Bola.com, Bogor - Pelatih Persikabo 1973, Aidil Sharin, mempunyai rekam jejak yang menjanjikan ketika berhadapan dengan Persija Jakarta. Bagaimana arsitek berkebangsaan Singapura itu bisa berjaya?
Aidil Sharin akan memimpin Persikabo 1973 untuk beradu taktik dengan Thomas Doll yang mengepalai Persija Jakarta dalam pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Minggu (9/7/2023).
Sepanjang sejarah kepelatihannya, Aidil Sharin sudah tiga kali melawan Persija. Dua pertandingan di antaranya berpihak untuk arsitek berusia 45 tahun tersebut alias berakhir dengan kemenangan.
Ketika itu, Aidil Sharin masih menangani Home United, yang kini berganti telah nama menjadi Lion City Sailors FC. Klub asal Singapura itu menyingkirkan Persija Jakarta di babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2018 dalam dua leg.
Aidil Sharin 2 Kali Menang atas Persija
Sewaktu bermain di kandang, Home United membekuk Persija Jakarta 3-2. Saat bertandang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pasukan Aidil Sharin itu mempermalukan tim ibu kota 3-1.
Namun, Aidil Sharin belum beruntung dalam percobaan pertamanya menantang Persija setelah menjadi pelatih Persikabo 1973, yang takluk 0-1 dari tim ibu kota pada putaran kedua musim lalu.
Sebelum berkarier di Indonesia dengan memoles Persikabo 1973 sejak pertengahan musim lalu, Aidil Sharin adalah pelatih yang terpandang di Singapura dan Malaysia.
Kalah Pengalaman
Selain Home United, Aidil Sharin juga kerap membawa klub Malaysia, Kedah Darul Aman, yang ditanganinya pada 2019-2022, lolos ke Piala AFC, termasuk pada edisi 2022 saat berhadapan dengan Bali United dan PSM Makassar.
Secara pengalaman, Aidil Sharin masih jauh daripada Thomas Doll, pelatih kenyang pengalaman yang pernah menakhodai Borussia Dortmund hingga Hamburg SV di Liga Jerman.
Kedatangan Thomas Doll ke Persija pada musim lalu membawa perubahan yang signifikan. Selain menerapkan ilmu di tim ibu kota, pola pikirnya juga bisa menjadi landasan buat memperbaiki sepak bola Indonesia.
Bikin Persija Jadi Segar
Thomas Doll bikin Persija menjadi lebih segar dengan ide-ide barunya, baik secara permainan maupun komposisi pemain dengan memadukan wajah muda, senior, hingga pemain asing berlevel Eropa.
Arsitek berusia 57 tahun itu juga mengembalikan pakem tiga bek di Indonesia dengan mematangkan pola 3-4-2-1. Dua pemain di belakang striker tunggal diisi oleh winger atau gelandang serang yang bermain lebih ke tengah.
Namun, start Persija bersama Thomas Doll di awal musim kurang mulus. Kesebelasan dengan sebutan lain Macan Kemayoran itu gagal memanfaatkan status sebagai tuan rumah karena diimbangi juara bertahan, PSM Makassar 1-1.