Bola.com, Malang - Arema FC kembali melepas pemain lokalnya. Setelah meminjamkan Tito Hamzah, Kevin Armedyah dan Rendra Teddy ke klub Liga 2, ada satu pemain lagi yang dilepas, yakni Seiya da Costa Lay.
Pemain keturunan Jepang, Portugis dan Indonesia itu memilih mundur dari Arema karena alasan pribadi.
"Ini adalah salah satu keputusan besar dalam hidup saya yang harus saya lakukan," ungkap pemain jebolan Akademi Arema FC ini.
Gelandang 21 tahun ini dikabarkan harus kembali tinggal dengan keluarga besarnya di Jepang. Perlu diketahui, meski punya paspor Indonesia, Seiya lebih lama tinggal di Negeri Sakura. Dia mengaku akan melanjutkan karir sepak bolanya di sana.
Menit Bermain
Di Arema, Seiya jarang dapat kesempatan bermain. Sejak dikontrak tahun 2021, dia baru tampil dalam dua pertandingan di Liga 1. Itupun sebagai pengganti.
Musim ini, dia belum dapat kesempatan bermain. Maklum, Arema FC punya banyak stok gelandang. Seperti Charles Raphael, Evan Dimas, Jayus Hariono dan Achmad Maulana.
Meski begitu, Seiya mengaku dapat banyak pengalaman di Indonesia. Tiga tahun di Arema, dia sempat merasakan panggilan pemusatan bersama Timnas Indonesia U-22 beberapa waktu lalu.
"Di sepak bola tidak boleh ada kata puas. Tapi bagi saya ini (di Arema) adalah pengalaman yang luar biasa. Saya sampaikan terimakasih kepada manajemen, tim pelatih dan Aremania atas dukungannya kepada saya. Karena sudah memberikan pengalaman yang luar biasa," ungkapnya.
Hormati Keputusan
Manajemen Arema menghormati keputusan Seiya. Meskipun musim ini dia sebenarnya masih masuk dalam kebutuhan tim. Namun, Arema tak ingin menghalangi jika sang pemain ingin mengembangkan karir di tempat lain. Seiya juga ingin lebih dekat dengan keluarganya.
“Untuk Seiya, kita sudah bertemu dan berdiskusi. Itu sudah menjadi keputusan dan kami menghormati. Berkaitan dengan kontrak juga sudah diselesaikan,” kata Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Belum Sebutkan Klub Baru
Setelah pamit dari Arema, Seiya belum menjelaskan akan bermain di klub mana. Jika bermain di Jepang, tidak mudah baginya untuk menembus kasta tertinggi.
Biasanya, pemain muda dari Indonesia baru bisa menembus kasta kedua atau ketiga Liga Jepang. Mengingat level kompetisi negara maju di Asia itu lebih tinggi ketimbang Indonesia.
Tapi tidak menutup kemungkinan karakter bermain Seiya lebih cocok di Jepang. Karena dia termasuk gelandang stylish. Bukan tipikal petarung seperti kebanyakan gelandang bertahan di Indonesia.