Bola.com, Kota Kinabalu - Saddil Ramdani murka. Winger berusia 24 tahun ini naik pitam dengan dengan netizen yang membandingkan performanya di Timnas Indonesia dengan di Sabah FC.
Saddil Ramdani baru saja bermain luar biasa untuk Sabah FC di Liga Super Malaysia ketika menang 3-0 atas Kelantan United dalam pekan ke-15 di Stadion Sultan Mohammad IV, Senin (26/6/2023) malam WIB.
Saddil berkontribusi untuk seluruh gol Sabah FC ke gawang Kelantan United dengan perolehan satu gol dan dua assist.
Sesudah mencatatkan penampilan fantastis di Sabah FC, sejumlah netizen malah menyudutkan Saddil Ramdani. Warganet heran pemain berkaki kidal itu kurang menggigit ketika bermain untuk Timnas Indonesia.
Pembelaan Saddil Ramdani
Saddil Ramdani lalu membela diri. Pesepak bola berkumis tipis itu merasa tidak bisa unjuk gigi jika hanya bermain selama beberapa menit dan minim kebebasan di Timnas Indonesia dan minim kebebasan. Sementara di Sabah FC, situasinya kontradiktif.
"Sebenarnya saya tidak mau membalas komentar yang selalu ingin menjatuhkan mental saya. Tapi hari ini saya sedikit ada pembelaan untuk diri saya," ujar Saddil dalam stories akun Instagramnya, @saddilramdanii, Selasa (27/6/2023).
"Kenapa? Karena kalian tidak meliahat dari situasi yang saya dan teman-teman alami di Timnas Indonesia. Jadi begini, kenapa kalian membandingkan saya di Timnas Indonesia dan di klub? Ya beda lah."
"Saya sebagai pemain butuh jam terbang dan kebebasan untuk bermain. Apakah di Timnas Indonesia kami diberikan itu? Tidak sama sekali. Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal."
"Main hanya 15-20 menit bahkan tujuh menit lalu kalian bilang tidak bisa main di Timnas Indonesia, main melempem, asal-asalan gocek terus," imbuh Saddil.
Cuma Main 19 Menit di FIFA Matchday Juni 2023
Di FIFA Matchday Juni 2023, Saddil dipanggil Timnas Indonesia untuk melawan Timnas Palestina dan Timnas Argentina. Hanya saja, pesepak bola kelahiran 2 Juni 1999 ini cuma membukukan 19 menit.
Saddil baru masuk pada menit ke-71 ketika Timnas Indonesia diimbangi Palestina 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 14 Juni 2023. Namun, ia hanya duduk manis di bangku cadangan tatkala kalah 0-2 dari Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada lima hari berselang.
"Kalau kita tidak meningkatkan kemampuan untuk hal seperti itu dan menambah kepercayaan diri, buat apa kita bermain dalam tuntutan kalian yang sok tahu. Ubah dong pola pikir. Kalian tidak berada di posisi kami," papar Saddil.
"Komentar dan kritik yang membangun lah jangan buat kami makin gelisah dengan kritik seperti itu. Ingat kami pemain butuh jam terbang lebih dan kepercayaan yang penuh untuk bisa menyesuaikan dengan tim maupun meningkatkan mental."
"Yang terakhir kalian bilang main di Liga Malaysia biasa saja? Sudah berapa orang pulang dan tidak sanggup main di sini karena tekanan dan tuntutan segala macam. Kalau kalian tidak percaya silakan coba saja dan saya berharap bisa ada pemain lagi main di sini."
"Coba tebak kalian kira gampang menyesuaikan di sini? Saya butuh tiga tahun buat menyesuaikan agar bisa klop dengan tim, pelatih, maupun manajemen. Saya bukan siapa-siapa di sini, paham?" tuturnya.
Emosi
Saking emosinya dengan netizen karena terus dihakimi, Saddil sampai menuliskan kata-kata kasar. Pemain asal Raha, Sulawesi Tenggara, itu menganggap bahwa warganet kerap membuat mentalnya jatuh.
Saddil juga menyinggung Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pelatihnya di Sabah FC yang sudah memberikannya kesempatan berkarier di Malaysia sejak 2021.
"Saya tidak memiliki agen untuk diskusi di sini. Tapi saya bersyukur memiliki coach Kurniawan Dwi Yulianto yang membukakan jalan agar saya tetap bekerja keras sehingga saya diberikan jam terbang lebih maupun kerja lebih ekstra di sini untuk membantu tim bukan diri saya," ungkap Saddil.
"Memang kalian pikir di sini tidak susah, setengah mati menyesuaikan diri. Kalian hanya buat mental dan pikiran pemain selalu down. Kalau kalian bicara seperti itu jangan di kolom komentar tapi ketemu langsung biar sekali-kali saya gergaji mulutnya."
"Tidak usah membanding-bandingkan Johor Darul Ta'zim, mereka tidak selevel sama tim di Indonesia dan Malaysia jadi tidak usah komentar tentang itu," kata pemain berkaki kidal ini.
Statistik Saddil Ramdani di Timnas Indonesia dan Sabah FC
Di Timnas Indonesia, Saddil sudah debut sejak 2017 atau ketika usianya masih 18 tahun. Sampai saat ini, ia telah 20 kali bermain dengan catatan satu gol dan empat assist.
Dalam 13 penampilan terakhirnya buat Timnas Indonesia, Saddil delapan kali sebagai starter, lima kali menjadi pengganti, dan lima kali ditarik keluar.
Sementara sesudah bergabung dengan Sabah FC pada 2021, Saddil mampu merangkumg 13 gol dan 14 assist dalam 51 penampilan di berbagai kejuaraan, termasuk Liga Super Malaysia.