Tak Ada Lagi Indonesia Open di Istora Gelora Bung Karno Tahun Depan, Jadi Pindah Ke Mana Nih?

oleh Hery Kurniawan diperbarui 12 Jun 2023, 13:46 WIB
Suasana konferensi pers Indonesia Open 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (12/6/2023) siang WIB. (Bola.com/Hery Kurniawan)

Bola.com, Jakarta - Indonesia Open 2023 bisa tercatat dalam sejarah sebagai turnamen terakhir yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mulai tahun depan, turnamen BWF Super 1000 itu rencananya akan dipindahkan ke arena yang lebih besar yakni Indoor Multifunction Stadium yang juga terletak di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh ketua panita pelaksana Indonesia Open 2023, Armand Darmadji. Ia pun mengajak para penggemar bulutangkis Tanah Air untuk memadati Istora GBK pada turnamen tahun ini.

"Ini mungkin bisa menjadi Indonesia Open terakhir di Istora sebelum nanti kami pindah ke arena baru," ujar Armand dalam konferensi pers yang digelar di Istora GBK, Senin (12/06/2023) siang.

"Mungkin nanti akan bernama Indonesia Arena yang juga terletak di kompleks GBK," lanjutnya. 

 

2 dari 3 halaman

Butuh Arena yang Lebih Besar

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, mengelilingi Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/6/2023). (Bola.com/Dok.Perbasi).

Indonesia Open dan turnamen bulutangkis level internasional lain yang digelar di Indonesia memang dirasa memerlukan arena yang lebih besar.

Istora GBK yang saat ini mampu menampung sekitar 7000 penonton dinilai terlalu kecil.

Sementara itu Indoor Multifunction Stadium jauh lebih besar. Arena tersebut mampu menampung lebih dari 16 ribu penonton.

"Kalau buat konfirmasi atau tidak, selama stadionnya siap kita pasti pindah ke sana," tegas Armand Darmadji.

3 dari 3 halaman

Terbatas

Antusias suporter saat menyaksikan Indonesia Open 2018 di Istora Senayan. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Armand Darmadji kemudian menyatakan di Istora GBK, pihaknya tak bisa memanfaatkan semua kursi yang tersedia untuk penonton. Bahkan, ada sekitar 1000 kursi yang harus dikorbankan.

Hal itu dilakukan untuk keperluan penyiaran, sponsor, dan keperluan yang lain. Sehingga animo masyarakat yang besar tak semuanya bisa ditampung.

"Di Istora kami hanya bisa pakai 6 ribu kursi yang ada, sisanya keperliuan FOH ddan perangkat pertandingan. Dengan adanya stadion multifungsi yang baru kita bisa pindah ke sana. Animo masyarakat juga sangat besar sehingga kami akan pindah ke sana kalau lokasinya siap," jelas Armand.

Berita Terkait