Bola.com, Jakarta - Jika tidak ada halangan, kemungkinan Agustus mendatang Bali United sudah mulai melakukan petualangan di Asia Timur. Pertama menghadapi Lee Man, klub asal Hong Kong Premier League di preliminary round 1.
Jika berhasil menang, Serdadu Tridatu akan bertolak ke Saitama Stadium 2002 untuk menghadapi sang juara bertahan Liga Champions Asia, Urawa Red Diamonds. Legenda sepak bola Bali I Komang Mariawan memberikan penilaian tersendiri untuk Bali United.
Dari pandangannya, kemungkinan Bali United bisa bersaing dan lolos dari Hong Kong. “Kalau Lee Man, saya rasa mungkin masih bisa bersaing ya. Kalau melawan Urawa Red, sepertinya Bali United perlu bekerja lebih keras lagi. Bali United perlu lebih kuat,” terangnya pada Selasa (13/6/2023).
Banyak catatan yang dimiliki oleh mantan penyerang PSPS Pekanbaru Riau dan Persikota Tangerang tersebut. Berikut ulasannya.
Catatan Positif
Bali United sebenarnya menurut Mariawan, tidak perlu takut di lini belakang. Terutama di sektor bek tengah. I Kadek Arel Priyatna yang masih berusia 18 tahun, menjadi bek tangguh dalam 2 pertandingan terakhir menghadapi PSM Makassar.
Diduetkan dengan siapa saja baik Elias Dolah maupun Haudi Abdillah, Arel bermain apik. “Elias Dolah saya lihat bagus. Dia seharusnya bisa bermain konsisten karena dia seorang pemain asing. Arel pemain muda, tapi bagus. Percaya dirinya tinggi. Di sektor bek kiri, Ricky Fajrin bermain cukup baik. Dia terlihat sebagai leader. Mungkin juga karena ia adalah salah satu pemain paling lama di Bali United,” ucapnya.
Selain itu ada penilaian positif lainnya adalah sosok Stefano Impagliazzo. Pelatih fisik ini bisa membuat kondisi fisik Brwa Nouri dkk lebih baik dibanding musim lalu. Bermain 120 menit, tidak ada rasa lelah yang dirasakan para pemain.
Kondisi fisik pun berangsur membaik. “Untuk sekarang 70-80 persen. Tapi sebelum Liga 1 dimulai, kondisi fisik akan lebih baik lagi dan pemain sudah sangat siap,” terang Impagliazzo.
Catatan Minus
Sebenarnya masih banyak catatan minus daripada catatan positif yang dimiliki Komang Mariawan untuk Bali United. Seandainya bisa melawan Urawa Red Diamonds, jelas sudah Berbeda kelas. Hanya keberuntungan dan kerja keras yang bisa mengubah hasil di lapangan.
“Pengalaman dan skill akan menentukan. Biarpun di Liga Jepang, Urawa di papan tengah, tapi mental bertanding yang akan berbicara.
Di samping itu catatan masih ada di bek kanan. Masih ada lubang yang harus ditambal oleh Stefano Cugurra. Ia pun berharap I Made Andhika Wijaya bisa dimainkan sejak menit pertama alih-alih Novri Setiawan atau Ardi Idrus.
“Saya sih Andhika yang dicoba dulu. Tapi semua tergantung dari pelatih,” ungkapnya. Fokus yang kurang menjadi catatan. Mariawan melihat saat menghadapi PSM terutama di Stadion Dipta, fokus para di babak kedua mulai memudar. “Makanya tercipta gol bunuh diri,” tegasnya.
Lini Depan Masih Sering Buang Peluang
Terakhir adalah lini depan. Mariawan yang sebagai penyerang top di masanya, seperti geregetan dengan Ilija Spasojevic yang banyak membuang peluang emas di depan gawang PSM. Mariawan berharap Manajemen Bali United bisa mencari pesaing Spaso di lini depan meskipun sudah memiliki Taufik Hidayat.
“Spaso ini kan sudah faktor usia. Kecepatannya juga berkurang. Namun untuk urusan timing di depan gawang, Spaso masih okelah. Bisa dibantu dengan penyerang sayap sudah perlu diragukan kemampuannya. Kalau Taufik, saya rasa masih kurang. Perlu tipikal goal getter yang kuat pegang bola, duel udara, dan kaki kiri serta kanan yang bagus,” tutupnya.