Bola.com, Jakarta - Sebentar lagi, Indra Sjafri akan menanggalkan jabatannya sebagai Direktur Teknik PSSI. Pria berusia 60 tahun itu telah ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20.
PSSI mengontrak Indra Sjafri selama empat tahun sebagai juru taktik Timnas Indonesia U-20. Pria asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu akan memimpin di Asian Games 2022 dan 2026.
PSSI memang berencana untuk mengirimkan Timnas Indonesia U-20 ke Asian Games 2022 di China pada 23 September-8 Oktober tahun ini.
Padahal, regulasi cabang olahraga (cabor) sepak bola putra Asian Games 2022 adalah U-24, naik setahun buntut mundurnya pesta olahraga terbesar Asia itu selama setahun akibat pandemi COVID-19.
Erick Thohir tidak membebankan target kepada Indra Sjafri ketika Timnas Indonesia U-20 mengarungi Asian Games 2022.
"PSSI telah sepakat dengan coach Indra Sjafri terkait penunjukkan dirinya menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20 serta di Asian Games 2022 dan 2026," ujar Erick Thohir.
Namun, pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI itu meminta Indra Sjafri untuk meloloskan Timnas Indonesia U-20 ke Piala Dunia U-20 2025.
Untuk itu, Indra Sjafri perlu membawa Timnas Indonesia U-20 melaju dari Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 ke putaran final.
"Kami mengontrak Indra Sjafri selama empat tahun. PSSI yakin Indra Sjafri adalah pelatih yang tepat untuk Timnas Indonesia U-20," jelasnya.
Bola.com berkesempatan untuk mewawancarai Indra Sjafri terkait Timnas Indonesia U-20, Asian Games 2022, hingga Piala Dunia U-20 2025. Bekas juru taktik Bali United itu buka-bukaan.
Persiapan Asian Games 2022
Apakah coach jadi menurunkan pemain U-20 untuk Asian Games 2022?
Kita lihat nanti. Kami akan berdiskusi dengan Pak Erick Thohir dan teman-teman departemen teknik PSSI terkait strategi dalam pembentukan Timnas Indonesia U-20. Yang jelas, saya senang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20. Kenapa? Karena saya ingin momentum Piala Dunia U-17 2023, yang menurut saya lebih strategis ketimbang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sebab, dari pemain-pemain U-17 ini, kelahiran 2006, mereka pemain-pemain yang akan mendapatkan pengalaman Piala Dunia U-17 2023. Nanti akan saya gabung dengan pemain-pemain kelahiran 2005 yang sudah saya inventarisir. Mereka akan menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-20.
Bisa dibayangkan kekuatannya. Pemain kelahiran 2006 mendapatkan pengalaman Piala Dunia U-17 2023. Pemain kelahiran 2005 yang sebagian sudah bermain di BRI Liga 1, akan saya kombinasikan. Inilah tim yang akan mengikuti Piala AFF U-19 2024 hingga Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Saya berharap, saya ingin menembus Piala Dunia U-20 2025, yang tertunda pada 2018 saat Timnas Indonesia U-19 dikalahkan Jepang di babak perempat final Piala Asia U-19 2018. Kalau ini sudah selesai, plong saya. Tim ini juga akan kami giring ke SEA Games 2025 dan bisa ke Asian Games 2026.
Timnas Indonesia U-20 akan diisi oleh pemain-pemain yang jauh lebih muda?
Iya, Pak Erick Thohir lebih visioner. Ini yang saya suka dengan Pak Erick, dia berpikir lebih jauh ke depan.
Bagaimana dengan persiapan ke Asian Games 2022?
Segera akan dimulai. Makanya, keputusan nanti akan dilakukan. Apakah dengan target. Sebab menurut saya, kalau dengan target harus realistis. Sebab jika menurunkan pemain kelahiran 1999, ini adalah tim calon Piala Dunia U-20 2019 yang gagal waktu dikalahkan Jepang. Berarti di level Asia, mereka pasti bisa bersaing. Sebab, pemain-pemain yang beredar pasti kelahiran 1999, seperti Asnawi Mangkualam dan Takefusa kubo di Jepang. Kubo kemungkinan akan bermain di Asian Games 2022, mungkin. Kenapa takut untuk bersaing lolos ke perempat final?
Jadi, akan bawa pemain U-20 ke Asian Games 2022?
Ini yang belum kami putuskan. Kalau menurut saya, kita tampil dengan pemain U-20 oke, tidak ada masalah. Tapi, jangan bebankan target. Pak Erick Thohir kan sudah memberikan sinyal tidak membebankan target di Asian Games 2022. Saya lebih cenderung begitu, tanpa target. Tetapi, memberikan pengalaman untuk tim yang akan dipersiapkan ke Piala Dunia U-20 2025.
Timnas Indonesia U-20 di Asian Games 2022
Jika boyong pemain U-20 ke Asian Games 2022, apakah coach akan banyak memanggil alumnus Timnas Indonesia U-20 yang sebelumnya diproyeksikan di Piala Dunia U-20 2023?
Mungkin dikombinasikan lah. Kalau saya pakai itu kan, rugi. Kalau mau pakai pemain U-20 kelahiran 2005 yang saya akan persiapkan untuk Piala Dunia U-20 2025. Kelahiran 2005-2007, pemain dari timnya Bima Sakti. Kalau saya maunya seperti itu. Pekan ini saya minta arahan dari Pak Erick Thohir. Kami harus diskusikan dulu secara teknis dengan beliau. Nanti ke mana arahnya, saya siap. Yang jelas saya akan fokus untuk Timnas Indonesia U-20 untuk meloloskan ke Piala Dunia U-20 2025. Ini kan pekerjaan saya yang tertunda.
Kalau pakai pemain U-20 di Asian Games 2022, apakah tidak terlalu jomplang bersaing dengan tim lain karena regulasi usia U-24?
Kan belum diputuskan. Ditunggu saja nanti. Saya akan membuat roadmap dulu, roadmap itu akan saya bikin plan A dan plan B. Dari plan-plan itu, kesepakatan nanti ke mana. Yang jelas, saya akan fokus untuk bangun Timnas Indonesia U-20 dan tugas pertama saya adalah Asian Games 2022. Keikutsertaan di Asian Games 2022 adalah hasil dari saya membawa Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Kami diberikan penghargaan untuk ikut Asian Games 2022. Mungkin pemain-pemainnya sebagian besar anak-anak alumnus SEA Games 2023, itu plan A-nya. Nanti kita tunggu saja. Saya akan bikin programnya dulu. Plan A ini, plan B ini. Yang jelas, saya sudah setorkan 44 pemain ke NOC Indonesia untuk didaftarkan ke Asian Games 2022 dan itu kombinasi antara pemain senior, pemain U-24, dan pemain U-20. Dari 44 pemain itu, akan dipilih 22 pemain. Dari situ, kami bakal menenentukan strateginya seperti apa. Mau pakai plan A atau plan B. Sedang saya siapkan.
Apakah coach bakal memanfaatkan regulasi tiga pemain senior jika diterapkan di Asian Games 2022?
Makanya kita lihat nanti. Saya sudah baca semua regulasinya. Sekarang tergantung tujuan mengikuti kejuaraan itu seperti apa. Nanti keputusannya bagaimana. Makanya, akan saya siapkan lebih dulu plan A apa dan plan B apa. Nanti akan diputuskan PSSI.
Soal Pemusatan Latihan
Tidak akan ada TC jangka panjang lagi?
Kan sedang berkompetisi. Tidak mungkin. Rugi lah TC jangka panjang menghabiskan uang. Tapi, saya tetap membutuhkan TC selama beberapa pekan. Kan memang perlu. Pemain kita kan tidak sama dengan pemain Argentina, misalnya, yang begitu berkumpul langsung klop, chemistry-nya ada. Jangan disamakan juga Indonesia dengan negara-negara sepak bola yang sudah maju, kompetisi juga benar-benar berkualitas. Tapi, pelan-pelan, kami sudah harus menuju ke arah sana sesuai keinginan PSSI untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Kalau kualitas kompetisi makin bagus, ya makin enak menjadi pelatih Timnas Indonesia. Sekarang kan yang melatih di klub, coba lihat, sudah pelatih-pelatih kelas dunia. Pemain-pemainnya juga pasti akan berkualitas. Kalau pemain berkualitas di klub, enak dong jadi pelatih Timnas Indonesia. Sebab, pabrik pemain di klub, bukan Timnas Indonesia jadi diklatnya pemain.
Sudah komunikasi dengan calon Direktur Teknik PSSI yang baru?
Yang pasti saya akan bekerja sama dengan Direktur Teknik PSSI yang baru. Apa-apa yang sudah saya kerjakan, saya akan laporkan ke Ketua PSSI dan Direktur Teknik PSSI yang baru. Saya pasti akan mendampingi Direktur Teknik PSSI yang baru. Kenapa? Saya juga sedang dipersiapkan FIFA untuk menjadi direktur teknik dengan gelar diploma. Hanya 25 orang di dunia. Saya sudah terima suratnya. Saya sudah mengikuti kepelatihan di Brasil dan nanti ada lagi di tiga negara yaitu di Jepang, Jerman, dan Swiss. Wisudanya di Zurich, Swiss. Ke depan, direktur teknik harus ada diplomanya, ada lisensinya. Saya alhamdulillah menjadi satu-satunya orang Asia Tenggara yang diminta oleh FIFA dari 25 orang di dunia. Selama 18 bulan dan online. Sekarang saya lagi diberi amanah sebagai pelatih, saya akan fokus sebagai pelatih. Pokoknya percayalah di mana pun saya ditempatkan, saya akan bismillah dengan baik.
Kapan TC untuk Asian Games 2023 dimulai?
Kan pemain sudah mulai persiapan. Kompetisi telah berjalan. Kalau pemain-pemain sedang bermain di klub, saya pantau setiap hari. Sebanyak 44 pemain yang sudah saya daftarkan itu, hampir setiap hari saya pantau bermain atau tidaknya. Nanti saya akan diskusi lagi dengan pelatih di klub terkait persiapan untuk Asian Games 2022. Seperti waktu SEA Games 2023. Yang penting harus ada komunikasi dengan pelatih klub.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
VIDEO: Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024, Salah Shin Tae-yong?
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton