PR Besar Bima Sakti Jelang Piala Dunia U-17 2023: Tanpa Kompetisi Usia Muda, Timnas Indonesia U-17 Bisa Apa?

oleh Wahyu Pratama diperbarui 27 Jun 2023, 11:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menghibur anak-anak asuhnya setelah kalah telak 1-5 dari Malaysia dalam laga terakhir Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (9/10/2022) malam WIB. (Bola.com/Ikhwan Yanuar Harun)

Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara tegas menyebutkan kendali Timnas Indonesia U-17 akan diserahkan kepada Bima Sakti. Pelatih berusia 44 tahun itu dianggap memiliki kapabilitas yang mumpuni.

Sebelumnya, Indonesia ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Indonesia menggantikan Peru yang mengundurkan diri, karena tak mampu menyediakan infrastruktur yang ideal untuk menjadi tuan rumah.

Advertisement

Namun, penunjukan Indonesia terbilang sangat mendadak. Sebab, turnamen itu rencananya bakal bergulir mulai 10 Novermber hingga 2 Desember 2023.

Secara infrastruktur, mungkin Indonesia sudah siap menyambutnya. Beberapa venue telah mendapatkan renovasi besar-besaran untuk menghadapi Piala Dunia U-20 2023, yang urung digelar di Tanah Air.

Namun secara teknis, Timnas Indonesia U-17 wajib mengejar ketertinggalan secepat mungkin. Berikut ini pekerjaan rumah yang kudu diselesaikan Bima Sakti sebelum Tim Garuda Asia berlaga di Piala Dunia U-17 2023.

 

2 dari 5 halaman

Scouting Pemain

Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti (kiri) bersama pemain timnas U-17 Indonesia, Iqbal Gwijangge saat memberi keterangan terkait kesiapannya menghadapi laga Kualifikasi Piala AFC U-17 2023 grup B, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/9/2022). Timnas U-17 Indonesia menyatakan kesiapannya baik fisik maupun mental dalam menghadapi babak Kualifikasi Piala AFC U-17 2023 grub B. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Problem tim kepelatihan Garuda Asia sangatlah kompleks. Mereka harus segera mendapatkan pemain yang tepat untuk menghiasi posisi starting XI.

Masalahnya, tak ada kompetisi usia muda resmi yang digelar PSSI dalam beberapa tahun terakhir. Itu berarti, jajaran pelatih Timnas Indonesia U-17 harus mulai blusukan mencari pemain ke daerah-daerah.

Cara seperti ini juga pernah dilakukan pelatih Indra Sjafri saat membentuk Timnas Indonesia U-19 pada 2003 lalu. Namun perlu diingat, bila turnamen kali ini tak cuma sekelas ASEAN saja.

 

3 dari 5 halaman

Pemusatan Latihan Jangka Panjang

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti memeluk kapten tim, Muhammad Iqbal Gwijangge (21) usai melawan Timnas Uni Emirat Arab U-17 di laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (5/10/2022) (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Masalah masih tetap rumit andai Bima Sakti dan para pelatih berhasil mendapatkan bibit-bibit pemain muda terbaik di seluruh pelosok Nusantara. Lagi-lagi, ketiadaan kompetisi jadi penyebabnya.

Tanpa pertandingan rutin, kondisi para pemain akan jadi pekerjaan rumah utama. Tak hanya masalah taktik, tetapi juga kondisi fisik mereka jadi tanda tanya besar.

Melakukan pemusatan latihan jangka panjang, rasanya jadi solusi instan yang pas. Namun mereka juga harus berhitung agar pemain berada dalam peak performa saat turnamen nanti.

 

4 dari 5 halaman

Uji Coba di Luar Negeri

Seperti mendapat durian runtuh, Timnas Indonesia U-17 yang sebelumnya gagal lolos ke Piala Asia U-17 untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia U-17 akhirnya justru akan menjadi salah satu peserta putaran final Piala Dunia U-17. Kepastian itu didapat setelah FIFA memutuskan Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U-17 2023 menggantikan Peru yang dinilai tidak siap dari segi infrastruktur. Skuad Timnas Indonesia U-17 pun menyambut gembira keputusan ini. Seperti 5 pemain berikut ini yang diprediksi akan menjadi andalan dan dinantikan aksinya dalam ajang dua tahunan yang terakhir kali diadakan pada 2019 di Brasil. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pemusatan latihan saja tak akan cukup menghadapi turnamen sebesar Piala Dunia. Mereka harus mulai menghadapi lawan selevel untuk mengukur kemampuan diri.

Uji coba di luar negeri menghadapi akademi terbaik di dunia akan sangat membantu Arkhan Kaka dkk. Dengan cara itu, mereka bisa pelan-pelan merasakan atmosfer pertandingan yang sesungguhnya.

Cara tersebut juga akan efektif meningkatkan mentalitas para pemain. Diharapkan, mereka tak akan ciut nyali sebelum bertanding menghadapi lawan dengan level yang lebih tinggi.

 

5 dari 5 halaman

Jangan Malu Gunakan Diaspora

Tiga penggawa Timnas Indonesia U-17 kompak bersujud syukur merayakan gol ke gawang Guam U-17 pada laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (3/10/2022) (Bola.com/Bagaksara Lazuardi)

Kontroversi sempat menghampiri Timnas Indonesia U-16 usai menjadi jawara Piala AFF U-16 2022 lalu. Tim ofisial dan kepelatihan meneriakkan kata 'local pride' yang merujuk kehebatan mereka merengkuh gelar juara.

Namun, ucapan tersebut juga bisa diartikan sindirian kepada pelatih Shin Tae-yong yang belum juga mempersembahkan 'prestssi'. Ataupun kepada PSSI yang terus menggaungkan program naturalisasi.

Namun, menghadapi turnamen bergengsi seperti ini, tim kepelatihan mungkin harus menurunkan sedikit ego mereka. Indonesia membutuhkan pemain terbaik sekalipun itu adalah diaspora.

Berita Terkait