Bola.com, Jakarta - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri dilaporkan telah menolak tawaran berkiprah di Liga Arab Saudi. Kabarnya ia sedang didekati Al Hilal untuk menjadi pelatih mulai musim 2023/2024.
Namun dalam laporan yang disampaikan La Gazzeta dello Sport, Massimiliano Allegri tak tergoda dengan tawaran itu dan masih tetap ingin berada di Juventus.
Bahkan Allegri lebih memprioritaskan menikmati liburan di Sardinia daripada terlibat dalam diskusi dengan utusan klub Arab Saudi tersebut.
Massimiliano Allegri sebenarnya dalam situasi tidak menyenangkan bersama Juventus. Dua musim beruntun ia tak mempersempahkan satu pun trofi. Membuat publik Turin, khususnya suporter menginginkan agar ia didepak.
Rumor ke Arab Saudi
Awal pekan ini, muncul rumor bahwa klub Arab Saudi, berpotensi Al Hilal, telah mengirim perwakilan untuk menegosiasikan posisi manajerial dengan pelatih Italia tersebut.
Mereka mengajukan tawaran besar-besaran kepada Allegri, tetapi fokusnya masih untuk Bianconeri.
Dia berniat berbicara dengan Juventus dalam beberapa hari mendatang untuk membahas masa depannya. Sepertinya dia tidak tertarik dengan proposal Timur Tengah.
Pantau Perkembangan
Meski sedang berlibur, Allegri tetap sibuk dengan urusan Juve. Pria 55 tahun itu memantau negosiasi perpanjangan kontrak Arkadiusz Milik dan Adrien Rabiot. Masa depan kedua pemain segera diputuskan Juventus.
Sebelumnya Si Nyonya Tua telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Angel Di Maria. Penyerang Argentina itu hanya menghabiskan satu musim sejak datang dari PSG dan kemungkinan akan kembali ke Benfica.
Kans Bertahan di Turin
Allegri akan memimpin timnya ke Europa Conference League musim 2023/2024, setelah pengurangan sepuluh poin menyeret mereka ke bawah klasemen Serie A. Juventus terlempar di urutan tujuh pada klasemen akhir.
Allegri berulangkali menegaskan bahwa dirinya yakin bisa membantu Juventus kembali berjaya. Seperti musim ini, Juventus sebenarnya berada di posisi empat besar apabila tidak ada faktor non teknis yaitu pengurangan poin akibat kasus plusvalenza.
Sumber: La Gazzetta dello Sport