Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, belum bisa berkomentar banyak terkait sanksi yang diterima tiga pemain Timnas Indonesia U-22, karena terlibat keributan di final SEA Games 2023. Menurut Arya, PSSI akan mengambil keputusan dalam beberapa hari ke depan.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) merilis daftar nama pemain dan ofisial Timnas Indonesia U-22 yang terlibat dalam keributan pada final SEA Games 2023, Rabu (12/7/2023).
Mereka mendapatkan sanksi beragam mulai dari denda hingga larangan bermain. Titan Agung dan Komang Teguh mendapatkan sanksi enam kali larangan bertanding dan denda 1000 dolar AS.
Adapun Muhammad Taufany Muslihuddin mendapatkan larangan enam pertandingan tanpa sanksi denda. Sementara itu, empat ofisial Timnas Indonesia U-22 juga terkena sanksi larangan enam pertandingan dan denda 1000 dolar AS.
Mereka adalah sekretaris tim, Tegar, dan pelatih kiper, Sahari Gultom. Adapun Ahmad Nizar Caesarea Noor (dokter tim) dan Muhni Toid Sarnad juga hanya dikenai larangan bertanding.
"Kami saat ini lagi mempelajari hukuman denda dan bermain yang diberikan kepada pemain dan staf timnas kita serta konsekuensinya. Dalam beberapa kedepan kami akan mengambil keputusan untuk hal ini," kata Arya Sinulingga.
Thailand Juga Kena
Sementara itu, Timnas Thailand juga mendapatkan sanksi dan denda, bahkan jumlahnya lebih banyak. Pemain yang kena sanksi dan denda hanya satu, yakni Soponwit Rakyart.
Namun, ofisial tim yang kena sanksi dari AFC berjumlah delapan. Bahkan, PSSI-nya Thailand juga dikenai sanksi denda sebesar 10 ribu dolar AS.
Masih dalam keterangan yang sama, disebutkan AFC bisa saja menambah sanksi dan denda jika pihak-pihak yang terlibat kembali melakukan hal serupa.
Kaget
Pelatih kiper Sahari Gultom mengaku bingung karena namanya ada dalam daftar hukuman dari AFC. Menurut eks kiper PSMS Medan itu belum ada surat resmi mengenai sanksi tersebut.
"Saya justru tahu dari media, belum ada surat resmi jadi masih simpang siur," ucap Sahari Gultom kepada Bola.com.
"Saya kena kartu, tapi saya bingung karena saya tidak mukul tidak misah juga. Sudah kirim surat keberatan kalau saya buat provokasi atau pemukulan di final itu. Tiba-tiba ada kabar larangan enam kali bertanding," keluh pria yang akrab disapa Ucok tersebut.