Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho dan AS Roma harus gigit jari. Mereka harus menyerah di tangan Sevilla pada partai final Liga Europa 2023/2024 hari Kamis (01/06/2023) dini hari WIB.
Skor pada waktu normal sampai perpanjangan waktu sama kuat 1-1 dan pada adu penalti, Sevilla menang 4-1.
Sesuai prediksi, laga di Puskas Arena kali ini berlangsung seru dan seimbang. Jose Mourinho meracik taktik yang tepat untuk AS Roma, tapi Sevilla pun merespons dengan permainan agresif.
Laga berlangsung sengit selama 120 menit. Roma unggul lebih dahulu lewat gol Paulo Dybala di babak pertama (34'). Sevilla lantas menyamakan kedudukan melalui bunuh diri Gianluca Mancini (55').
Skor 1-1 terkunci selama 90 menit. Tidak ada gol tambahan dalam dua kali 15 menit babak tambahan. Lanjut ke adu penalti, dua penendang Roma gagal, empat eksekutor Sevilla berhasil. Skor 4-1.
Usai pertandingan, Bola.com merangkum lima fakta menarik usai partai final Liga Europa 2022/2023.
5 Fakta Menarik
1. Sevilla menahbiskan diri sebagai tim paling sukses di ajang Liga Europa. Mereka menjadi juara sebanyak lima kali dan total tujuh jika trofi saat turnamen masih bernama Piala UEFA ditambahkan.
2. Total Sevilla memenangkan tujuh trofi turnamen major Eropa dan semua mereka raih di Piala UEFA/Liga Europa. Hanya ada lima tim dengan trofi turnamen major lebih banyak dari Sevilla yaitu Real Madrid (16), Barcelona (12), Milan (9), Liverpool (9) dan Bayern Munchen (8).
3. Tiga musim terakhir, final Liga Europa harus melalui babak perpanjangan waktu dan diakhiri adu penalti.
4. Jesus Navas jadi pemain tertua yang mentas di final Piala UEFA/Liga Europa pada usia 37 tahun dan 191 hari sejak David Weir bersama Rangers tahun 2008 (38 tahun, 4 hari).
5. Untuk kali pertama, Jose Mourinho kalah pada partai final turnamen Eropa sepanjang kariernya. Setelah pada lima kesempatan sebelumnya, ia selalu membawa timnya jadi juara.
Sumber: Opta
Baca Juga
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?
Era Baru AS Roma Bareng Claudio Ranieri: Tinggalkan Skema 3 Bek, Pentingkan Stabilitas dan Perkuat Lini Belakang
Claudio Ranieri Datang, AS Roma Berubah dari Special One Menjadi Normal One