6 Transfer Terburuk Sepanjang Masa di Liga Inggris : MU dan Man City Kena Gocek Nih

oleh Choki Sihotang diperbarui 12 Jun 2023, 10:39 WIB
Bek Manchester City, Eliaquim Mangala, duel udara dengan pemain Bristol City, Marlon Pack, pada leg pertama semifinal Piala Liga Inggris di Stadion Etihad, Selasa (9/1/2018). Manchester City menang 2-1 atas Bristol City. (AP/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Mauricio Pochettino datang, sejumlah pemain bakal ditendang. Yup! Begitu ditunjuk sebagai bos anyar di Stamford Bridge, Pochettino akan segera cuci gudang. Itu berarti, beberapa pemain bakal angkat koper dari Chelsea.

Terpuruk di musim ini membuat Chelsea bertekad bangkit di bawah asuhan Pochettino. Satu di antara target yang harus direalisasikan pelatih asal Argentina itu yakni mengembalikan nama besar sang raksasa asal London ini di pentas Premier League 2023/2024.

Advertisement

Musim ini, London Biru terkapar di posisi ke-12 dengan total 44 poin. Sebuah kinerja yang sangat mengecewakan manajemen dan fans, mengingat Chelsea sudah menghabiskan 600 juta pounds atau setara Rp 11,1 triliun guna mengangkut pemain-pemain top.

Sedikitnya tujuh pemain yang akan ditendang. Mereka adalah Ruben Loftus-Cheek, Conor Gallagher, Pierre-Emerick Aubameyang, Kalidou Koulibaly, Hakim Ziyech, Christian Pulisic, dan Edouard Mendy.

Premier League memang incaran semua pemain dari seluruh dunia. Sejak bergulir pada musim 1992/1993 sudah banyak pemain datang dan pergi ke kompetisi tertinggi Inggris. Ada yang sukses, tak sedikit pula yang bernasib apes.

Kenyataan tersebut membuat klub yang membeli tekor. Sekarang mari kita lihat enam transfer terburuk Premier League :

 

2 dari 7 halaman

Afonso Alves (12,8 juta pounds dari Heerenveen, 2008)

Afonso Alves menjadi pemain termahal kedua dalam sejarah Middlesbrough setelah pelatih saat itu Gareth Southgate menyetujui pembelian 12,8 juta pounds dari Heerenveen pada 2008. Pemain asal Brasil itu memiliki rekor mencetak gol yang luar biasa di Eredivisie.

Ia mencetak 48 gol dalam 50 penampilan di semua kompetisi untuk Heerenveen. Namun, dia tak cukup tajam di Premier League. Bayangkan, dia hanya mencetak 13 gol dalam 49 laga bersama The Boro.

 

3 dari 7 halaman

Mario Balotelli (16 juta pounds dari Milan, 2014)

Liverpool mendatangkan Mario Balotelli usai tampil ganas bersama AC Milan. Pemain asal Italia tersebut dibeli dengan harga 20 juta euro pada tahun 2014 untuk menggantikan peran Luis Suarez yang hengkang ke Barcelona. Sayangnya, performa Balotelli menurun drastis dan hanya menyumbang empat gol. Sempat dipulangkan kembali ke AC Milan dengan status pinjaman, ia akhirnya dilepas dengan status bebas transfer menuju OGC Nice pada 2016. (AFP/Paul Ellis)

Mario Balotelli telah kehilangan status 'super' pada saat Liverpool menyelesaikan pembelian senilai 16 juta pounds dari Milan untuk mantan striker Manchester City itu. Pada musim panas tersebut, Liverpool kehilangan Luis Suarez.

Dalam upaya menggantikan pemain Uruguay itu, Manajer Liverpool, Brendan Rodgers mencoba memaksimalkan pembelian Balotelli. Hasilnya cukup memprihatinkan. Mario hanya mampu mencetak empat gol dalam 28 penampilan.

 

4 dari 7 halaman

Christian Benteke (32,5 juta pounds dari Aston Villa, 2015)

Christian Benteke - The Reds meboyong Benteke dengan harga 46 juta euro dari Aston Villa pada 2015. Satu tahun kemudian, Benteke dilepas ke Crystal Palace dengan harga 31 juta euro. Di atas kertas Liverpool rugi dari transfer Benteke. (Foto: AFP/Lindsey Parnaby)

Liverpool juga mencoba mencari pengganti Luis Suarez dengan memboyong Christian Benteke dari Aston Villa. Harga sang bomber menembus angka 32,5 juta pounds pada 2015.

Benteke kurang memiliki kualitas kala memimpin lini depan klub papan atas sekelas The Reds. Ketika Jurgen Klopp ditunjuk sebagai pelatih baru, Benteke diparkir.

Dalam satu musim, dia mencetak 10 gol dalam satu-satunya musimnya bersama Liverpool. Tidak terlalu buruk sebenarnya. Namun dia tetaplah sosok penyerang yang tak sanggup menjaga kualitas.

 

5 dari 7 halaman

Angel Di Maria (59,7 juta pounds dari Real Madrid, 2014)

Angel Di Maria. Sayap kanan berusia 34 tahun yang baru saja bergabung dengan Juventus di bursa transfer musim panas 2022/2023 usai dilepas gratis PSG ini pernah berseragam Manchester United selama 1 musim. Ia didatangkan MU dari Real Madrid pada awal musim 2014/2015 dengan nilai transfer 75 juta euro. Akibat kesulitan beradaptasi dengan atmosfir Liga Inggris, ia hanya bertahan selama 1 musim dan dicap sebagai salah satu pembelian gagal MU sepanjang sejarah. Ia dilepas ke PSG pada awal musim 2015/2016 usai tampil dalam 32 laga di semua ajang bersama MU dengan torehan 4 gol dan 12 assist. (AFP/Paul Ellis)

Sepintas, penandatanganan Angel Di Maria pada musim panas 2014 sangat masuk akal. Dia adalah rekor transfer saat itu dengan harga 59 juta pounds.

Dia baru saja membantu Real Madrid ke Liga Champions dengan status Pemain Terbaik final. Tapi, di Manchester United, Di Maria merana. Harapan besar pelatih Louis van Gaal tak mampu diwujudkan pemain Argentina itu.

 

6 dari 7 halaman

Francis Jeffers (10 juta pounds dari Everton, 2001)

Francis Jeffers dipandang sebagai satu di antara hal besar berikutnya dalam sepak bola Inggris ketika dia tampil bersama Everton pada pergantian abad. Jeffers melakukan debutnya pada tahun 1997 dan pergi empat tahun berselang.

Reputasinya sebagai 'fox in the box' menarik perhatian Arsene Wenger, yang menyetujui kesepakatan 10 juta pounds pada Juni 2001 untuk membawanya ke Highbury. Perpindahan itu tidak berhasil karena berbagai alasan termasuk cedera.

 

7 dari 7 halaman

Eliaquim Mangala (42 juta pounds dari Valencia, 2014)

Eliaquim Mangala. Bek tengah asal Prancis ini didatangkan Manchester City dari Porto pada awal musim 2014/2015. Selama 5 musim, ia hanya tampil dalam 79 laga dan dua musim di antaranya dipinjamkan ke Valencia dan Everton. Pada musim 2019/2020 ia dilepas ke Valencia. (AFP/Oli Scarff)

Manchester City harus menghabiskan 42 juta pounds untuk mendaratkan Eliaquim Mangala dari Valencia. Keputusan itu menjadikan Mangala sebagai bek termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.

Pemain Prancis itu memiliki momennya dalam seragam Man City kala tampil luar biasa dalam debutnya melawan Chelsea. Pada awal karier di City, dia mencetak gol bunuh diri dan kebobolan penalti melawan Hull.

Penampilan minor tersebut seolah menjadi kebiasaan Mangala. Akibatnya fatal, karena dia gagal merealisasi asa fans terkait harga selangit sang bek.

Sumber : Footballtransfers

Berita Terkait