Bola.com, Jakarta Gelandang Everton, Dele Alli, mencurahkan isi hatinya kepada legenda Manchester United, Gary Neville, di Channel YouTube The Overlap.
Alli menceritakan kisah hidupnya yang keras hingga sakit hati karena diperlakukan tak adil oleh mantan manajernya, Jose Mourinho.
"Masa kecil saya adalah sesuatu yang belum banyak saya bicarakan, sejujurnya," katanya.
"Ada beberapa insiden yang bisa memberi Anda semacam pemahaman singkat. Jadi, pada usia enam tahun, saya dianiaya oleh teman ibu saya, yang sering berada di rumah. Ibuku adalah seorang pecandu alkohol," lanjutnya.
"Saya dikirim ke Afrika untuk belajar disiplin, dan kemudian saya dikirim kembali. Umur tujuh, saya mulai merokok, delapan saya mulai menjual narkoba. Sebelas, saya digantung di jembatan oleh seorang pria dari perkebunan berikutnya. Dua belas, saya diadopsi oleh keluarga yang luar biasa," kata pemain Inggris itu.
Peran Mauricio Pochettino
Selama 45 menit, Alli dengan penuh air mata menceritakan kisah hidupnya yang kelam. Masa kecil yang penuh penderitaan membuat Alli mengalami tekanan mental dan cenderung pendiam.
Hickfords, keluarga angkat Alli, mencoba membuatnya terbuka tetapi tidak berhasil. Tottenham, khususnya Mauricio Pochettino, juga mencoba. Mengingat detail masa lalunya yang memilukan, tidak heran dia merasa sulit untuk berbicara dengan bebas.
"Mauricio Pochettino adalah manajer terbaik, saya tidak bisa meminta manajer yang lebih baik," kata Alli.
"Itu tidak seperti hubungan pesepak bola dan manajer, lebih dalam dari itu. Berat bagiku saat dia pergi. Karena, ketika Anda mendapatkan manajer baru. Sulit bagi saya untuk membiarkan siapa pun masuk dan bersikap terbuka. Saya merasa semuanya begitu palsu," lanjutnya.
Sakit Hati pada Mourinho
Alli juga menyebut nama Harry Kane, Son Heung-min, Eric Dier dan Ben Davies sebagai orang-orang yang menyatakan keprihatinannya selama waktunya di Tottenham.
Alli pun blak-blakan bicara mengenai Jose Mourinho. Ia mengatakan dipanggil malas oleh Mourinho dan itu sangat sulit baginya.
Menurut Alli, Mourinho menyebutnya malas latihan di depan pemain lain.
"Dia menyebut saya malas dan itu ada di Amazon. Seminggu kemudian, dia meminta maaf karena melihat saya benar-benar berlatih dan bermain. Tapi itu tidak ada dalam film dokumenter, dan tidak ada yang membicarakannya karena hanya saya dan dia," katanya.
Penilaian
Alli meyakini ada sesuatu yang membuat Mourinho menilainya buruk.
“Ya, itulah yang saya maksud, apa yang Anda lihat terkadang tidak seperti yang sebenarnya. Saya pikir, apalagi sekarang dengan media sosial dan semua ini, kita bisa benar-benar menggambarkan sesuatu yang tidak nyata. Setelah itu, saya pikir orang pasti mencoba menggunakannya, untuk beberapa keputusan lain," katanya.
“Saya pikir pelatih lain mungkin, untuk alasan lain mengapa saya tidak bermain, mereka berpegang pada itu – yang malas – karena itu mudah digunakan. Dan masalahnya mungkin lebih dari itu, saya pikir."
Sumber: Daily Mail