Bola.com, Jakarta - Arema FC melepas cukup banyak pemain dari skuad musim lalu. Tercatat sudah ada 11 pemain yang tidak lagi jadi bagian Singo Edan untuk hajatan BRI Liga 1 musim depan.
Dari 11 pemain yang dilepas, empat di antaranya adalah pemain asing. Kini mayoritas sudah mendapatkan klub baru, tetapi khusus pemain lokal ternyata ada empat nama yang sampai saat ini masih menganggur.
Padahal, masih ada pemain yang ada di usia emas, semisal Ilham Udin Armayn. Sampai saat ini, mantan bintang Timnas Indonesia U-19 itu masih berada di kampung halamannya, Ternate.
Selain itu, ada mantan pemain Timnas Indonesai di Piala AFF 2010, Ahmad Bustomi. Dia sempat dikabarkan akan gantung sepatu, namun ternyata gelandang flamboyan ini akan melanjutkan kariernya musim depan. Sedangkan nama lainnya adalah Ikhfanul Alam dan Iman Budi Hernandi, yang sama-sama belum mengambil keputusan
Sebenarnya, para pemain ini masih punya kans bermain di Liga 1 dan 2. Dari segi pengalaman, empat pemain itu sudah mumpuni. Berikut catatan performa empat pemain tersebut musim lalu.
Ilham Udin Armaiyn
Winger kiri ini masih layak jadi rebutan tim besar Indonesia. Dia sempat dikaitkan dengan PSIS Semarang. Namun sampai saat ini dia belum diresmikan oleh tim manapun. Melihat kemampuannya, dia punya kecepatan dan skill di atas rata-rata.
Sebenarnya, Ilham masih memiliki kontrak satu musim lagi di Arema FC. Namun kedua pihak sepakat tidak bekerjasama lagi. Besar kemungkinan dia dilepas dengan status pinjaman.
Jika melihat performanya musim lalu, Ilham tampil lumayan bagus. Pelatih Arema FC memberikan kesempatan bermain dalam 27 pertandingan. Sebanyak 14 laga di antaranya, Ilham turun sejak menit awal. Selain jadi pelayan striker, dia juga menyetak tiga gol. Lumayan untuk ukuran pemain sayap.
Di Indonesia, pemain 27 tahun itu pernah membela banyak klub besar. Seperti Bali United, Bhayangkara FC, PSM Makassar. Dia juga pernah bermain untuk Selangor, Malaysia. Jadi, dari segi permainan dan pengalaman, dia masih layak bermain untuk tim besar di Liga 1. Ilham tinggal memilih klub mana yang paling serius mendekatinya.
Ahmad Bustomi
Usianya sudah tidak muda lagi, 37 tahun. Karena itu dia sempat dikabarkan akan pensiun di Malang dan membuat laga perpisahan. Namun itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Bustomi sebenarnya masih punya sisa kontrak di Arema.
Namun dia tak masuk skema pelatih. Sehingga dia bakal dilepas sebagai pemain pinjaman. Sebelum di Arema, Bustomi sempat turun kasta ke Liga 2. Dia bermain di PSMS Medan. Ketika kompetisi Liga 2 berhenti, Bustomi ditarik Arema pada paruh musim.
Akan tetapi, sinyal jika dia tidak jadi pilihan utama sudah terlihat ketika awal bergabung. Karena dia lebih sering jadi cadangan. Bustomi hanya sekali turun, itupun jadi pengganti. Selebihnya, dia duduk manis di bangku cadangan.
Padahal pemain yang akrab dengan nomor punggung 19 itu pernah merasakan kejayaannya ketika bermain untuk Arema. Bustomi ikut memberikan gelar juara ISL 2010. Selain itu, dia membawa Timnas Indonesia mencapai final Piala AFF di tahun yang sama.
Iman Budi Hernandi
Gelandang asal Malang ini juga jadi gerbong PSMS Medan yang diboyong Arema saat paruh musim. Di Arema, Iman hanya dua kali dapat kesempatan main. Dia juga hanya jadi pengganti. Pemain yang satu ini merupakan binaan Akademi Arema.
Sehingga saat dapat kesempatan membela Arema senior, dia ingin mengeluarkan potensinya. Tapi, hanya dua laga sebagai pengganti tidak cukup membuatnya bisa bertahan di Arema. Sebelumnya, Iman lebih sering berkiprah di Liga 2. Tapi dia sempat menembus Liga 1 ketika membela Persela Lamongan.
Ikhfanul Alam
Dua musim terakhir, dia jadi pemain pelapis. Meski dari segi usia tergolong senior, Alam termasuk pemain yang paling minim dapat kesempatan tampil. Musim lalu, dia dua kali jadi pengganti. Terkadang saat ada stoper yang absen, justru gelandang bertahan yang dimainkan sebagai stoper.
Padahal Alam sedang dalam kondisi fit. Artinya, dia kurang dapat kepercayaan dari tim pelatih. Sehingga musim ini dia dilepas. Sebelumnya, bek 31 tahun itu sempat membela Bhayangkara FC. Setelah itu dia merantau ke kasta kedua bersama Kalteng Putra, Persiba Balikpapan dan beberapa klub lain.
Dia harus berkelana sebelum akhirnya kembali ke Arema. Karena dia merupakan pemain binaan Akademi Arema. Di skuat Arema, dia termasuk pemain yang bisa memecah suasana. Sehingga dia punya kontribusi di luar pertandingan. Dia bisa membuat kekeluargaan antar pemain terasa lebih erat.