Bola.com, Jakarta - Rangkaian kegiatan kolaborasi antara PSSI dan Bank BRI yang bertajuk "BRIMO: Future Garuda" akan mencapai puncaknya pada Kamis (1/6/2023). Empat legenda dunia yang terdiri dari Roberto Carlos, Marco Materazzi, Eric Abidal, dan Juan Sebastian Veron bakal beradu taktik.
Keempatnya akan menjadi pelatih dalam fourfeo mini tournament yang mempertemukan tim Carlos, Tim Materazzi, tim Abidal, dan Tim Veron di Stadion Madya, Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB dan disiarkan secara langsung oleh channel YouTube KUY Entertainment.
Roberto Carlos, Materazzi, Abidal, dan Veron akan memimpin 50 talenta-talenta muda pilihan berusia di bawah 16 tahun yang sebelumnya telah mendapatkan coaching clinic dan motivasi dari keempatnya di Stadion BRI BRILiaN, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023).
"Alhamdulillah acara ini sudah sampai puncaknya. Semoga para pesepak bola muda kita mendapatkan pengalaman berharga dan bisa menyerap ilmu dari Roberto Carlos, Marco Materazzi, Eric Abidal, dan Juan Sebastian Veron," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Bimbingan dari 4 Pelatih Nasional
Pelatihan untuk 50 pemain muda berbakat Indonesia telah dimulai sejak Senin (29/5/2023) di Stadion BRI BRILiaN. Puluhan bibit-bibit unggul itu juga mendapatkan bimbingan dari empat pelatih nasional yang meliputi Ilham Romadhona, Bima Sakti, Firmansyah, dan Indriyanto Nugroho.
Masa depan Timnas Indonesia ada di kaki-kaki segar pemain muda. Keberadaan empat legenda dunia yang berbagi cerita dan pengalamannya diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus memelihara mimpi menjadi pesepak bola profesional.
"Mereka mendengarkan cerita legenda yang tadinya bukan apa-apa, tapi kini menjadi siapa-siapa dengan kemauan. Tapi, ini pekerjaan maraton, bukan sprint 100 meter," ujar Erick Thohir.
Meet and Greet
Pada Rabu (31/5/2023) malam WIB, keempat legenda itu telah melakukan meet and greet bersama PSSI, BRI, pemain muda U-16, dan tamu undangan lainnya yang didukung KFC. Momentum ini membuat mereka makin dekat dan akrab dalam kesempatan yang tidak akan mudah terlupakan.
"Empat legenda ini, awalnya nobody. Tapi, mereka mencapai somebody ketika mempunyai mimpi yang besar dan berjuang untuk mencapai mimpi itu," imbuh Erick Thohir.
"Indonesia selalu dibilang sebagai underdog. Ini mental yang harus dibongkar. Termasuk kalian para pemain U-16. Ini alasan kami membuat aktivitas ini. Disangkanya untuk main-main saja. Tapi, kami ingin memberikan contoh untuk belajar dari mereka," ucapnya.