Bola.com, Solo - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara menanggapi keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang melarang suporter melakukan tur tandang di seluruh kompetisi musim depan.
Keputusan PT LIB ini telah resmi tertuang melalui surat bernomor 225/LIB-COR/VI/2023 perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off yang ditandatangani oleh Direktur Utama, Ferry Paulus.
Surat ini merupakan revisi dari surat sebelumnya yang bernomor 217/LIB-COR/V/2023 perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off pada 29 Mei 2023.
Erick Thohir mengatakan, PSSI akan mendukung kebijakan PT LIB. Pasalnya, saat ini sepak bola Indonesia masih berada di bawah pantauan FIFA selepas meletusnya Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
“Alhamdulillah, ada laporan dari PT LIB yang sudah merilis jadwal pertandingan dan sudah disampaikan kepada Kapolri. Saya mendukung jadwal itu agar sesuai dengan arahan Presiden Jokowi,” kata Erick Thohir di Stadion Manahan, Minggu (4/6/2023).
“Bahwa seluruh izin pertandingan harus sudah keluar beberapa bulan sebelum pertandingan. Ini tentu menjadi kesiapan untuk Pemda, Polri, dan TNI, untuk melakukan persiapan itu,” lanjutnya.
Regulasi Bisa Direvisi secara Bertahap
Erick Thohir mengatakan, keputusan melarang suporter melakukan tur tandang ini merupakan kesepakatan antara PSSI, PT LIB, dan pihak kepolisian. Pasalnya, sepak bola Indonesia masih melewati tahap transisi.
Situasi ini juga ditambah dengan tahun politik menuju Pemilihan Umum 2024. Oleh karena itu, faktor keamanan menjadi catatan utama dari PT LIB agar izin pertandingan bisa diterbitkan oleh pihak kepolisian.
“Memang ada catatan, bahwa karena ini tahun politik, apalagi kita masih dalam pantauan FIFA karena peristiwa Kanjuruhan dan suratnya FIFA ada,” ujarnya.
“PT LIB memutuskan untuk konteks keamanan, sementara pertandingan yang kandang dihadiri oleh suporter tuan rumah. Jadi suporter tamu belum,” imbuhnya.
“Ini bertahap, jangan juga persepsi dari suporter seakan-akan kita tidak ingat. Kita masih ada peristiwa Kanjuruhan yang menjadi paradigma negatif oleh FIFA,” lanjutnya.
Antisipasi Potensi Kerusuhan
Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengingatkan suporter soal kejadian-kejadian kerusuhan yang masih mewarnai kompetisi Liga 1 musim lalu selepas Tragedi Kanjuruhan.
Oleh karena itu, Erick mengingatkan suporter untuk bisa menerima keputusan ini. Sebab, jika saja kerusuhan masih saja terjadi di Indonesia, bukan tidak mungkin FIFA akan menjatuhkan hukuman.
“Karena itu, ketika kita tak dihukum, FIFA sekarang memberi kesempatan. Indonesia liganya boleh jalan, pertandingan internasional jalan,” katanya.
“Tetapi, bila ada kerusuhan seperti akhir musim kemarin, masih banyak kerusuhan lho. Ada di Semarang dan di mana-mana. Percaya, FIFA akan memberhentikan seluruh sepak bola di Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya