Adu Mentereng Pelatih Timnas Indonesia Vs Argentina: Shin Tae-yong Menang Pengalaman, Scaloni Menang Trofi

oleh Ana Dewi diperbarui 17 Jun 2023, 10:45 WIB
Ilustrasi - Shin Tae-yong Vs Lionel Scaloni (Bola.com/Erisa Febri)

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia akan menghadapi juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina pada FIFA Matchday. Laga uji coba ini tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023) pukul 19:30 WIB.

Ini menjadi laga uji coba kedua bagi skuad Garuda Nusantara di FIFA Matchday edisi Juni. Sebelumnya, Indonesia bermain imbang dengan Timnas Palestina 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/6/2023).

Advertisement

Duel Timnas Indonesia versus Argentina menjadi pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh pecinta sepak bola Tanah Air. Menarik bukan cuma karena kehadiran bintang-bintang sepak bola dunia, tetapi juga bakal jadi panggung adu strategi antara pelatih Shin Tae-yong dengan Lionel Scaloni.

 

2 dari 4 halaman

Shin Tae-yong Lebih Berpengalaman

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memimpin sesi latihan di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023) sore WIB. Latihan dilakukan sebagai persiapan menghadapi Timnas Argentina pada laga persahabatan FIFA Matchday, 19 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Secara karier kepelatihan, Shin Tae-yong lebih berpengalaman ketimbang Lionel Scaloni. Juru taktik asal Korea Selatan itu punya pengalaman panjang di dunia kepelatihan.

Kini sudah 15 tahun lamanya Shin Tae-yong menggeluti dunia racik strategi. Hal inilah yang membuatnya masuk daftar jajaran pelatih elite.

Arsitek berusia 52 tahun itu merupakan pelatih jebolan Piala Dunia 2018 yang kala itu memimpin Timnas Korea Selatan. Shin juga pernah menjabat asisten pelatih Timnas Korea Selatan pada 2014.

Kemudian pelatih Timnas Korea Selatan U-23 pada 2015-2016, Timnas Korea Selatan U-20 pada 2017, dan manajer pelatih Timnas Indonesia sejak 2020.

Shin Tae-yong juga bergelimang prestasi sebagai pelatih dengan membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2010, Piala FA Korea 2011, pelatih terbaik Piala FA Korea 2011, dan Piala Asia Timur 2017 dengan Korea Selatan.

 

3 dari 4 halaman

Minim Gelar Bersama Merah-Putih

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers jelang pertemuan kontra Palestina di FIFA Matchday hari Selasa (13/06/2023) malam WIB. (Aditya Wany/Bola.com)

Jabatan sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia membuat Shin Tae-yong harus memoles Timnas di berbagai level usia. Mulai U-20, U-22, hingga senior.

Namun, Shin Tae-yong masih minim gelar sejak melatih Timnas Indonesia. Dia belum bisa mempersembahkan gelar juara. Pencapaian terbaiknya adalah runner-up Piala AFF 2020 dan lolos ke Piala Asia 2023.

Nama Shin Tae-yong juga cukup mentereng sebagai pemain di level Asia. Pelatih berpostur 174 cm itu membukukan enam juara Liga Korea Selatan hingga dua trofi pemain terbaik Liga Korea Selatan bersama Seongnam Ilhwa Chunma.

 

4 dari 4 halaman

Mentereng

Senyum semringah terpcancar dari Angel Di Maria (kiri), Rodrigo De Paul (kanan), dan sang pelatih, Lionel Scaloni. Mereka terlihat terharu, bahkan sampai berkaca-kaca. (AFP/Luis Robayo)

Lantas, bagaimana dengan Lionel Scaloni? Perjalanan karier kepelatihan Scaloni memang tidak sepanjang Shin Tae-yong. La Albiceleste menjadi tim kedua yang dilatihnya setelah menangani Timnas Argentina U-20 pada 2018.

Di tahun yang sama, pelatih berusia 45 tahun itu dipromosikan ke Argentina level senior selepas kegagalan di Piala Dunia 2018. Dia kemudian mempersembahkan Copa America 2021.

Setahun berselang, Scaloni sukes menggoreskan tinta tinta emas di Qatar. Argentina dibawanya menjuarai Piala Dunia 2022 setelah menumbangkan Timnas Prancis.

Semasa menjadi pemain, pemilik nama lengkap Lionel Sebastian Scaloni itu bukan bintang besar di persepakbolaan Argentina, apalagi Eropa.

Scaloni cuma pernah memperkuat tim semacam Newell's Old Boys, Estudiantes, Deportivo La Coruna, West Ham United, Racing Santander, Lazio, Real Mallorca, dan Atalanta.

Selama 20 tahun berkarier sebagai pemain, Scaloni mengantar Deportivo La Coruna menjuarai La Liga pada 1999/2000, Copa del Rey 2001/2022, dan Piala Super Spanyol 2000 serta 2002.

Berita Terkait