Bola.com, Gianyar - Ada kualitas, maka ada harga sepadan yang harus dikeluarkan. Mungkin itulah pemikiran manajemen Bali United untuk menaikkan harga tiket pada laga kandang Tim Serdadu Tridatu musim ini.
Harga tiket kandang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang semula sebesar Rp60 ribu, naik menjadi Rp100 ribu. Jika dipersentasekan, ada kenaikan sebesar 66,7 persen untuk tiket reguler.
Sementara itu, tiket VIP juga mengalami kenaikan. Dari semula Rp300 ribu, menjadi Rp400 ribu atau naik sebesar 33,3 persen. Situasi itu membuat suporter Bali United harus rela merogoh kocek lebih dalam lagi, demi bisa menyaksikan Ilija Spasojevic dkk. berlaga.
Manajemen Bali United sudah melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan suporter pada Jumat (23/6/2023) malam, dan akhirnya disepakati ada kenaikan harga tiket.
Perubahan Kapasitas Stadion
Hal ini karena perubahan kapasitas stadion. Dari yang biasanya menampung 20 ribu hingga 25 ribu suporter, sekarang menurun drastis menjadi 18 ribu suporter saja.
Ini akibat seluruh tribune Stadion Dipta menggunakan single seat pasca- dilakukan renovasi untuk perhelatan Piala Dunia U-20 2023, namun batal digelar.
Ketika menghadapi PSM Makassar pada leg pertama playoff Liga Champions Asia 2023/2024, suporter yang datang tidak sampai 18 ribu orang.
Ada kemungkinan, manajemen Bali United tidak mau merugi terlalu dalam dan mencoba untuk meraup keuntungan yang sepadan, setelah adanya perubahan kapasitas di Stadion Dipta.
Menjaga Kenyamanan
Namun CEO Bali United, Yabes Tanuri, tidak mau mengatakan jika pihaknya coba mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi dari penjualan tiket.
"Perlu kami sampaikan bila musim ini, harga tiket pertandingan akan mengalami kenaikan," beber Yabes.
"Hal ini atas pertimbangan dari jumlah kapasitas stadion yang berkurang dengan adanya single seat, dan untuk tetap menjaga kenyamanan fasilitas Stadion Dipta yang sudah berstandar internasional," beber Yabes singkat.
Suporter Legowo
Kebijakan sudah dibuat oleh manajemen Bali United. Jelas ini menjadi pro dan kontra di suporter. Apalagi, hanya perwakilan suporter yang diundang dalam pertemuan dengan manajemen Bali United untuk membahas kenaikan harga tiket.
Di media sosial dan grup-grup suporter, ada juga perdebatan yang terjadi. Mereka menganggap kenaikan sebesar itu terutama di tiket reguler, cukup mahal.
Namun, mau bagaimana lagi. Suporter hanya bisa legowo dengan keputusan yang dibuat manajemen Bali United.
"Kalau untuk masalah tiket, kenaikannya lumayan besar ya. Tetapi, manajemen juga sudah memberikan alasannya kenapa sampai tiket naik kan," terang pentolan Semeton Bulldog, Ketut Subudi, saat dihubungi Senin (26/6/2023).
Datangkan Pemain Berkualitas
Sama seperti suporter lainnya, Ketut Budi sudah tidak ada pilihan lain selain menerima kenaikan harga tiket. Selain itu, ia berharap Bali United bisa berbenah dan mendatangkan pemain berkualitas dari dana segar yang didapat dari hasil penjualan tiket.
"Saya pribadi sudah tidak ada pilihan kecuali mendukung kebijakan manajemen, walaupun lumayan berat ya kenaik tiketnya. Tetapi, inilah bisnis dalam sepak bola," lanjut Ketut.
"Kami juga mengerti pihak manajemen, karena untuk mendatangkan pemain baru yang berkualitas, perlu dana segar juga dan salah satu pemasukannya dari penjualan tiket," tutupnya.