Bola.com, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menjelaskan penyebab melarang suporter tim tamu di kandang lawan pada Liga 1 2023/2024.
Ferry Paulus mengungkapkan bahwa keputusan itu diambil demi mendapatkan izin dari kepolisian karena Liga 1 akan bergulir di tahun politik.
Ferry Paulus juga mengatakan bahwa kebijakan untuk melarang pendukung tamu melakukan tur tandang telah disepakati oleh semua pemilik klub.
"Kebijakan tersebut kami sepakati untuk memuluskan perizinan dari pihak yang berwenang. Kami mempertimbangkan pelaksanaan Liga 1 musim depan bersamaan dengan tahun politik," ujar Ferry Paulus.
Sesuai Kesepakatan
Ferry Paulus menyebut bahwa pada tahun politik, biasanya Liga 1 akan bergulir bersamaan dengan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung secara menyeluruh di Indonesia.
Masa kampanye Pemilu 2024 akan digelar pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, masa tenang 11-13 Februari 2024, Pemilu 2024 pada 14 Februari 2023, penghitungan suara 14-15 Februari 2023, dan rekapitulasi hasil penghitungan suara 15 Februari-20 Maret 2024.
"Berdasarkan kebiasaan tersebut maka klub-klub Liga 1 bersepakat untuk melarang suporter tamu hadir," terangnya.
Menghindari Hal Buruk
PT LIB akan memutar Liga 1 musim depan selama sepuluh bulan pada 1 Juli 2023 sampai 26 Mei 2024. Namun, kompetisi bakal diliburkan pada 7-21 Februari 2024 untuk masa Pemilu 2024.
"Semua kami lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, mengingat kemungkinan itu bisa muncul karena waktunya yang berdekatan atau berpapasan dengan kegiatan kampanye."
"Kami akan selalu melakukan yang terbaik agar Kompetisi Liga 1 2023/2024 bisa bergulir seperti yang kita inginkan bersama. Karena itu, kami memohon dukungan dan komitmen semua pihak," ucap Ferry Paulus.