itu akan berlaga di babak final yang juga akan berlangsung dalam dua leg.

Format baru itu mengundang pro dan kontra. Satu kontra datang dari pengamat sepak bola Tanah Air, Yusuf Kurniawan. Ia merasa Championship Series yang hanya melibatkan empat tim kurang ideal.

"Empat tim lolos ke Championship Series seakan meniadakan yang tim yang tepat di bawah, padahal kalau kita lihat persaingan di Liga 1 dalam beberapa musim terakhir mereka yang berada di posisi delapn besar itu bisa saling mengalahkan," ujar Yuke pada acara diskusi sepak bola berjudul Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru Kompetisi, Rabu (31/5/2023) siang di Jakarta.

2 dari 4 halaman

Lebih Baik Delapan Tim?

Leo Lelis (Persebaya) menempel ketat pergerakan topskor sementara Liga 1 2022/23, David da Silva. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Yusuf Kurniawan kemudian memberikan ide yang cukup menarik. Alih-alih menggunakan empat tim pada babak Championship Series, alangkah baiknya jika ada delapan tim yang terlibat pada fase tersebut.

Ia merasa hal itu akan lebih seru. Seperti ketika adanya babak delapan besar di Divisi Utama Liga Indonesia dua dekade lalu.

"Pandangan saya alih-alih dengan empat tim saja tapi bikin sekalian babak delapan besar. Secara komersial dan TV itu juga seru dan akan klimaks juga di babak akhir," jelasnya.

3 dari 4 halaman

AFC Kaget

Bruno Moreira. Pemain sayap Brasil berusia 22 tahun yang juga baru semusim memperkuat Persebaya ini kabarnya akan bergabung dengan salah satu klub di kasta kedua Liga Yunani. Tampil 29 kali di BRI Liga 1 2021/2022, ia menorehkan 7 gol dan 3 assist bagi Persebaya. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Yusuf Kurniaan kemudian menceritakan pengalamannya ketika masih menjadi bagian dari PSSI pada 2017. Saat itu ia membuat perwakilan AFC kaget.

Sebab, Yuke mempresentasikan bagaimana sistem kompetisi sepak bola Indonesia. AFC kaget ketika mengetahui liga level tertinggi di Indonesia memiliki format satu wilayah.

"Saat itu kita dibilang gila, AFC saja memakai beberapa wilayah untuk kompetisi mereka," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Harusnya Dua Wilayah

Madura United sukses melumat Barito Putera delapan gol tanpa balas pada laga pekan pertama BRI Liga 1 musim ini di Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan, Sabtu (23/7/2022). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Yusuf Kurniawan tidak masalah dengan format baru Liga 1 yang menggunakan Championship Series. Namun, menurutnya akan lebih efektif jika liga kembali menggunakan dua wilayah.

Dengan demikian, keterwakilan dari tiap daerah akan lebih terasa. Klub juga bisa berhemat dana yang cukup besar dengan adanya dua wilayah.

"Kalau pakaI Championship Series harusnya pakai dua wilayah, keterwakilan daerah itu lebih masuk, tidak terkesan ada kelompok elitis di klub tertentu," tandas Yuke.

Berita Terkait