Hot Banget di Bursa Transfer Musim Panas Liga Italia Serie A : 5 Nama Masa Lalu yang Terpatri

oleh Choki Sihotang diperbarui 12 Jun 2023, 12:50 WIB
Alberto Aquilani - Aquilani dibeli Liverpool dari AS Roma pada 2009 untuk menggantikan Xabi Alonso yang hengkang ke Real Madrid. Selama tiga tahun di Liverpool, Aquilani gagal mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tercatat hanya bermain 18 pertandingan saja. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Zlatan Ibrahimovic pamit. Penyerang berusia 41 tahun itu secara resmi menyatakan gantung sepatu. AC Milan menjadi klub terakhir yang diperkuat legenda asal Swedia itu.

AC Milan bukan klub baru bagi Ibrahimovic. Sebelum kembali dua tahun lalu, Ibrakadabra pernah mengenakan jersey kebanggaan I Rossoneri pada 2011 hingga 2012.

Advertisement

Saat itu, AC Milan memboyong Ibrahimovic dari raksasa Spanyol, Barcelona (2009-2011). Karena kehilangan tempat di skuat utama, Blaugrana meminjamkan si jangkung itu ke AC Milan sepanjang musim 2010/11.

Kesempatan tersebut tak disia-siakan pria kelahiran 3 Oktober 1981 itu. Selama waktunya di San Siro, Ibrahimovic tampil mengilap sehingga membuat petinggi AC Milan jatuh cinta, lalu mengganjarnya dengan kontrak permanen.

Dari sekian pemain yang ada ketika itu, Ibrahimovic merupakan satu di antara transfer terpanas di musim panas 2010. Meski sempat mengembara ke Paris Saint-Germain, Manchester United, dan LA Galaxy, pintu AC Milan masih terbuka lebar tatkala Kapten Timnas Swedia itu kembali pada 2020.

Walau tak lagi memperkuat AC Milan, fans akan selalu mengenang Ibrahimovic sebagai sosok petarung dan pemenang. Tak hanya Ibrahimovic, ada empat pemain lainnya yang juga menjadi properti terpanas di bursa transfer musim panas 2010. Siapa saja?

 

2 dari 5 halaman

Alberto Aquilani (Liverpool ke Juventus)

Saat ini, Aquilani bukan lagi seorang selebritas di panggung balbalan. Bisa ditebak, tak banyak lagi orang-orang mengenalnya dengan baik.

Padahal, beberapa purnama silam, siapa yang tak kenal Aquilani? Eks gelandang yang kini sudah pensiun di usia 38 tahun merupakan pemain bintang di AS Roma. Namanya cukup beken di sana.

Itulah mengapa, gurita Inggris, Liverpool, kepincut untuk memboyongnya ke Anfield pada 2009. Sial, nasib baik tak berpihak. Hingga 2012 sebelum akhirnya dijual ke Fiorentina, Aquilani lebih sering dipinjamkan ke klub lain termasuk Juventus.

Ada asa sebenarnya, Aquilani bisa kembali meledak bersama Juve. Tapi harapan tersebut tak pernah kesampaian. Mantan pilar Timnas Italia itu kemudian tenggelam ditelan waktu.

 

3 dari 5 halaman

Leonardo Bonucci (Bari ke Juventus)

1. Leonardo Bonucci, ketika Jose Mourinho datang ke Inter Milan, usia bek Italia ini masih 22 tahun. Dirinya tidak mendapat kesempatan bermain hingga akhirnya dibuang ke Bari, kini Bonucci menjadi andalan di Juventus. (AFP/Marcello Paternostro)

Sebuah keputusan yang tepat, ketika Juventus nekat menculik Bonucci dari Bari via jendela transfer musim panas 2010. Nekat? Yes! Waktu itu, Bonucci belum keren-keren amat.

Dia memang dipanggil ke Timnas Italia untuk Piala Dunia 2010 menyusul aksi memesonya di lini belakang Bari. Akhirnya, keraguan banyak pihak tak terbukti.

Selama tujuh tahun, Bonucci tampil buas dan satu di antara tukang jagal yang menakutkan di Serie A dan Eropa. Sempat sebentar ke AC Milan, pada 2018 veteran berusia 36 tahun itu kembali ke Turin dan mendapat simpati setinggi langit dari fans.

 

4 dari 5 halaman

Edison Cavani (Palermo ke Napoli)

Edinson Cavani. Striker Uruguay berusia 35 tahun yang kini memasuki musim kedua bersama Manchester United pernah 3 musim berseragam Napoli di Serie A, 2010/2011 hingga 2012/2013. Ia memegang rekor pemain dengan jumlah hattrick terbanyak di Serie A dengan raihan 7 kali hattrick. (AFP/Carlo Hermann)

Striker Uruguay ini membuktikan kemampuannya dalam balutan kaus merah muda Palermo sejak 2007. Ia pun berangan ingin membawa produksinya ke tempat lain, Napoli.

Selama waktunya di Napoli hingga 2013, Cavani benar-benar bersemi. Kendati tak memenangkan sebiji Serie A pun, Cavani layak diacungi jempol. Aksi si gondrong di lini depan membuat Napoli menjadi yang terkuat di Coppa Italia 2011/2012.

 

5 dari 5 halaman

Andrea Ranocchia (Inter Milan ke Genoa)

Striker Schalke, Raul Gonzalez (kanan) berebut bola dengan bek Inter Milan, Andrea Ranocchia pada laga leg kedua babak perempatfinal Liga Champions 2010/2011 di Gelsenkirchen, Scalke (13/4/2011). Raul Gonzalez yang pensiun pada November 2015 bersama New York Cosmos ini total mencetak 10 gol di babak perempatfinal Liga Champions dari 17 laga. Gol-gol tersebut dicetaknya bersama Real Madrid dan Schalke. (AFP/Patrik Stollarz)

Mau untung malah buntung. Apes betul nasib Andrea Ranocchia. Santer diberitakan bakal menjadi sensasi bersama Inter Milan, Ranocchia malah jadi sasaran cibiran.

Pria yang kini berusia 35 tahun itu gagal total di Inter Milan. Terbukti, Internazionale lebih sering meminjamkannya ke klub, dan akhirnya benar-benar melegonya ke Genoa pada 2011.

Sejak saat itu, Ranocchia jatuh bangun dan tak pernah bangkit lagi. Pemain yang juga pernah berkostum Hull City itu memutuskan pensiun pada usia 35 tahun.

Sumber : Bleacherreport

Berita Terkait