Bola.com, Jakarta - Hasil imbang 1-1 saat Bali United menghadapi PSM Makassar di leg pertama playoff Liga Champions Asia 2023/2024, membuat jalan Bali United sedikit lebih berat dibanding PSM di leg kedua.
Apalagi PSM Makassar akan bermain di kandang sendiri, Stadion BJ Habibie Parepare. Permainan PSM begitu taktis di pertandingan leg pertama. Mereka sabar dalam melakukan serangan. Kesalahan dan kurang fokusnya lini belakang Serdadu Tridatu dimanfaatkan dengan baik oleh Wiljan Pluim dkk.
Di leg kedua ini, PSM sepertinya bisa langsung menurunkan 6 pemain asing sekaligus. Kondisi fisik mereka kemungkinan sudah lebih baik dibanding leg pertama. Terutama untuk Yuran Fernandes dan Adilson da Silva yang dimainkan di babak kedua saat itu.
Pun dengan Bali United, tidak ada masalah yang dihadapi pemain. 23 pemain sudah siap tempur termasuk Elias Dolah yang baru saja diperkenalkan oleh sebelum laga menghadapi PSM.
Duel per lini antara PSM dan Bali United pun sangat menarik ditunggu. Berikut ulasannya.
Penjaga Gawang
PSM Makassar masih mengandalkan Reza Arya Pratama sebagai penjaga gawang. Meskipun kebobolan 1 gol, tetapi penampilannya cukup apik di bawah mistar gawang Juku Eja. Ia beberapa kali melakukan penyelamatan krusial, terutama di menit-menit akhir pertandingans aat itu.
Di Bali United, Stefano Cugurra sepertinya masih mengandalkan Adilson Maringa. Penampilannya sebenarnya tidak mengecewakan. Tapi ia sempat hampir melakukan blunder saat bola tangkapannya tidak lengket di sarung tangan. Untungnya tidak ada gol yang tercipta saat itu. Gol yang diciptakan PSM, hasil dari gol bunuh diri Ilija Spasojevic.
Belakang
Ricky Fajrin dan Novri Setiawan masih menjadi andalan di sisi sayap pertahanan. Di bek sentral, Kadek Arel Priyatna kemungkinan masih menjadi andalan. Jika melihat komposisi pemain yang diboyong Bali United ke Parepare, ada 2 opsi bek tengah yang bisa dipakai. Apakah Jajang Mulyana atau Haudi Abdillah.
Namun bisa saja Elias Dolah dimainkan langsung oleh Teco. Dolah bisa membuat “takut” pemain PSM yang rata-rata memiliki postur tinggi, terutama pemain asing PSM. Di skuad PSM, Pelatih PSM Bernardo Tavares tampaknya bisa memainkan Kike Linares dan Yuran Fernandes sekaligus.
Kondisi fisik Yuran sudah cukup baik dalam beberapa hari terakhir. Ini bisa sinyal bahaya bagi Bali United, terutama dari lini depan mereka. Di sayap, PSM masih mengandalkan kecepatan Yance Sayuri.
Tengah
Sulit menggantikan Wiljan Pluim di lini tengah Juku Eja. Sebagai kapten dan gelandang serang, ia berlari tanpa henti. Tidak ada rasa lelah. Gelandang berusia 34 tahun tersebut mampu membantu serangan dan bertahan dengan sama baiknya.
Ia juga akan dibantu oleh Kenzo Nambu sebagai gelandang bertahan. Di Bali United, Brwa Nouri masih jadi andalan. Ia menjadi penyeimbang antara lini depan dan belakang. Mungkin Tegar Infantrie atau M. Sidik Saimima sebagai tandemnya. Di depan Nouri, Eber Bessa akan di plot sebagai gelandang serang.
Depan
Yakob Sayuri menjadi momok untuk Bali United. Teco saja dikabarkan sangat mewaspadai Yakob karena kecepatannya. Lalu PSM juga punya sosok Everton Nascimento yang ikut andil untuk ol bunuh diri Ilija Spasojevic.
Alarm bahaya tentu ada di Bali United. Ilija Spasojevic melempem di leg pertama. Teco perlu melakukan inovasi dengan melakukan rotasi. Bisa Taufik Hidayat yang dimainkan atau menerapkan skema false nine dengan menempatkan Privat Mbarga sebagai penyerang lubang.
Irfan Jaya masih diandalkan di sisi sayap dan dibantu oleh M. Rahmat. Atau jika kepepet, Novri bisa menjadi penyerang sayap dan posisinya digantikan I Made Andhika Wijaya.