Bola.com, Jakarta - Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Itulah semangat yang diusung pelatih anyar Chelsea, Mauricio Pochettino, jelang bergulirnya musim 2023/2024.
"Jika kami bersatu, maka kami akan sangat kuat," kata Pochettino, dinukil dari halaman resmi Chelsea.
Tak ada sedikit pun keraguan di hati juru taktik asal Argentina itu, meski tak sedikit yang meragukan The Blues bisa bangkit dari puing-puing kehancurannya musim lalu.
"Kami punya skuad yang luar biasa dan memiliki komitmen yang kuat," tandas Pochettino.
Musim 2022/2023, London Biru terkubur hidup-hidup di posisi ke-12 klasemen akhir Premier League.
Sebuah pencapaian yang tak bisa diterima akal sehat, mengingat Chelsea ditopang dana yang sangat besar. Setidaknya, manajemen telah menggelontorkan lebih dari 600 juta pounds untuk belanja pemain.
Kedatangan Pochettino juga membuat sejumlah pemain mental. Kai Havertz, Kalidou Koulibaly, N'Golo Kante, dan Mateo Kovacic telah angkat kaki.
Gelandang andalan mereka, Mason Mount, sudah pula membelot ke Manchester United.
Di tengah transisi, Pochettino akan memastikan ada stabilitas dan memiliki pemain yang dapat dipanggil untuk mempertahankan tulang punggung starting XI-nya.
Tak muda tentu saja. Soalnya, eks peracik Tottenham Hotspur dan Paris Saing-Germain kudu bisa membangun mesin perangnya dengan menetapkan pemain kunci di semua lini.
Dari sekian stok yang ada, berikut tiga amunisi yang harus bisa dimaksimalkan dengan baik oleh Pochettino di Chelsea.
1. Enzo Fernandez
Kegagalan Chelsea pada musim 2022/2023 juga menyeret nama Enzo Fernandez ke dalam pusaran cibiran.
Dibeli dari Benfica dengan nilai transfer selangit 121 juta euro pada Januari 2023, Fernandez gagal menyematkan Chelsea dari jurang keterpurukan.
Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2022 ini sebenarnya sosok playmaker tokcer.
Gelandang deep-lying itu mencatatkan dua assist dalam 22 pertandingan. Pemain Argentina itu menyelesaikan rata-rata 98,72 umpan setiap 90 menit dan menyelesaikan 84,28 yang menempatkannya sebagai gelandang teratas, menurut Fbref.
Kepiawaiannya dalam merebut bola serta kemampuannya dalam menstabilkan lini tengah membuatnya menjadi sosok penting di lini tengah The Blues.
Inilah yang menjadi tantangan bagi Pochettino. Jika ia bisa membangun lini tengah, Fernandez bisa menjadi kunci permainan.
2. Nicolas Jackson
Menurut Fabrizio Romano, Jackson menandatangani kontrak dengan Chelsea seharga 37 juta euro dari Villarreal. Dia diharapkan bisa bersinergi dengan Christopher Nkunku.
Pemain berusia 21 tahun itu mencetak 12 gol dalam 34 pertandingan untuk Villareal musim lalu. Penyerang 22 tahun ini diperkirakan akan tampil kesetanan di Stamford Bridge.
Sebagai pelatih, Pochettino harus bisa mengembangkan bakat luar biasa yang dimiliki Jackson.
Jackson tipe penyerang yang cepat, licik, dan visinya di sepertiga akhir sangat sensasional.
Jika Pochettino dapat mencoba membangun aspek menyerang dari starting XI-nya di sekitar penyerang, serangan tersebut dapat menjadi andalannya musim depan.
3. Christopher Nkunku
Fleksibilitas dan kreativitas Nkunku di bagian ofensif lapangan adalah atribut vital yang harus dieksplorasi Pochettino dalam beberapa bulan mendatang.
Pemain Prancis itu juga intuitif. Kemampuannya mencetak gol sangat bagus. Musim lalu, penyerang kelahiran Lagny-sur-Marne itu mencetak 23 gol, dan memberikan sembilan assist dalam 36 pertandingan untuk RB Leipzig.
Setelah bergabung dengan Chelsea dengan kesepakatan senilai €60 juta, Pochettino harus mencoba membangun skuadnya di sekelilingnya karena kreativitas dan potensi penyelesaiannya akan meningkatkan serangan.
Sumber: Sportskeeda