Bola.com, London - Jurnalis ESPN, Ian Darke, mengulas analisis tentang "prediksi melawan realitas" pada Liga Inggris 2022/2023. Bagaimana hasilnya? Brighton & Hove Albion menjadi nomor satu.
Untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 24 Juni 1901 atau 121 tahun yang lalu, Brighton & Hove Albion berhasil lolos ke turnamen antarklub Eropa berkat finis di posisi keenam pada Liga Inggris musim lalu.
Brighton & Hove Albion berhak bermain di Liga Europa musim depan bersama Liverpool. Pencapaian ini sungguh di luar dugaan mengingat klub kehilangan Graham Potter dari posisi manajer yang dicomot Chelsea pada awal musim lalu.
Namun, Brighton & Hove Albion memilih pengganti yang tepat dengan mendatangkan Roberto De Zerbi. Arsitek asal Italia itu mampu membuat Alexis Mac Allister dkk. bermain spektakuler yang mendapatkan pujian dari manajer Manchester City, Pep Guardiola.
"Klub ini dijalankan dengan ahli dari atas ke bawah, terutama ketika datang untuk merekrut pemain berkualitas dengan harga murah," ulas ESPN.
2. AFC Bournemouth
Sebagai tim promosi, target yang paling realistis buat AFC Bournemouth pada musim lalu adalah bertahan di Premier League. Armada Gary O'Neil itu berhasil melakukannya.
Bournemouth mengakhiri Premier League di posisi ke-15 setelah sempat tertatih-tatih di papan bawah dan memecat Scott Parker ketika kompetisi baru berjalan selama empat pekan.
"Gary O'Neil datang untuk menentang kritik dalam penunjukan manajerial pertamanya, menjaga mereka tetap di Liga Premier dengan selisih lima poin," tulis ESPN.
3. Arsenal
Meski pada akhirnya gagal menjuarai Liga Inggris, pencapaian Arsenal pada musim ini tetap patut diacungi jempol. Bukayo Saka dkk. menjelma dari tim perebut empat besar menjadi pesaing gelar juara.
Arsenal sempat memimpin klasemen selama 248 hari, tepatnya sejak awal musim hingga pekan ke-34 Premier League sebelum dikudeta Manchester City yang keluar sebagai kampiun.
Mereka memimpin meja selama 248 hari, tim terbanyak yang pernah melakukannya tanpa finis di posisi nomor satu, dan sangat bagus untuk ditonton," ungkap ESPN.
4. Newcastle United
Sejak diakuisisi konsorsium Public Investment Fund (PIF) milik putra mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, pada 2021, Newcastle United meroket dengan cepat dan menjelma sebagai tim yang tangguh.
Meski owner-nya bergelimang uang, Newcastle United memilih untuk tidak terlalu jor-joran dalam membeli pemain, namun mendatangkan pemain yang tepat dan memberikan kepercayaan penuh kepada Eddie Howe sebagai manajer.
Cara itu ampuh mengantar Newcastle United menembus empat besar Premier League musim lalu dan lolos untuk pertama kalinya selama 20 tahun terakhir ke Liga Champions. "Mereka melakukannya dengan memainkan sepak bola atraktif," ungkap ESPN.
5. Fulham
Fulham bak tim yoyo di Liga Inggris. Klub berjulukan The Cottagers itu kerap naik turun dari Premier League ke EFL Championship, begitu juga sebaliknya. Pada musim lalu, Fulham berstatus klub promosi.
Namun, keputusan untuk memercayai Marco Silva terbukti ampuh. Pria asal Portugal itu mampu membuat The Cottagers cukup konsisten di musim ini. Bayarannya, Willian dkk. bertengger di peringkat kesepuluh klasemen akhir.
Ketimbang bersaing untuk menghindari zona degradasi, Fulham justru dideskripsikan lebih sering beradu buat masuk sepuluh besar. Alexandre Mitrovic juga membuktikan bahwa ia bukan striker kelas divisi dua dengan perolehan 14 gol dari 24 partai.
Sumber: ESPN