Bola.com, Jakarta - Bintang Real Madrid, Luka Modric, menolak tawaran dari klub Arab Saudi. Kabarnya bintang asal Kroasia itu tidak ragu menolak salah satu tawaran terbesar dalam dunia sepak bola.
Liga Arab Saudi tengah menjadi primadona setelah Al Nassr merekrut Cristiano Ronaldo pada Januari 2023. Sejumlah pemain top Eropa menyusul Cristiano setelah mendapatkan tawaran besar, seperti Karim Benzema, N'Golo Kante, Ruben Neves, dan Kalidou Koulibaly.
Hijrahnya sejumlah pemain Eropa ke Arab Saudi tampaknya belum akan berakhir. Alvaro Morata, Riyad Mahrez, Son Heung-min, Bernardo Silva, Thomas Partey, dan Roberto Firmino juga mendapatkan tawaran dari klub Arab Saudi.
Bahkan kapten Real Madrid, Luka Modric juga mendapatkan tawaran dari Arab Saudi seperti dikabarkan oleh pakar transfer Fabrizio Romano.
Berusia 37 tahun, Luka Modric, bisa saja mengakhiri kariernya dengan gaji luar biasa di Arab Saudi, terutama setelah Jude Bellingham datang untuk mengisi lini tengah Real Madrid.
Menolak Tawaran
Namun, Luka Modric dikabarkan telah menolak tawaran yang datang untuknya, di mana tawaran itu disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar dalam dunia sepak bola. Modric masih ingin terus berada di Real Madrid, setidaknya untuk satu musim lagi.
Modric telah menandatangani satu tahun perpanjangan kontrak di Santiago Bernabeu, di mana itu membuatnya akan berada di Real Madrid selama 12 tahun.
Pemenang Ballon d'Or itu sudah mendekati catatan 500 penampilan bersama Los Blancos dan telah meraih lima trofi Liga Champions dan tiga gelar juara La Liga Spanyol.
Ketika pengumuman dibuat di media sosial, Luka Modric bereaksi dengan menggunakan twitter miliknya dan menuliskan, 'Home sweet home".
Selaras dengan Pernyataan Presiden UEFA
Keputusan Luka Modric ini akan menjadi populer setelah Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga mengkritik cara Arab Saudi yang mendatangkan banyak pemain top Eropa.
"Saya pikir inia adalah kesalahan sepak bola Arab Saudi. Kenapa ini menjadi masalah untuk mereka," ujar Ceferin.
"Karena mereka seharusnya berinvestasi untuk akademi, mereka seharusnya membawa pelatih-pelatih, dan mereka seharusnya mengembangkan pemain mereka sendiri."
"Sistem membeli pemain yang hampir mendekati akhir karier bukanlah sistem yang mengembangkan sepak bola," lanjut pernyataan Presiden UEFA itu.
Sumber: Sportbible