Bola.com, Solo - Penyerang asing Borneo FC, Matheus Pato, mengakui Ramadhan Sananta merupakan striker muda yang punya prospek cerah bagi Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Matheus Pato seusai Borneo FC takluk dari Persis Solo dengan skor 1-2 pada pertandingan pekan ketiga BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (15/7/2023), malam hari WIB.
Pada laga ini, Ramadhan Sananta turut mencatatkan namanya di papan skor, tepatnya pada menit ke-32 seusai menerima umpan silang dari David Gonzales. Satu gol lainnya dicetak Fernando Rodriguez (11’), sedangkan Borneo FC membalas via Leo Lelis (42’).
Seusai pertandingan, Ramadhan Sananta dan Matheus Pato sempat bertukar jersey. Striker asal Brasil ini memang sosok pemain yang istimewa karena musim lalu dia menjadi top scorer BRI Liga 1 dengan koleksi 25 gol.
Sananta Penyerang Potensial
Matheus Pato mengatakan, Sananta punya banyak sekali kemampuan yang bisa menunjangnya menjadi penyerang hebat. Apalagi, striker Timnas Indonesia U-22 itu usianya baru menginjak 20 tahun.
Pato memang sudah mengikuti sepak terjang pemain asal Biak ini sejak musim lalu. Apalagi, saat itu dia menjadi salah satu penyumbang gol terbanyak PSM Makassar yang berstatus sebagai jawara BRI Liga 1 2022/2023.
“Ramadhan Sananta adalah pemain yang punya prospek cerah. Dia anak muda yang bagus. Dia sudah memperlihatkan performa bagus sejak musim lalu,” kata Pato dalam sesi konferensi pers seusai laga, Sabtu (15/7/2023).
“Dia musim lalu juga bermain di kompetisi Asia bersama PSM Makassar. Dia juga menjadi top scorer di PSM Makassar,” lanjut pemain berusia 28 tahun tersebut.
Calon Striker Andalan Timnas Indonesia
Sejauh ini, Pato sudah mencatatkan tiga gol dari tiga pertandingannya bersama Pesut Etam. Sementara itu, Sananta berada tepat di belakangnya dengan koleksi dua gol dari dua pertandingan.
Dengan berbagai atribut yang dimiliki Sananta, Pato merasa yakin apabila top scorer SEA Games 2023 ini bisa menjadi striker andalan Timnas Indonesia di masa depan.
“Ramadhan Sananta akan menjadi pemain yang bagus untuk membantu Timnas Indonesia suatu saat nanti,” ujarnya.
Akui Kekalahan dari Persis
Terlepas dari performa Sananta, Pato memang mengakui bahwa timnya harus menerima kekalahan. Sebab, Pesut Etam gagal memaksimalkan banyak peluang.
“Kami sudah tahu sebelum pertandingan bahwa bermain di sini melawan Persis Solo bakal berlangsung keras,” ujar pemain kelahiran 8 Juni 1995 ini.
“Kami sebetulnya ada peluang pada babak pertama dan kedua, tetapi kami bisa tidak bisa mencetak gol. Kami akan langsung fokus untuk menghadapi laga berikutnya,” imbuhnya.