Bola.com, Jakarta - Lee Roche sebetulnya optimistis kariernya di lapangan hijau bakal manjang tatkala ia menjalani laga di Liga Champions bersama Manchester United (MU). Akan tetapi, takdir membawanya ke jalan yang sangat berbeda.
Lee Roche memulai kariernya sebagai pemuda dengan mimpi besar di salah satu klub besar di dunia. Ia mengawali semuanya dengan bertanding melawan Arsenal pada ajang Piala Liga (Carabao Cup) sebelum mentas di Liga Champions.
Roche memainkan lima pertandingan di skuad utama sebelum bergabung dengan Wrexhem sebagai pemain pinjaman. Di klub yang sekarang dimiliki oleh aktor Hollywood, Wrexham, ia mengoleksi 31 laga sebelum kembali ke MU.
Alih-alih memiliki karier panjang di MU, dua tahun selepas itu, Lee Roche dilepas ke Burnley. Entah karena telah kehilangan motivasi atau apa, setelah bermain di tim amatir Droylsden dan cedera panjang di Wrexham, ia memutuskan untuk pensiun saat berusia 27 tahun.
Lee Roche, yang pernah mencicipi caps bersama Timnas Inggris junior, kemudian banting setir. Tidak tanggung-tanggung, ia memilih menjadi pekerja konstruksi alias kuli bangunan meski belakangan dibantu oleh asosiasi pesepak bola profesional (PFA) untuk menemukan kembali gairah hidup.
Tidak Menyangka
Siapa sangka kalau Lee Roche pernah dipersiapkan oleh Sir Alex Ferguson bersama tiga penggawa muda lainnya untuk menjadi penerus Ryan Giggs dkk. Keputusan sudah diambil, dan ia tidak menyesali keputusannya.
Roche mengaku tidak membayangkan takdir membawanya sebagai kuli bangunan. Ia awalnya yakin kariernya bakal panjang karena punya CV pernah menjadi pemain MU.
"Tentu saya tidak membayangkannya seperti ini. Kalau Anda pernah bermain untuk MU, pastilah Anda yakin kalau setidaknya akan terus berkarier hingga usia 35 katakanlah," kata Roche dinukil dari LFETV.
"Situasinya membuat saya harus menemukan cara untuk bekerja. Sudah tiga tahun saya bekerja di bidang konstruksi, dan, ya, apapun itu saya harus tetap bekerja, kan?"
"Jika mengambil hikmah dari sepak bola untuk saya terapkan dalam kehidupan, saya seharusnya memikirkan apa yang harus saya lakukan ke depan. Sekolah saya oke, saya juga bekerja keras, tetapi kesalahannya adalah saya tidak punya rencana seperti apa, apa yang ingin saya lakukan," ujarnya menambahkan.
Masih Sering Ditanya soal Kariernya di MU
Lee Roche yang sekarang telah berusia 42 tahun diketahui aktif menjalani bisnisnya sendiri. Ya, dia memiliki usaha atas namanya sendiri, dibantu dengan rekan kerjanya.
"Saya memiliki beberapa rekan kerja di lokasi pembangunan yang bertanya kepada saya tentang MU dan bagaimana saya bisa sampai di sini," katanya lagi kepada PlanetFootball.
"Ini bisa sangat melelahkan jadi saya tidak sering-sering bercerita tentang pengalaman saya bermain untuk MU."
Tidak Menyesal
Roche satu angkatan dengan Luke Chadwick dan John O'Shea. Berbeda dengan dua rekannya itu, ia memilih untuk menyudahi kariernya pada 2007.
"Saya tidak menyesal," tegas Roche.
"Satu-satunya hal yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa saya dikenal di MU karena sangat pendiam, jadi mungkin saya seharusnya lebih asertif dan lebih berbaur dengan para pemain."
"Saya lebih suka langsung pulang setelah latihan untuk berkumpul dengan teman-teman saya sendiri. Sekarang saya melihat kembali rekan satu tim seperti John O'Shea dan Darren Fletcher dan berpikir saya seharusnya lebih seperti mereka dan keluar dan bersosialisasi."
Bukan Cuma Kuli Bangunan
Keputusannya untuk pensiun datang ketika ia menderita cedera dan dilepas oleh Wrexham pada akhir musim 2006/2007. Saat itu, di usianya yang baru 27 tahun, dia telah kehilangan rasa lapar dan minatnya pada sepak bola.
"Saya pulang ke rumah dan bahkan tidak ingin menonton sepak bola di TV," kata Roche, yang membela Timnas Inggris di level U-18 dan U-21.
Selain aktivitas sebagai kuli bangunan, Roche juga kembali ke Old Trafford secara reguler akhir-akhir ini sebagai analis data pertandingan untuk Opta Sports.
"Saya menikmatinya dan itu membuat saya menonton banyak pertandingan MU dan Manchester City," katanya lagi memungkasi.
Sumber: LFETV, PlanetFootball