Bola.com, Bogor - Duel antara Persikabo 1973 kontra PSM Makassar pada pertandingan pekan ketiga kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 akan menjadi momen pembuktian bagi kedua pelatih, Aidil Sharin Sahak dan Bernardo Tavares.
Pasalnya, tangan dingin dari Aidil Sharin dan Bernardo Tavares masih belum menunjukkan hasil yang berarti.
Persikabo 1973 dan PSM Makassar sama-sama gagal meraih kemenangan pada dua laga pertamanya di BRI Liga 1 musim ini.
Keduanya sama-sama mengemas satu imbang dan satu kekalahan. Itulah mengapa, posisi keduanya saling berdekatan. PSM berada di peringkat ke-15, sedangkan Persikabo menempel ketat di urutan ke-16.
Momentum
Selain jadi ajang adu taktik bagi kedua pelatih, duel ini juga menjadi momentum penting bagi kedua kontestan untuk meraih kemenangan pertama.
Mereka harus segera bangkit untuk mengejar tim-tim lainnya di papan atas. Dari segi prestasi, Aidil Sharin memang tak begitu mentereng jika dibandingkan Bernardo Tavares.
Berikut Bola.com menyajikan ulasan kedua juru taktik tersebut.
Pembuktian Aidil Sharin Sahak
Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 menjadi momentum pembuktian pelatih Persikabo 1973, Aidil Sharin Sahak.
Pasalnya, kali ini dia mendapatkan kesempatan membangun tim secara leluasa sejak masa pramusim.
Pada musim lalu, Aidil Sharin datang setelah putaran kedua bergulir. Hasilnya, Laskar Padjadjaran memang belum memperlihatkan performa yang menggigit pada BRI Liga 1 2022/2023.
Saat itu, Persikabo memang berhasil lolos dari zona merah. Mereka menduduki peringkat ke-14 klasemen akhir dengan koleksi 41 poin dari 34 pertandingan. Terlepas dari catatan ini, Aidil Sharin tetap mendapat kepercayaan.
Rekam Jejak Biasa Saja
Sebetulnya, jika melihat rekam jejaknya, belum ada prestasi berarti yang bisa diraih juru taktik asal Singapura ini sepanjang kariernya di dunia racik strategi.
Satu-satunya trofi yang pernah diraih Aidil Sharin ialah ketika membantu klub Liga Malaysia, Kedah FC, meraih gelar Piala FA Malaysia pada edisi 2019. Saat itu, Kedah sukses menggebuk Perak FC dengan skor tipis 1-0 di partai final.
Musim ini, tangan dingin Aidil Sharin juga belum terbukti. Pasalnya, Persikabo urung meraih kemenangan pada dua laga awal.
Setelah sempat kalah 1-2 dari RANS Nusantara FC, mereka harus puas bermain imbang tanpa gol kontra Persija Jakarta.
Rekam Jejak Mentereng Bernardo Tavares
Sebelum kompetisi BRI Liga 1 musim ini bergulir, PSM Makassar yang berada di bawah komando Bernardo Tavares memang menjadi salah satu kontestan yang diperhitungkan. Pasalnya, mereka kini berstatus sebagai juara bertahan.
Perjalanan skuad Juku Eja sepanjang musim lalu memang patut diapresiasi. Mereka mampu menembus babak perempat final Piala Presiden 2022, lalu menembus final Piala AFC 2022 zona ASEAN, hingga akhirnya juara BRI Liga 1 2022/2023.
Berkat performa ini pula, Bernardo Tavares banjir pujian. Dia mampu membawa Juku Eja mengakhiri puasa gelar juara yang sudah berlangsung selama 23 tahun. Pada akhir musim, Tavares juga menyabet gelar Best Coach BRI Liga 1 2022/2023.
Awal Musim Buruk, Dalam Tekanan
Sebelumnya, pelatih asal Portugal ini memang sudah pernah meraih prestasi yang mentereng. Dia pernah membawa klub Maladewa, New Radiant SC, meraih treble winner dengan menyabet trofi Liga Primer, Piala FA Maladewa, dan Piala Presiden musim 2017.
Selain itu, bersama Benfica de Macau, ia sukses meraih gelar juara Liga Primar Makau 2017/2018. Catatan mentereng inilah yang membuat Tavares lebih gagah ketimbang Aidil Sharin.
Sayangnya, pada awal musim ini, dia gagal melakukan start positif bersama PSM Makassar. Sebab, dua pertandingan awalnya berakhir tanpa kemenangan, yakni bermain imbang kontra Persija (1-1) dan takluk dari Dewa United (1-2).
Baca Juga
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024/2025: Persebaya atau Persib?