Menguak di Balik Gegap Gempita Liga Arab Saudi: Kedatangan Cristiano Ronaldo Jadi Awal, Berujung Piala Dunia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 06 Jul 2023, 09:15 WIB
Al Nassr berhasil melakukan comeback apik saat bertandang ke markas menang Al Shabab. (AFP/Fayez Nureldine)

Bola.com, Jakarta - Laga-laga persahabatan yang glamor, adanya kemungkinan Piala Dunia akan digelar lagi di musim dingin seperti Qatar 2022, kehadiran pemain kelas dunia dengan biaya transfer yang besar, itu menjadi wajah revolusi sepak bola di Arab Saudi.

Mundur 12 bulan lalu, pemain-pemain seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan N'Golo Kante sangat jauh dari kemungkinan untuk bermain di Saudi Pro League atau Liga Profesional Arab Saudi.

Advertisement

Namun, pada musim 2023/2024, tampaknya ini menjadi kenyataan dan masih banyak pemain kelas dunia yang akan menyusul.

Arab Saudi punya ambisi besar, di mana Cristiano Ronaldo pada akhir musim pertamanya menyebut dirinya bisa melihat Liga Arab Saudi bisa berada di posisi lima besar dunia.

Saat ini, bersaing dengan sepak bola Eropa, tempat di mana Liga Champions dan talenta-talenta terbaik berada, merupakan sebuah ambisi ketimbang kenyataan.

Namun, dengan pemain seperti Riyad Mahrez dan Bernardo Silva yang dikaitkan dengan kemungkinan pindah dari Man City ke Arab Saudi, artinya peralihan pemain top dari Eropa ke Timur Tengah belum berakhir.

2 dari 5 halaman

Apa Rencana Arab Saudi

Seperti Karim Benzema, N'Golo Kante juga berstatus bebas transfer saat memutuskan hijrah ke Al Ittihad setelah sejak 2016 membela Chelsea. Ia dikontrak Al Ittihad selama tiga tahun dengan bayaran yang sedikit lebih rendah dari Karim Benzema. (twitter.com/ittihad)

Dana tersedia dan menghabiskannya bukanlah sebuah masalah. Jadi apa rencananya dan apa yang terjadi selanjutnya di Liga Arab Saudi?

"Ambisi jangka panjang datang dengan rencana pemerintah yang ingin menjangkau lebih luas visi 2030," ujar ahli sepak bola Asia dan penulis untuk The Asian Game, Martin Lowe, bicara kepada Manchester Evening News.

"Rencana ini dipelopori oleh Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS), sebagai perubahan yang dinamis untuk masyarakat modern di Saudi, yang beralih dari ketergantungan mereka kepada cadangan minyak, menjadi negara Arab berwawasan ke depan yang akan menarik bagi generasi muda mereka, dan demografi yang makin liberal."

"Olahrga dan rekreasi hanyalah salah satu sektor dalam 13 bidang dalam rencana tersebut. Namun, dalam hal olahraga, ambisi seperti mengakuisisi Newcastle United dan mereformasi liga domestik juga merupakan penanda jalan utama yang ditetapkan sebelumnya."

"Awal bulan ini, MBS mengumumkan privatisasi klub domestik liga. Model sebelumnya berarti semua klub berada di bawah kendali negara, tetapi dorongan menuju kepemilikan bisnis swasta dipandang sebagai rute yang berkelanjutan ke depan," lanjutnya.

3 dari 5 halaman

Berawal dari Cristiano Ronaldo, Masih Banyak Pemain Bakal Datang

Penyerang Al Nassr Cristiano Ronaldo merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Al Shabab dalam pertandingan Liga Arab Saudi di Stadion Al Awal Park at King Saudi University, Selasa, 23 Mei 2023. (foto: Fayez NURELDINE / AFP)

 

Public Investment Fund yang juga merupakan pemilik Newcastle United, telah mengakuisisi empat klub terbesar di Arab Saudi, termasuk juara Al Ittihad dan Al Nassr yang diperkuat oleh Cristiano Ronaldo.

"Rencana awalnya adalah empat klub kunci mendapatkan tiga hingga empat pemain elite, dengan setidaknya satu pemain elite di setiap klub lain untuk musim mendatang," ujar Lowe.

Pemain bertalenta jelas akan melintasi benua, dari Eropa ke Asia. Arab Saudi memiliki warisan sepak bola yang panjang dengan tim nasionalnya reguler tampil di Piala Dunia dan klub terkemuka secara historis menarik 20 ribu lebih penonton.

Langkah Cristiano Ronaldo meningkatkan profil dari liga, dan kedatangan sesama bintang dunia akan melakukan hal yang sama pada musim panas ini.

Mantan pemain Manchester United (MU) itu memicu peningkatan keterlibatan, mulai dari penonton di stadion yang ingin melihatnya bermain hingga minat eksternal.

Penyiaran beralih ke grafis televisi dengan dua bahasa, yaitu Arab dan Inggris, untuk membuka hak siar televisi ke luar negeri.

Sky Sports mulai menayangkan pertandingan Al Nassr secara langsung di Inggris. Meski ini bukan bagian spesifik dari kebutuhan visi pemerintah, ini merupakan efek yang disambut baik.

4 dari 5 halaman

Bisnis yang Menguntungkan

Starting XI pemain Al-Nassr pada laga pekan ke-21 Liga Pro Arab Saudi 2022/2023 melawan Abha di Mrsool Park, Riyadh, Minggu (19/03/2023) WIB. Laga dimenangkan oleh Al-Nassr dengan skor 2-1. (Twitter/@AlNassrFC)

Kehadiran Cristiano Ronaldo tentu memberikan lonjakan, dan masuknya para pemain bintang, kehadiran klub-klub Eropa untuk memainkan laga persahabatan, Piala Dunia antarklub di negara itu pada akhir tahun ini, dan potensi menggelar Piala Dunia di masa depan bisa menjadi minat yang konsisten dan terjaga.

"Saya pasti bisa melihatnya sebagai bisnis yang menguntungkan bagi tim Eropa untuk menghadapi Arab Saudi selama pramusim," ujar Lowe.

"Masalah utama adalah musim panas yang menyengat, tetapi kami telah melihat mereka mengusulkan untuk mengatasi ini, baik dengan mengundang klub saat liburan musim dingin Eropa seperti PSG kontra Riyadh All Stars pada awal tahun ini, atau untuk klub-kluub Arab Saudi yang mengunjungi iklim musim panas yang lebih moderat, di mana Al Nassr juga akan terbang ke Jerman untuk menghadapi Inter Milan."

"Piala Dunia adalah salah satu tujuan utama dari visi tersebut. Namun, mengingat reaksi mengenai Qatar 2022, tentu 2023 menyisakan peluang di luar, terutama jika mereka harus mengikat beberapa rekan tuan rumah yang tersedia."

"Pada 2034 atau 2038, tampaknya Piala Dunia akan kembali ke Timur Tengah. Arab Saudi akan menjaid tuan rumah Piala Asia untuk kali pertama pada 2027, dan telah mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Asia Wanita pada 2026.

"Dengan Piala Dunia, mereka tidak bisa menjadi tuan rumah saat musim panas, kesulitan iklim yang sama dengan Qatar. Ini mungkin menjadi kesulitan terbesar karena akan memengaruhi anggota FIFA dalam melakukan pemungutan suara untuk turnamen musim dingin nanti.

5 dari 5 halaman

Bisa Jadi Kenyataan

Gelandang Marcelo Brozovic (kanan) berpose dengan Presiden Eksekutif klub Al Nassr di Paris pada 3 Juli 2023. (AFP/Al Nassr Football Club)

Melihat kejuaraan terbesar di dunia itu akan ada di negara ini, jelas tidak mungkin digelar segera setelah Qatar.

Namun, melihat Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan kawan-kawan memainkan sepak bola klub mereka di negara itu dulunya tidak masuk akal. Sekarang menjadi kenyataan.

Untuk sebuah negara yang mengejutkan publik sepak bola ketika mengalahkan Argentina yang diperkuat Lionel Messi di Piala Dunia, menghasilkan sejumlah perubahan olahraga lain yang tampaknya bisa dibayangkan.

Sumber: Manchester Evening News

Berita Terkait