Bola.com, Jakarta - Selama 27 tahun menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson pastinya memiliki pemain kesayangan. Pemain kesayangan itu bukan David Beckham atau Cristiano Ronaldo, tetapi Eric Cantona.
David Beckham pernah berseteru dengan Ferguson sebelum kepindahan sang bintang ke Real Madrid. Bahkan pelipis wajah Beckham pernah terkena sepatu yang ditendang secara acak oleh Fergie.
Sementara Ronaldo memang bakat yang direkrut Ferguson dari Sporting Lisbon. Namun, pada 2009 Ronaldo hijrah ke Real Madrid mengejar mimpinya.
Perlakukan Ferguson terhadap Cantona terasa berbeda dan istimewa. King Eric merumput di Old Trafford selama lima tahun dan memusutkan gantung sepatu dengan Manchester United sebagai klub terakhirnya.
Lalu bagaimana Eric Cantona bisa begitu spesial di mata Alex Ferguson ketika berada di Manchester United? Simak cerita detailnya berikut ini.
Tak Pernah Disemprot Ferguson
Spesial adalah istilah yang sering terlontar akhir-akhir ini ketika membahas pesepak bola berbakat. Lantaran terlalu sering, maka Eric Cantona adalah fenomena yang berbeda dan bisa disebut istimewa.
"Dia tidak pernah kena hair dryer treatment (marah-marah khas ala Frerguson)," kenang mantan rekan setim Cantona di MU, Gary Pallister pada 2015.
"Hampir semua orang pernah mengalaminya, tetapi Eric tidak. Dia terasa mendapatkan perlakuan istimewa," lanjutnya.
Lolos Hukuman
Pallister juga berbicara tentang tendangan kung-fu Eric Cantona yang terkenal di Selhurst Park, kandang Crystal Palace. Tindakan itu membuat Cantona mendapat kartu merah, diskors FA selama delapan bulan hingga tuntuan pidana.
"Kami yakin Fergie pasti mengamuk. Tapi dia tidak melakukannya. Hampir tidak ada yang dikatakan segera setelah itu di ruang ganti. Kami tidak bisa mempercayainya," ujar mantan bek MU itu.
Surat Ferguson ke Cantona
Saat Eric Cantona memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 1996/1997 di usia 30 tahun, Ferguson juga memberikan surat kepada pemainnya ini. Surat itu tentu saja terasa spesial, berikut isinya:
"Ketika kami memulai kembali latihan, saya terus menunggu Anda muncul seperti biasa, tetapi saya pikir itu harapan bukan realisme. Saya bisa melihat melalui mata Anda ketika kita bertemu di Mottram, waktu Anda di Manchester United sudah berakhir. Saat saya menutup surat ini, saya berharap kita segera mengobrol, minum, atau makan bersama," tulis Ferguson.
"Saya tahu klub telah memberi tahukan tentang acara makan malam yang akan datang. Saya harap Anda bisa menghadirinya, tetapi itu bukan hal yang paling penting."
"Bagi saya itu untuk mengingatkan Anda betapa bagusnya permainan Anda untuk Manchester United dan betapa bersyukurnya saya. Saya tidak akan pernah melupakan itu dan saya harap Anda juga tidak," sambung Ferguson.
Memberi Dukungan
Ferguson kemudian menyelesaikan suratnya. "Eric, Anda tahu di mana saya jika Anda membutuhkan. Sekarang Anda bukan lagi salah satu pemain saya, tetapi saya selalu menjadi temanmu," imbuh dia.
Selain melihat ketulusan Fergie, surat itu juga menceritakan gaya manajemen Ferguson, dan otoritas yang dia pegang atas skuadnya.
Cantona membantu MU meraih empat gelar Premier League, dua gelar ganda liga dan Piala FA, dan menginspirasi generasi Ryan Giggs dkk untuk bermain layaknya King Eric.
Sumber: Planet Football