Bola.com, Malang - Arema FC tak melakukan kejutan selama persiapan jelang Liga 1 2023/2024. Terutama dalam bursa transfer.
Tidak ada nama besar yang didatangkan, terutama pemain lokal. Tapi, Arema punya sebuah kekuatan di sektor pemain muda.
Tanpa regulasi wajib menurunkan pemain U-23 sekalipun, Arema pasti akan menurunkan para young guns-nya.
Sejumlah pemain muda potensial musim ini dimiliki Arema. Seperti Tito Hamzah, Achmad Figo, Arkhan Fikri yang kini lebih matang. Ditambah lagi dua pemain pinjaman dari Persija Jakarta, Achmad Maulana Syarif dan Ginanjar Wahyu.
Tapi jika memilih tiga nama, Bola.com pemain yang sempat ditempa bersama Timnas Indonesia U-19 bisa berkembang di Arema. Yakni Arkhan Fikri, Achmad Maulana dan Ginanjar Wahyu.
Karena mereka punya modal kepercayaan diri dan latihan keras yang pernah diberikan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19.
Arkhan Fikri
Sosok Arkhan Fikri bisa diturunkan sebagai gelandang serang maupun bertahan. Skill, visi dan kepercayaan diri yang bagus jadi nilai lebihnya.
Meskipun di lini tengah dia harus bersaing dengan banyak pemain yang lebih berpengalaman. Seperti Jayus Hariono dan Evan Dimas. Belum lagi gelandang asing yang rencananya gabung pekan ini.
Jika melihat musim lalu, Arkhan dapat kesempatan bermain dalam 16 pertandingan. Padahal waktu itu dia pertama kali bermain di level profesional.
Namun Arkhan percaya diri ketika dapat kesempatan. Pemain 18 tahun ini tak canggung melewati lawan yang lebih senior. Itu sebabnya dia dapat menit bermain lumayan banyak.
Pengalaman musim lalu jadi modal untuk tampil lebih apik musim ini. Di Arema, Arkhan juga punya karakter beda dengan pemain tengah lain.
Dia punya mobilitas lebih tinggi dan sering melakukan akselerasi. Ketika Evan Dimas masih cedera dan gelandang asing belum datang, Arkhan jadi pilihan utama dalam beberapa ujicoba.
Termasuk saat melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, kemarin (18/6/2023). Arkhan jadi motor serangan Singo Edan.
Achmad Maulana Syarif
Dia datang ke Arema demi mendapat kesempatan bermain lebih banyak. Karena musim lalu, dia tak dapat kesempatan turun membela Persija Jakarta.
Di Arema, dia optimis bisa bersaing. Tim pelatih Arema juga tidak memandang pemain dari senioritas. Maulana sudah dapat kesempatan bermain saat ujicoba melawan Bali United.
Dia bermain sejak menit awal sebagai gelandang bertahan. Meski baru pertama turun dalam ujicoba lawan tim selevel, dia tak terlihat canggung.
Ini jadi sinyal bagus untuk pemain 20 tahun kelahiran Bandung tersebut. Karena dia bisa memperlihatkan potensinya saat kompetisi belum berjalan.
Pelatih Arema juga menggaransi jika pemain yang memperlihatkan performa apik dalam latihan akan dapat kesempatan lebih banyak di kompetisi.
Pemain ini juga siap mental bersiang dengan Evan Dimas dan Jayus Hariono untuk memperebutkan slot gelandang bertahan.
Ginanjar Wahyu
Untuk dapat kesempatan bermain, Ginanjar harus bersaing ketat dengan banyak pemain di sektor winger. Apalagi posisi sayap kana, Arema punya pemain asing, Charles Lokolingoy. Selain itu, masih ada winger senior, Dendi Santoso.
Jika bermain di sektor kiri dia punya peluang lebih terbuka. Karena posisi itu diisi dua pemain lokal. Gufroni Al Ma'ruf dan Tito Hamzah.
Namun, Ginanjar punya nilai lebih. Dia bisa didorong menjadi striker. Itu sudah diperlihatkan saat bermain untuk Persija musim lalu.
Pemain 19 tahun ini bisa menempati beberapa posisi. Sehingga dia dapat kesempatan bermain 18 pertandingan dan menyumbangkan 1 gol.
Di Arema, Ginanjar punya tekad tinggi agar dapat menit bermain lebih banyak. Modal kecepatan dan skill bagus bisa digunakannya untuk menembus starting eleven Arema.
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan