Bola.com, Jakarta - Ada yang unik ketika Timnas Inggris melakoni dua laga kualifikasi Euro 2024 melawan Malta dan Makedonia Utara. Manajer Three Lions, Gareth Southgate menyerahkan jersey nomor 10 kepada pesepak bola yang berposisi bek kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold.
Jersey nomor 10 ini biasanya dikenakan Raheem Sterling, kemudian pada awal 2023 dipakai Jude Bellingham. Ketika Sterling penampilannya jeblok di Chelsea dan tidak dipanggil, serta Bellingham mengalami cedera hamstring, jersey nomor 10 justru diberikan kepada Alexander-Arnold.
Ternyata, Southgate tidak asal memilih pemain untuk mengenakan jersey nomor 10. Dlam dua laga Inggris pada Juni 2023, Southgate mengubah posisi Alexander-Arnold sebagai gelandang, yang sebelumnya bek kanan.
Keputusan itu berbuah manis karena Inggris menang telak pada kedua laga dan Arnold bahkan mencetak gol kala menghadapi Malta. Sebelumnya, ada sejumlah pemain yang kariernya meroket karena memiliki atau berganti posisi baru.
Berikut 10 pesepak bola yang kariernya meroket setelah berganti atau mendapatkan posisi yang baru.
1. Lionel Messi
Pada awal karier profesionalnya di Barcelona, Messi mendapatkan peran di sayap kanan. Pelatih Barcelona saat itu, Pep Guardiola, kemudian melihat potensi sang 'penyihir kecil' untuk mendapatkan posisi baru.
Messi akhirnya diplot menjadi false 9 alias striker palsu untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan yang bingung. Saat ini, permainan Messi juga lebih dahsyat saat mengambil peran sebagai seorang playmaker.
2. Thierry Henry
Setelah gagal di Juventus, Henry hijrah ke Arsenal. Pada awalnya, pemain asal Prancis ini ditempatkan sebagai winger tetapi justru melejit kala menjadi striker sentral, kemudian mencetak 174 gol.
Pelatih Juventus yang mendepak Henry kala itu, Carlo Ancelotti, akhirnya menyadari kesalahannya. "Kesalahan saya? Saya tidak ingin Baggio di Parma dan kemudian di Juventus saya tidak menyadari bahwa Henry bukan pemain sayap," ungkap Ancelotti.
3. Cristiano Ronaldo
Ronaldo adalah pemain sayap yang terampil dengan banyak potensi pada 2003. Ronaldo kemudian menjadi salah satu penyerang terhebat yang pernah ada dalam sejarah sepak bola.
Kecepatan hingga penyelesaian akhir yang mematikan membuat Ronaldo memiliki senjata sempurna untuk menjadi seorang striker. Tidak hanya gelar pencetak gol terbanyak, Ronaldo juga membantu setiap tim yang diperkuatnya untuk meraih gelar juara.
4. Philipp Lahm
Legenda Bayern Munchen dan Jerman, Philip Lahm, menghabiskan sebagian besar karier sebagai bek sayap kanan. Ketika kariernya memasuki senja, Lahm justru mendapatkan peran baru yang membuatnya seperti lahir baru.
Dia membantu Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 bukan sebagai seorang bek sayap tetapi sebagai gelandang. Saat menjadi gelandang, Lahm memang tidak secepat ketika masih mud. Tetapi ketenangan dan kemampuan menjaga bola menjadi keunggulannya.
5. Ryan Giggs
Pemain asal Wales itu menghabiskan 24 tahun karier profesional hanya untuk Manchester United. Sebagian besar permainannya dihabiskan untuk menjadi winger kiri Setan Merah.
Serupa Lahm, di usianya yang tidak muda lagi, Giggs akhirnya berpindah posisi sebagai gelandang. Kematangan dan kecerdasan Giggs akhirnya membantu MU merebut gelar Premier League terakhirnya pada 2013.
6. Roberto Firmino
Brendan Rodgers mendatangkan Firmino ke Liverpool pada 2015 untuk menjadi gelandang serang tetapi tidak berhasil. Setelah itu, sang manajer mengubah posisinya ke sisi sayap dan juga tidak berhasil, sehingga karier pemain asal Brasil ini diprediksi tidak akan lama.
Beruntung bagi Firmino karena Jurgen Klopp datang dan menempatkannya sebagai false 9. Perubahan ini menjadi katalis Firmino menjadi salah satu tulang punggung The Reds saat merengkuh gelar Premier League.
Firmino memastikan hengkang dari Liverpool pada musim panas ini dan kini mencari pelabuhan baru.
7. Gareth Bale
Pada penyisihan grup Liga Champions 2010/2011, Tottenham Hotspur mempermalukan juara bertahan Inter Milan. Sorotan diberikan kepada winger kiri Spurs, Gareth Bale, yang mempermalukan bek kanan Inter, Maicon, dan mengobrak-abrik pertahanan Nerazzurri.
Sebelum namanya melambung sebagai seorang winger yang ditakuti lawan-lawannyanya, siapa sangka Bale sebelumnya berposisi sebagai bek kiri. Southampton yang menemukan bakatnya sebelum hijrah ke Spurs hingga kemudian ke raksasa Spanyol, Real Madrid.
8. Bastian Schweinsteiger
Sebenarnya tidak ada posisi baru dalam benak Schweinsteiger. Mantan pemain Bayern Munchen dan Timnas Jerman tersebut bisa bermain di posisi mana pun karena keahliannya.
Bastian memang kerap dikenal sebagai seorang gelandang yang cepat bertahan maupun menyerang hingga mampu mengantar Jerman juara Piala Dunia 2014. Tetapi di pengujung kariernya, Schweinsteiger bermain di posisi bek tengah.
9. Declan Rice
Rice dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia yang diminati banyak klub besar Eropa. Padahal di awal-awal musim bersama West Ham, Rice justru kerap bermain sebagai bek tengah.
West Ham kemudian mengujinya lebih jauh lagi untuk menjadi seorang gelandang bertahan. Perjudian itu ternyata berbuah manis hingga Declan Rice masuk ke dalam skuad timnas Inggris.
10. Yaya Toure
Yaya Toure adalah kasus langka ketika Pep Guardiola melakukan kesalahan dalam sepak bola. Manajer asal Spanyol itu menggunakannya sebagai bek dan menjadi opsi cadangan di Barcelona.
Merasa perannya dianggap tidak cukup penting, Toure kemudian dijual ke Manchester City pada 2010 yang bisa jadi penyesalan bagi Guardiola. Toure berperan sebagai gelandang yang sukses menghidupkan permainan Man City dan membuat klub tersebut meraih gelar Premier League pertamanya.
Sumber: Give Me Sport
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025