Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, sangat setuju dengan gebrakan PSSI dalam pemberantasan mafia bola. Dia berharap para pelaku match fixing bisa mendapat sanksi seumur hidup apapun jabatannya.
Sebelumnya, Ketum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bakal menjatuhkan sanksi larangan seumur hidup bagi pelaku sepak bola yang terlibat kecurangan.
Dia mengatakan dirinya dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo. Inti dari instruksi itu adalah menciptakan iklim sepak bola nasional yang bersih.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar membentuk Timnas Indonesia yang dapat bertanggung jawab, dan mampu meraih prestasi yang baik.
"Kalau saya demi kebaikan sepak bola kita, siapapun yang melakukan permainan atau mengatur skor, sanksi seumur hidup. Saya sangat setuju,” kata Aji Santoso.
"Apakah itu pelatih, pemain, perangkat pertandingan, pengurus kalau ada hajar. Itu bagus. Harus begitu sepak bola, harus bersih,” imbuhnya.
Kolaborasi dengan Polri
Kapolri juga menegaskan telah mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola yang telah dibentuk sejak Maret 2023.
PSSI melakukan kolaborasi dengan Polri untuk memberantas praktik pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Erick Thohir merasa praktek yang kerap disebut sebagai mafia sepak bola itu sudah terlalu lama terjadi.
Bahkan, Erick menyebut praktik itu sudah menjadi benalu. Menteri BUMN itu menyebut praktik itu tak hanya terjadi di level klub Tanah Air saja. Praktik serupa juga pernah terjadi di Timnas Indonesia.
Jangan Dibawa ke Lapangan
Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut seluruh anggota Exco PSSI sudah sepakat untuk melakukan bersih-bersih di sepak bola Indonesia.
Ia juga sangat berterima kasih dengan dukungan yang datang dari Polri dan Kemenpora.
“Kita tidak bisa melarang orang judi di luar. Seperti yang berlangsung secara online, kita tidak bisa mengaturnya. Tapi, paling tidak jangan dibawa ke lapangan, kepengurusan,” ujar Aji Santoso.
Diguncang Skandal
Sepak bola Indonesia sendiri sempat diguncang skandal pengaturan skor pada 2018 lalu. Kasus itu lantas menyeret Joko Driyono yang saat itu menjabat sebagai Plt. Ketum PSSI.
Pada 2019, publik pecinta sepak bola nasional kembali dihebohkan dengan match fixing yang sudah biasa terjadi di Liga 1.
Hal itu lantas membuat Satgas Anti Mafia Bola menjadi perhatian dalam upaya memberantas pelaku pengaturan skor.