Timnas Indonesia U-17 Kudu TC di Luar Negeri demi Tampil Maksimal di Piala Dunia U-17 2023

oleh Hery Kurniawan diperbarui 02 Jul 2023, 15:00 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menghibur anak-anak asuhnya setelah kalah telak 1-5 dari Malaysia dalam laga terakhir Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (9/10/2022) malam WIB. (Bola.com/Ikhwan Yanuar Harun)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 akan berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Namun, persiapan untuk menghadapi turnamen bergengsi itu sangat mepet.

Skuad Garuda Asia hanya memiliki waktu kurang dari lima bulan untuk melakukan persiapan sebelum berlaga di Piala Dunia U-17 2023. Diketahui ajang tersebut akan digelar di Indonesia pada 10 November sampai 2 Desember 2023.

Advertisement

Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menyatakan pentingnya pemusatan latihan (TC) jangka panjang di luar negeri bagi para pemain Timnas Indonesia U-17.

"Tim ini harus melakukan TC di luar negeri," ujar Kusnaeni ketika dihubungi Bola.com, Minggu (2/7/2023) pagi WIB.

Kusnaeni menilai TC di luar negeri menjadi sangat krusial. Saat ini di dalam negeri, tidak ada tim lain semuruan Timnas Indonesia U-17 yang lebih baik.

Selain itu kompetisi usia muda secara reguler dan berkesinambungan di dalam negeri juga tidak ada. "Mereka harus melawan kombinasi lawan tim seumuran dan di atas mereka," jelas Kusnaeni.

2 dari 4 halaman

Rekrutmen

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti sangat bersyukur dengan berhasilnya skuat Garuda Asia meraih trofi juara. Kemenangan ini pun ia dedikasikan bagi rakyat Indonesia yang akan merayakan kemerdekaan yang ke-77. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kusnaeni kemudian menjelaskan keuntungan lain yang bisa didapatkan Timnas Indonesia U-17 jika menjalani pemusatan latihan di luar negeri.

Tim pelatih bisa lebih mudah melakukan rekrutmen para pemain muda Indonesia yang saat ini berkarier di luar negeri.

"TC di luar negeri memudahkan kita melakukan rekrutmen pemain Indonesia di luar. Dalam pengertian orang tuanya memiliki paspor Indonesia, pada dasarnya keluarganya orang Indonesia. Dengan adanya Dirtek yang mumpuni ya bisa bikin asesmsen soal itu," jelas Kusnaeni.

Di luar sana memang banyak pemain muda keturunan Indonesia yang sedang meniti karier di level usia muda. Ada juga pemain yang benar-benar asli Indonesia, tetapi tinggal di luar negeri bersama orang tuanya sejak kecil.

3 dari 4 halaman

Buta Perkembangan

Kebahagiaan pun tidak dapat dibendung, sejumlah pemain Timnas Indonesia U-16 melakukan suka cita usai seremoni penyerahan trofi juara Piala AFF U-16 2022. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jika mau mengambil jalan pintas, Bima Sakti sebenarnya bisa mengambil sebagian besar pemain yang berlaga di Piala AFF U-16 2022. Saat itu tim yang juga diasuh Bima mampu menjadi juara.

Namun, menurut Kusnaeni hal itu juga sulit untuk dilakukan. Ia sendiri mengaku cukup buta mengenai perkembangan para pemain alumni Piala AFF U-16 2022 itu.

"Karena tidak ada komopetisi kita tidak bisa evalusasi, harus ada kompetisi baru bisa kita nilai," katanya.

"Kita tidak tahu apakah para pemain alumni U-16 kemarin berat badannya atau tinggi badannya berubah atau tidak. Kalau ukurannya dari juara Piala AFF U-16 2022 ya bisa dipertahankan 40- 60 persen, tapi kan perkembangannya kita tidak tahu," jelas Kusnaeni.

4 dari 4 halaman

Hanya Arkhan Kaka

Arkhan Kaka (Persis Solo) menjadi pemain termuda dalam sejarah BRI Liga 1. Ia diturunkan dalam duel Persib Bandung verus Persis Solo di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (4/4/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lebih lanjut, Mohamad Kusnaeni menilai hanya sedikit eks pemain Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2022 yang masih terlihat di peredaran. Yang measih mencuri perhatian tentu saja Arkhan Kaka.

Penyerang berusia 15 tahun itu memiliki awal karier yang bagus di Persis Solo. Ia bahkan sudah mendapatkan debut pada BRI Liga 1 2022/2023.

"Arkhan Kaka masih ikut kompetisi, sementara yang lain tidak tahu bagaimana progresnya, itu porblemnya," tandas Kusnaeni.