Kontroversi Wasit BRI Liga 1 Bikin Pelatih Persebaya Ingin VAR Segera Diterapkan

oleh Aditya Wany diperbarui 12 Jul 2023, 14:15 WIB
Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Surabaya - Para pelaku sepak bola nasional mulai mendesak agar BRI Liga 1 2023/2024 menerapkan video assistant referee (VAR). Penyebabnya, ada beberapa keputusan wasit yang masih merugikan tim tertentu.

Desakan itu juga muncul dari pelatih Persebaya, Aji Santoso. Dia berharap PSSI maupun PT LIB segera menerapkan VAR untuk BRI Liga 1 musim ini agar insiden wasit kontroversial tidak terjadi lagi.

Advertisement

“VAR itu tentunya sangat bermanfaat. Dalam sepak bola maju, di Eropa, semua menggunakan VAR. Bahkan di Thailand, atau Vietnam kalau tidak salah, itu sudah menggunakan VAR,” kata Aji Santoso.

Terbaru, Persebaya menjadi korban keputusan kontroversi wasit pada pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024. Laga itu berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (8/7/2023).

2 dari 5 halaman

Keputusan Kontroversial

Persebaya Surabaya ditahan imbang 1-1 saat menjamu Barito Putera dalam pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (8/7/2023). (Bola.com/Aditya Wany)

Thoriq Alkatiri yang menjadi pengadil dalam laga BRI Liga 1 itu mendapat sorotan dari publik. Penyebabnya, wasit berlisensi FIFA itu dianggap membuat keputusan kontroversial.

Satu momen krusial menjadi perbincangan adalah saat pemain belakang Barito Putera, Bagas Kaffa, menarik kaus pemain asing Persebaya, Song Ui-Young, hingga terjatuh di dalam kotak penalti.

Thoriq Alkatiri memilih tidak memberikan hadiah penalti meski insiden itu terjadi di depan matanya. Dia juga tidak menganggap tindakan Bagas Kaffa itu sebagai pelanggaran. Sontak saja, para pemain Persebaya melancarkan protes.

Video rekaman ulang insiden ini telah beredar di media sosial. Banyak pecinta sepak bola nasional yang mempertanyakan keputusan Thoriq Alkatiri yang tidak memberi hadiah penalti.

3 dari 5 halaman

Komentar Aji Santoso

Pelatih kepala Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

“Itu satu persyaratan untuk mengurangi risiko-risiko kesalahan. Ada kesalahan seperti kemarin di GBT itu, kalau dilihat VAR jadinya penalti. VAR itu memang secepatnya dibutuhkan,” ujar Aji Santoso.

“Lebih banyak keputusan yang mengandalkan VAR. Tidak hanya melawan Persebaya melawan Barito. Ada beberapa pertandingan Arema melawan Persib. Tangerang juga sama PSIS itu perlu VAR semua, jatuhnya pemain itu di luar atau di dalam,” imbuhnya.

4 dari 5 halaman

PSSI Sudah Mengagendakan Pengadaan VAR

Ketua PSSI, Erick Thohir saat memimpin konferensi pers terkait penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Sabtu (24/6/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ketua PSSI, Erick Thohir, sebelumnya telah merancang program menerapkan VAR di BRI Liga 1 musim ini. Hanya saja, biayanya terhitung besar, yakni menembus Rp100 miliar.

Teknologi yang bisa membantu wasit mengambil keputusan tersebut ditargetkan mulai digunakan pada Februari 2024.

“Memang butuh biaya tinggi, tapi itulah bagian pengembangan sepak bola, mesti memerlukan finansial yang tinggi. Itu bagus dan sudah dicanangkan. Tetapi, kalau akan lebih cepat lebih baik,” tutur Aji Santoso.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait